Konstruksi Bangunan dan Instalasi Listrik Jadi Fokus Olah TKP di Kejagung
Tim olah tempat kejadian perkara baru selesai memeriksa kelayakan konstruksi gedung guna dimasuki personel tim. Setelah itu, pemeriksaan baru masuk ke substansi olah TKP guna mengusut penyebab kebakaran.
Oleh
Johanes Galuh Bimantara
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Setelah tertunda pada Minggu (23/8/2020), polisi mulai olah tempat kejadian perkara di gedung utama Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, hari Senin (24/8/2020) pagi. Pemeriksaan terkait konstruksi bangunan dan instalasi listrik gedung jadi fokus olah TKP, salah satunya guna mendapatkan petunjuk soal penyebab kebakaran hari Sabtu (22/8/2020) malam hingga Minggu lalu di sana.
Pantauan pada Senin pukul 09.30, tim dari kepolisian didampingi sejumlah personel Kejagung memasuki lokasi kejadian. Di antara mereka terlihat Kepala Pusat Laboratorium Forensik Polri Brigadir Jenderal (Pol) Ahmad Haydar, Direktur Tindak Pidana Umum Badan Reserse Kriminal Polri Brigjen (Pol) Ferdy Sambo, Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Tubagus Ade Hidayat, serta Wakil Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Jean Calvijn Simanjuntak.
Sejumlah petugas berseragam Puslabfor dan Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Polri terpantau mengecek sejumlah bagian gedung, berpindah-pindah dari satu titik ke titik lain.
Dalam keterangan resmi di tempat terpisah, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus menjelaskan kegiatan tersebut. Menurut dia, Kepala Puslabfor Polri memimpin tim gabungan untuk olah TKP. Tim juga diisi personel dari Dittipidum Bareskrim Polri, Ditreskrimum Polda Metro Jaya, dan Kepolisian Resor Metropolitan Jakarta Selatan.
”Kami membagi tim menjadi dua,” ujar Yusri. Tim pertama akan menelisik konstruksi bangunan, sedangkan tim kedua fokus memeriksa instalasi listrik gedung.
Dengan pemeriksaan-pemeriksaan ini, kata Yusri, polisi berupaya mencari tahu asal-muasal api yang kemudian menghanguskan gedung utama Kejagung. Selain itu, tim tentunya menyasar soal penyebab kebakaran.
Yusri menambahkan, polisi juga sudah meminta keterangan 19 saksi. ”Ini pemeriksaan awal sebagai bahan bagi tim untuk bisa bergerak, untuk tahu dari mana sumber apinya, dari lantai berapa, dan sebagainya. Ini jadi bahan untuk olah TKP,” ujarnya.
Saksi-saksi itu terbagi ke dalam tiga kelompok, yakni kelompok petugas pengamanan dalam (pamdal) Kejagung, kelompok pekerja operasional gedung termasuk office boy, serta kelompok pegawai Kejagung, yang antara lain terdapat sejumlah kepala bagian bidang kepegawaian dan intelijen.
Awalnya, api diduga berawal dari lantai enam gedung, tetapi kemudian muncul dugaan juga bahwa api bersumber dari lantai tiga. Karena itu, Tubagus Ade Hidayat pada hari Minggu meminta semua pihak menunggu hasil olah TKP.
Kemarin, tim belum bisa olah TKP karena hingga sore, pendinginan oleh para pemadam kebakaran guna menuntaskan api dan bara belum selesai. Ade menyebutkan, pendinginan mesti dipastikan rampung agar tim Puslabfor dan Inafis aman masuk ke gedung.
Pada Senin sekitar pukul 12.00, Ahmad Haydar keluar sebentar untuk memberikan keterangan kepada awak media. Ia menyampaikan, tim baru selesai memeriksa keamanan konstruksi gedung, sedangkan pemeriksaan untuk kebutuhan penyelidikan kebakaran sedang berjalan.
”Pertama, kami cek kontruksi bangunan dulu sehingga nanti personel kami dalam keadaan aman untuk melakukan pemeriksaan,” tutur Haydar. Setelah diperiksa, konstruksi dinyatakan aman untuk dimasuki sehingga tim berlanjut pada substansi olah TKP.
Pertama, kami cek kontruksi bangunan dulu sehingga nanti personel kami dalam keadaan aman untuk melakukan pemeriksaan.
Karena baru dimulai, Haydar belum bisa membeberkan temuan-temuan awal tim. Sekitar tiga menit memberikan keterangan, ia bersama tim olah TKP lantas langsung kembali memasuki gedung utama Kejagung.
Seperti diberitakan, gedung utama Kejagung, termasuk ruangan Jaksa Agung ST Burhanuddin, di Jalan Sultan Hasanuddin, Jakarta Selatan, terbakar, Sabtu (22/8/2020) malam. Tidak ada korban jiwa dalam insiden yang menghanguskan sebagian besar gedung tersebut.
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Hari Setiyono dalam wawancara dengan Kompas TV mengatakan, api juga membakar lantai 3 dan lantai 4, tempat Jaksa Agung Muda Intelijen Kejagung berkantor. Selain itu, api juga melahap lantai 5 dan lantai 6 gedung tersebut, tempat kantor Jaksa Agung Muda Pembinaan, yang membawahkan kepegawaian (Kompas, 23/8/2020).