Meski sudah diumumkan bahwa tak ada pelaksanaan shalat Idul Adha 1441 Hijriah di Masjid Istiqlal pada Jumat (31/7/2020), masih ada anggota jemaah yang datang, berharap dapat segera kembali melaksanakan shalat berjemaah.
Oleh
SHARON PATRICIA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, untuk sementara waktu masih belum dapat menyelenggarakan shalat berjemaah, termasuk pelaksanaan shalat Idul Adha 1441 Hijriah. Meski begitu, masih ada warga masyarakat yang datang berkunjung dan berharap dapat shalat di Masjid Istiqlal.
Pada Jumat (31/7/2020) sekitar pukul 08.00, beberapa warga tampak berfoto serta berswafoto dengan latar belakang Masjid Istiqlal. Mereka hanya dapat memandang masjid dari sela-sela pagar yang menutup pintu masuk.
Adi S Amurah (52), warga asli Palembang, Sumatera Selatan, yang baru bekerja dua bulan di daerah Cibitung, Bekasi, Jawa Barat, mengatakan tidak tahu bahwa pelaksanaan shalat di Masjid Istiqlal sementara ditiadakan. Ia sudah datang sejak Kamis (30/7/2020) malam dan akhirnya menginap serta shalat di Masjid At-Tanwir, Gambir, Jakarta Pusat.
”Kecewa banget, saya kemarin malam berangkat dari Cibitung naik KRL (kereta commuter line) sampai di sini sekitar pukul 23.00. Kata teman-teman biasanya ada kegiatan dari malam. Jadi, rencananya mau nginep di masjid, tetapi ternyata ditutup,” kata Adi dengan senyum getir.
Pria yang bekerja di sektor logistik ini datang ke Masjid Istiqlal ditemani oleh ponakannya, Riko (22). Meski kecewa, mereka tetap bersyukur dapat melihat kemegahan masjid secara langsung.
”Setidaknya bisa melihat langsung walau dari jauh. Semoga dalam waktu dekat masjid kembali dibuka dan bisa shalat berjemaah. Kalau sekarang, sih, anggap sekalian saja jalan-jalan mumpung hari libur,” kata Riko.
Adapun Ikhwan Ridwan (35), warga Bogor, tidak mengetahui bahwa penyelenggaraan shalat ditiadakan sementara waktu. Kedatangannya merupakan rutinitas yang biasa dilakukan setiap tahun dan baru kali ini ia tidak melaksanakan shalat Idul Adha di Masjid Istiqlal.
”Rasanya ada yang hilang, tetapi saya paham, ini untuk kebaikan bersama. Saya harap renovasinya segera selesai, Covid-19 segera hilang, dan umat Islam dapat kembali berkumpul untuk shalat berjemaah di sini,” ujar Ikhwan.
Imam Besar Masjid Istiqlal, Jakarta, Nasaruddin Umar memohon maaf kepada semua anggota jemaah Masjid Istiqlal. Renovasi masjid yang belum sepenuhnya tuntas serta keterbatasan masjid yang tidak memungkinkan untuk menjalankan protokol kesehatan menjadi alasan kegiatan shalat Idul Adha tidak dapat dilaksanakan.
Renovasi besar-besaran sejak pertama kali diresmikan pada 1978 ini telah berlangsung sejak Mei 2019. Awalnya, renovasi ditargetkan selesai pada Maret 2020, tetapi tertunda akibat wabah virus korona dan aturan pembatasan sosial berskala besar di Jakarta.
Kompas mencatat, renovasi besar, antara lain, berupa penambahan bangunan parkir bawah tanah dan penataan area kios pedagang. Selain itu, dilakukan penambahan plaza masuk bagi pejalan kaki, penataan taman, perbaikan mihrab, perbaikan tata cahaya, serta pembersihan kubah, permukaan marmer, dan ornamen baja tahan karat.
”Sekali lagi, saya memohon maaf karena tahun ini belum bisa melaksanakan shalat Idul Adha bersama di masjid kesayangan kita. Mudah-mudahan di hari raya Islam lain yang akan datang, kita bisa bersama lagi di Masjid Istiqlal,” ujar Nasaruddin.
Pemotongan hewan kurban
Meski tidak ada penyelenggaraan shalat Idul Adha 1441 Hijriah, pemotongan hewan kurban akan tetap dilaksanakan pada Sabtu (1/8/2020) sekitar pukul 08.00 di lokasi rumah pemotongan hewan di Masjid Istiqlal. Pemilihan waktu tersebut disertai dengan pertimbangan adanya shalat Jumat pada hari ini.
Wakil Kepala Bidang Peribadatan Masjid Istiqlal sekaligus Ketua Panitia Kurban 2020, Abu Hurairah Abdul Salam, menyampaikan, ada 20 sapi dan 11 kambing yang akan dipotong besok. Jumlah ini berkurang jika dibandingkan dengan jumlah hewan kurban tahun lalu sebanyak 23 sapi dan 20 kambing.
Hewan kurban yang diserahkan ke Masjid Istiqlal, di antaranya, berasal dari Presiden Joko Widodo yang menyerahkan sapi berjenis peranakan Ongole dengan berat 1,09 ton. Sementara Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyerahkan sapi berjenis peranakan Ongole dengan berat 936 kilogram.
”Pemotongan hewan kurban dipastikan tetap sesuai protokol kesehatan dan besok maksimal akan ada 50 orang dari panitia ataupun petugas jagal yang lengkap dengan alat pelindung diri. Kami juga diawasi dua tim dokter, tujuh dokter hewan dari dinas peternakan dan tiga dokter umum, untuk memastikan pelaksanaan sesuai protokol kesehatan,” ujar Abu.
Daging kurban, kata Abu, akan langsung diantar ke masjid sekitar serta rumah-rumah warga. Pembagian menurut rencana akan dilakukan di masjid dan mushala yang berlokasi di Pasar Baru, Sawah Besar, Jakarta Pusat.