Polda Metro Jaya Usut Dugaan Pidana di Balik Kenaikan Harga Gula
Polisi meminta warga tidak panik dan membeli bahan kebutuhan pokok secara wajar demi kestabilan harga. Soal kenaikan signifikan harga gula, petugas juga akan menyelidiki ada tidaknya unsur tindak pidana di baliknya.
Oleh
J GALUH BIMANTARA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Nana Sudjana meminta masyarakat tidak belanja bahan pangan kebutuhan pokok secara berlebihan di tengah meluasnya penyebaran penyakit coronavirus disease 2019 atau Covid-19. Hal itu demi menjaga kestabilan harga. Polisi bakal mengusut kemungkinan adanya tindak pidana dari kenaikan harga bahan pokok, terutama gula.
Nana memantau harga bahan kebutuhan pokok di sejumlah pasar pada Jumat (20/3/2020), salah satunya di Pasar Palmerah, Jakarta Pusat. ”Gula ada kenaikan harga, dan ini menjadi perhatian kami. Satgas (Satuan Tugas) Pangan akan melakukan penyelidikan terkait langkanya gula,” ujarnya.
Menurut Nana, harga normal gula adalah 12.500 per kilogram, tetapi kini harganya melonjak menjadi Rp 16.000-Rp 18.000 per kg karena barangnya langka dan stok di pasar berkurang. Polisi bakal menelusuri ada tidaknya penimbunan oleh pelaku usaha gula. Ia mengimbau para distributor dan penjual tidak menimbun karena hal itu bakal membuat mereka berhadapan dengan hukum.
Berdasarkan data pada laman Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, harga gula di Pasar Kramatjati, Jakarta Timur, pada Jumat ini Rp 18.750 per kg. Dibandingkan harga pada 2 Januari yang sebesar Rp 13.750 per kg, harga gula saat ini berarti melonjak 36,36 persen. Jika dibandingkan dengan harga gula setahun yang lalu, yang Rp 12.650 per kg, harganya kini melambung 48,2 persen.
Namun, Nana meminta publik tetap tenang terkait situasi itu karena pemerintah bergerak untuk menstabilkan harga gula. Sebelumnya, saat meninjau stok pangan di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, sebanyak 33.000 ton gula akan dikirim dari Lampung untuk memenuhi kebutuhan di Jakarta. Di Lampung, stok gula berkisar 75.000 ton-100.000 ton (Kompas.id, 18/3/2020).
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menyebutkan, ketersediaan stok 11 komoditas strategis dijamin aman hingga Agustus, termasuk dalam momen bulan Ramadhan dan Idul Fitri. Gula pasir termasuk komoditas yang dipenuhi dengan cara impor (Kompas, 4/3/2020).
Nana mengatakan, harga komoditas bahan pokok selain gula relatif stabil. Itu bisa terlihat contohnya pada harga beras dan minyak goreng. Data di PIHPS Nasional, harga beras di Pasar Kramat Jati pada hari Jumat sebesar Rp 13.300 per kg, sedangkan pada 2 Januari Rp 12.950 per kg. Adapun harga minyak goreng pada Jumat Rp 13.150 per liter dan pada 2 Januari Rp 13.000 per liter.
Untuk memastikan harga terus stabil, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bekerja sama dengan berbagai pihak juga menggelar operasi pasar. Di Pasar Palmerah, pembeli bisa mendapatkan bahan pangan pokok dengan harga lebih murah di titik operasi pasar, yaitu gula dengan harga Rp 12.500 per kg, beras medium berbobot 5 kg dengan harga Rp 45.000 per kemasan, minyak goreng Rp 11.500 per liter, dan tepung terigu Rp 8.500 per kg.
Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus memastikan, hingga saat ini tidak ada anggota polda yang tertular virus korona jenis baru. Terkait kabar adanya seorang polisi yang meminta diperiksa, hasil tes menunjukkan polisi itu tidak tertular virus. Ia berinisiatif untuk memeriksakan diri karena tetangganya menunjukkan gejala penyakit tertentu. Rupanya, tetangga dia terkena demam berdarah dengue.
Yusri menegaskan, para anggota selalu diimbau untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan serta menghindari berkerumun.
Dari dokumentasi yang beredar, Nana saat peninjauan harga dan stok pangan di Pasar Palmerah mengenakan masker serta sarung tangan. Meski demikian, ia beberapa kali sangat dekat dengan kerumunan massa serta dengan perwakilan dari berbagai instansi, dengan jarak kurang dari 1 meter.