Kakek Lukito Ditemukan Tewas di Warung, Uang dan Rokok Dagangan Raib
Kejadian terungkap karena ada anak kecil yang hendak membeli barang di warung korban. Polisi masih mempelajari rekaman sejumlah CCTV.
Oleh
Johanes Galuh Bimantara
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Warga menemukan Lukito (68) tergeletak tak bernyawa di kamar mandi warungnya di Kelurahan Kayuringin Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (15/8/2020) siang. Keberadaan pisau di lokasi kejadian ditambah hilangnya uang dan rokok dagangan, kakek itu diduga dibunuh perampok.
Warung Lukito tepatnya berlokasi di RT 002 RW 016 Kayuringin Jaya. Ketua RW 016 Hamdani saat dihubungi pada Sabtu sore mengatakan, kematian korban diketahui setelah ada seorang anak kecil yang berniat membeli barang di sana.
”Dia (anak) teriak-teriak sampai enam kali, tidak ada sahutan. Akhirnya dia masuk,” ucap Hamdani. Anak tersebut melihat terdapat orang pingsan, yang kemudian diketahui sebagai Lukito, pemilik warung.
Menurut Hamdani, anak itu juga mengaku sempat melihat orang memegang pisau, yang saat mengetahui ia masuk, orang itu lari. Namun, wajah orang itu tidak dikenali. Kini, polisi masih mempelajari rekaman sejumlah kamera pemantau (CCTV) di sekitar tempat kejadian.
Dalam keterangannya, Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi Kota Ajun Komisaris Besar Hery Purnomo menjelaskan, polisi menerima informasi penemuan jasad Lukito sekitar pukul 14.00. Mayat dalam posisi terlentang di kamar mandi dengan luka di leher dan perut.
”Setelah kami cek ke warung korban, ternyata di situ ada barang-barang yang hilang. Dugaan sementara masih perampokan atau pencurian dengan kekerasan yang menyebabkan korban meninggal dunia,” ujar Hery. Barang bukti yang dibawa petugas, antara lain, berupa kotak dan sejumlah kaleng penyimpanan uang yang sudah kosong. Selain itu, petugas juga menemukan pisau yang diduga digunakan melukai korban.
Beberapa rokok juga tidak ada di warung, yang diduga diambil pelaku. Hery menyebutkan, pihaknya masih menyelidiki keberadaan dan identitas pelaku.
Anak korban, Dwi Laksitowati (40), mengatakan, ia terakhir berinteraksi dengan ayahnya pagi hari saat masih di rumah, di Kampung Pulo Kecil RT 001 RW 023, Kayuringin Jaya. Lokasi warung dan rumah Lukito terpisah. ”Saya datang karena ditelepon, katanya bapak pingsan,” tuturnya.
Menantu korban, Ridho Hasmowiyoso (45), menambahkan, mertuanya itu biasanya berangkat ke warung pukul 07.00 dan baru pulang sekitar maghrib. Ridho pun baru datang ke warung setelah kejadian itu.
Ia tidak tahu apakah ada orang yang bermasalah dengan mertuanya atau tidak. Namun, ia kadang khawatir jika ada yang belum kenal dan tersinggung saat berkomunikasi dengan ayahnya. Sebab, Lukito biasa berbicara keras dan terkesan sedang marah mengingat daya pendengarannya sudah berkurang.