Korban Meninggal akibat Covid-19 di Tangerang Selatan Bertambah Dua Orang
Jumlah korban meninggal akibat Covid-19 di Tangerang Selatan bertambah dua orang. Artinya, hingga Sabtu (21/3/2020), korban meninggal akibat Covid-19 sudah empat orang.
Oleh
STEFANUS ATO
·2 menit baca
TANGERANG SELATAN, KOMPAS — Jumlah warga yang meninggal akibat Covid-19 di Tangerang Selatan bertambah dua orang sehingga total korban meninggal di daerah itu menjadi empat orang, Sabtu (21/3/2020). Pemerintah setempat terus melakukan penyemprotan cairan disinfektan di sejumlah titik pusat keramaian masyarakat untuk mencegah penyebaran virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.
Juru Bicara Satuan Tugas Covid-19 Kota Tangerang Selatan Tulus Muladiyono mengatakan, warga yang meninggal akibat Covid-19 bertambah dua orang. ”Kami ingin sampaikan, warga yang meninggal akibat virus korona bertambah dua orang lagi sehingga totalnya menjadi empat orang,” katanya dalam siaran pers.
Tulus menambahkan, di Tangerang Selatan, jumlah orang dalam pemantauan tercatat sudah mencapai 115 orang, sedangkan pasien dalam pengawasan ada 56 orang. Adapun warga yang dinyatakan positif Covid-19 dan sedang dirawat sebanyak 4 orang.
Dalam upaya mencegah penyebaran wabah Covid-19 di wilayah Kota Tangerang Selatan, pemkot melakukan penyemprotan cairan disinfektan di sejumlah titik pusat keramaian masyarakat. Pada Sabtu (21/3/2020), ada 18 titik lokasi yang disterilkan melalui penyemprotan cairan disinfektan.
Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie mengatakan, penyemprotan cairan disinfektan ini akan terus di lakukan demi kenyamanan masyarakat. Penyemprotan dilakukan di pusat perbelanjaan, kantor pemerintahan, rumah ibadah, pertokoan, dan terminal.
”Saya minta kepada masyarakat untuk tidak panik dan menerima kunjungan dari tim Gugus Tugas Covid-19. Satu hal bahwa setelah disemprot sebaiknya tidak digunakan paling lama dalam 24 jam agar obat yang disemprotkan bekerja secara efektif,” kata Benyamin.
Di tingkat provinsi, Gubernur Banten Wahidin Halim dalam Rapat Pemerintah Provinsi Banten untuk mengantisipasi Covid-19 di Banten, Sabtu (21/3), mengatakan, Banten mendeklarasikan untuk melawan virus korona baru. Caranya, semua pihak diminta bekerja keras dan tetap semangat untuk melawan pandemi itu.
”Jadi, semuanya harus bekerja keras. Semuanya harus melawan. Semuanya harus semangat. Pembiayaan, secara aturan kita cukup memberitahukan ke DPRD,” katanya dalam siaran pers.
Sebelumnya, dalam rakor koordinasi penanganan pandemi virus korona baru bersama Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian memperbolehkan untuk mengalokasikan anggaran lain buat digunakan mengatasi virus korona baru. Artinya, proyek yang tidak penting dapat digeser untuk penanganan Covid-19.
Wahidin juga menginstruksikan kepada dinas kesehatan dan Gugus Tugas Covid-19 Pemprov Banten untuk mulai dari sekarang dan seterusnya melakukan pembersihan dan penyemprotan desinfektan di tempat-tempat umum di Provinsi Banten. Dinas kesehatan setempat juga diminta memperbanyak ruang isolasi. ”Juga menunjuk rumah sakit umum yang bisa dimanfaatkan. Kalau perlu kantor-kantor yang tidak terpakai kita gunakan sebagai ruang isolasi,” katanya.