Kemenhub Pastikan Tidak Ada Penumpang di Kapal yang Terbakar
Total ada 26 orang di KM Bahari yang merupakan awak kapal itu, termasuk nakhoda. Semuanya selamat dari kebakaran kapal di Laut Jawa.
Oleh
Johanes Galuh Bimantara
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS —Seluruh orang yang ada di dalamKM Bahari Indonesia berhasil selamat seusai kapal penyeberangan atau ro-ro itu terbakar saat dalam perjalanan dari Jakarta ke Kalimantan Barat, Selasa (21/7/2020) lalu. Kementerian Perhubungan memastikan, di antara penyintas kebakaran, tidak ada penumpang. Total 26 orang merupakan awak kapal, termasuk nakhoda.
”Kapal tersebut tidak mengangkut penumpang. Ada 26 ABK (anak buah kapal) dan semuanya selamat,” tutur Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Kemenhub Ahmad, dalam keterangan tertulis pada Rabu (22/7/2020). Ia menyatakan, semua penyintas dievakuasi dengan kapal Samudera Jaya Abadi ke Pelabuhan Ketapang, Kalimantan Barat.
Saat kejadian, KM Bahari Indonesia dinakhodai Khafid. Lambung kapal itu berwarna biru dan dek atas putih. Ukuran kapal milik PT Fajar Bahari Nusantara ini 69,8 meter kali 16 meter.
Berdasarkan informasi di laman www.marinetraffic.com, KM Bahari Indonesia (IMO: 8661343) merupakan kapal ro-ro yang juga bisa mengangkut penumpang, dengan kapasitas angkut tonase kotor (GT) 2.298. Kapal itu dibuat tahun 1995. Pada Selasa, kapal berangkat dari Jakarta pukul 01.56 dan diperkirakan tiba di Kalimantan Barat hari Kamis (23/7/2020) pukul 11.00.
Ahmad mengatakan, KPLP Kemenhub melalui Pangkalan PLP Kelas I Tanjung Priok terlibat dalam operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) KM Bahari Indonesia dengan mengirimkan Kapal Negara (KN) Alugara untuk mencari keberadaan bangkai KM Bahari Indonesia. Bersama KN SAR Wisnu milik Badan SAR Nasional, tim di KN Alugara turut menemukan kapal itu pada Rabu pukul 09.00, yang posisinya sudah bergeser lebih kurang 18 mil laut (33,33 km) ke arah barat laut dari lokasi kebakaran.
KN Alugara juga bertugas memastikan keselamatan dan keamanan kapal-kapal di area kejadian. ”Kami telah mengirimkan pesan radio melalui vessel traffic service (VTS) dan Stasiun Radio Pantai (SROP) sekitar untuk kapal-kapal yang melintas di sekitar lokasi kejadian agar berhati-hati,” ujar Ahmad.
Sebelumnya, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Jakarta Hendra Sudirman menjelaskan, Badan SAR Nasional (Basarnas) menerima informasi dari agen KM Bahari Indonesia bahwa kapal itu terbakar di Laut Jawa pada Selasa sore. Jaraknya lebih kurang 117 mil laut (216,68 kilometer) dari Jakarta.
Basarnas Jakarta pun menggelar operasi SAR dengan mengerahkan Kapal Negara (KN) SAR Wisnu. Operasi juga melibatkan KN Alugara serta KM Bahari 3.
Pada Rabu sekitar pukul 03.00, Kantor SAR Jakarta mendapat informasi dari agen KM Bahari Indonesia bahwa Khafid, nakhoda kapal mengabarkan semua awak kapal yang berjumlah 26 orang, termasuk nakhoda, berhasil diselamatkan KM Samudera Jaya Abadi, yang kebetulan melintasi lokasi kejadian.
”Kami menerima informasi dini hari tadi bahwa seluruh penumpang dalam keadaan sehat dan selamat serta saat ini sudah bergerak menuju Ketapang (Kalimantan Barat) menggunakan KM Samudera Jaya Abadi,” ujar Hendra.
”Kami menerima informasi dini hari tadi bahwa seluruh penumpang dalam keadaan sehat dan selamat, dan saat ini sudah bergerak menuju Ketapang (Kalimantan Barat) menggunakan KM Samudera Jaya Abadi,” ujar Hendra.
Informasi terkini, para penyintas kecelakaan sudah di sekitar Perairan Pulau Langir, Kabupaten Ketapang, dan menuju Pelabuhan Sukabangun Ketapang. Hendra menuturkan, Kantor SAR Jakarta juga sudah berkoordinasi dengan Kantor SAR Pontianak untuk memberikan dukungan yang diperlukan KM Samudera Jaya Abadi dalam mengevakuasi penyintas.