Hari Ini, Pasar Tanah Abang Ditutup dengan Kebijakan Zonasi
Pola penutupan tidak lagi seluruh pasar, tetapi berdasarkan radius. Kios pedagang lain dalam radius terdekat dengan kios yang pedagangnya positif Covid-19 akan ditutup dan diberi garis polisi. Kios lain tetap buka.
Oleh
Helena F Nababan
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Perumda Pasar Jaya menyatakan, Pasar Tanah Abang akan ditutup mulai hari ini, Rabu (1/7/2020), dengan zonasi. Penutupan dilakukan karena ada pedagang dan pengunjung yang positif Covid-19 serta akan dilakukan pembersihan pasar.
Arief Nasrudin, Direktur Utama Perumda Pasar Jaya, di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (30/6/2020), menjelaskan, sesuai aturan Pasar Jaya, penutupan pasar selama tiga hari mesti dilakukan setelah ada temuan enam kasus positif di Pasar Tanah Abang. Ada empat pengunjung dan dua pedagang yang positif Covid-19 berdasarkan tes usap yang dilakukan di Blok A dan Blok B Pasar Tanah Abang.
Namun, penutupan pasar, ujar Arief, tidak bisa dilakukan pada semua blok di pasar. Sebab, di Pasar Tanah Abang ada sebanyak 15.000 pedagang yang beraktivitas, sementara yang positif Covid-19 ada enam orang.
”Kami tetap lakukan protap (prosedur tetap) Covid-19, benar-benar harus dipastikan. Kami pastikan ada penutupan, tetapi berdasarkan zonasi atau areal yang terindikasi terpapar positif Covid-19. Karena dari kemarin sudah ditelusuri dari pedagang yang terpapar Covid-19, tiga orang yang interaksi negatif semua,” kata Arief.
Camat Tanah Abang Yassin Pasaribu secara terpisah membenarkan adanya temuan kasus positif tersebut. Adapun perlakuan terhadap pasar diserahkan sepenuhnya kepada pengelola pasar.
Arief melanjutkan, untuk penutupan Pasar Tanah Abang, mulai Selasa siang kemarin ada sosialisasi kepada para pedagang. Ini dilakukan karena pola penutupan tidak lagi seluruh pasar, tetapi berdasarkan radius.
Artinya, akan dilakukan penghitungan jarak berdasarkan kios tempat pedagang ditemukan positif Covid-19. Jadi, kios-kios pedagang lain dalam radius terdekat dengan kios yang pedagangnya positif akan ditutup dan diberi garis polisi. Tidak semua kios akan akan ditutup.
”Ini yang masih akan kami sosialisasikan. Ini merupakan kebijakan baru yang baru pertama kali kami lakukan dan akan kami tinjau,” ujarnya.
Sebelumnya, kasus serupa menimpa Pasar Palmerah di perbatasan Jakarta Pusat-Jakarta Barat. Pasar Palmerah ditutup total tiga hari dan dibuka kembali pada Minggu (28/6/2020).
Sementara terkait dengan tes usap yang dilakukan di 150 pasar di lingkungan Perumda Pasar Jaya, dari tes usap pada 3 Mei-25 Juni 2020, ada total 6.624 pedagang dari 68 pasar yang dites. Sebanyak 142 orang dinyatakan positif, 1.515 orang menunggu hasil, dan 4.967 orang dinyatakan negatif.
”Kami menilai angka temuan positif statis dengan upaya pencegahan. Karena awalnya dari tes swab di 33 pasar ditemukan 115 pedagang positif, ketika bertambah menjadi 68 pasar yang positif 142 orang,” kata Arief.
Untuk mengurangi persebaran virus korona di pasar-pasar, lanjutnya, protokol Covid-19 akan tetap diterapkan secara ketat. Lalu, ada penambahan fasilitas, seperti wastafel dan alat pengecek suhu tubuh, serta pengaturan buka tutup pintu pasar.