Warga Pantau Titik Banjir lewat Media Sosial hingga CCTV
Untuk mendapatkan informasi mengenai titik banjir dan kemacetan, kini warga pintar menggunakan berbagai media yang dapat diakses lewat ponsel pintar dan koneksi internet.
Oleh
ERIKA KURNIA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Banjir yang menggenangi Jakarta dan sekitarnya, Selasa (25/2/2020) pagi, membuat kebutuhan warga akan pembaruan informasi titik banjir dan kepadatan jalan meningkat. Untuk mendapatkan informasi itu, warga menggunakan berbagai media yang dapat diakses lewat ponsel pintar dan koneksi internet.
Seperti Abdullah (34), warga Kota Bekasi yang berkantor di Jakarta Pusat, yang segera mengakses informasi banjir dari berbagai media melalui telepon genggamnya. Sebelum berangkat kerja, ia memantau aplikasi penunjuk jalan Google Maps untuk mengecek akses jalan menuju kantor yang kemungkinan masih dapat ditembus.
”Tadi pagi lihat traffic (pergerakan jalan) di area Cikunir merah. Terus saya amati berita dan radio di media, ternyata sudah tergenang dan airnya luber ke jalan tol,” ujarnya saat dihubungi Kompas.
Setelah mengecek titik banjir dan potensi kemacetan dengan berbagai pertimbangan, Abdullah memilih untuk tidak berangkat kerja. Keputusan yang sama diambil Evi Elvira (29), warga Cibubur, Jakarta Timur, yang telah mencoba memantau informasi banjir dan kemacetan di berbagai media.
Awalnya, ia memantau informasi di media sosial seperti akun Instagram @jktinfo yang hari ini meneruskan banyak posting-an warga terkait banjir di Ibu Kota. Ia kemudian mencari tahu kondisi di jalan-jalan protokol yang diawasi kamera pemantau (CCTV) secara real-time melalui aplikasi Molecool.
”Gue pakai aplikasi itu untuk cek area di Setiabudi. Videonya real-time walaupun enggak semua daerah ada titiknya,” ucapnya.
Menu aplikasi, yang bisa membantu pengguna mencari CCTV terdekat hingga CCTV di rute jalan yang akan dilalui, pun membantu Evi mengambil keputusan untuk keluar rumah.
Aktif melapor
Adapun Pascal (31) lebih senang menggunakan media sosial Twitter untuk melaporkan titik banjir. Meski rumahnya tidak mengalami banjir, ia yang hari itu melewati beberapa titik banjir menuju kantornya dari Salemba, Jakarta Pusat, ke Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, aktif melaporkan temuannya di media sosial.
Tidak sembarangan, informasi tersebut ia teruskan ke akun resmi kepolisian pemerintah, seperti Traffic Management Centre Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (TMC Polda Metro Jaya).
Akun itu biasa menginformasikan kondisi jalan di sejumlah wilayah di Ibu Kota dengan foto atau video serta keterangan waktu dan lokasi yang jelas. Dari pantauan Kompas, akun tersebut telah mem-posting ulang ratusan video dan gambar yang dikirim warga sejak dini hari.
Selain lewat akun tersebut, Kompas.com juga merekomendasikan akun-akun Twitter berikut untuk dipantau, Radio Sonora (@SonoraFM92), Radio Elshinta (@RadioElshinta), Dinas Sumber Daya Air Jakarta (@DinasSDAJakarta), Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta (@BPBDJakarta), dan Info Jakarta (@infojakarta).
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo mengajak masyarakat turut aktif melaporkan kejadian banjir untuk memudahkan pemetaan dan jangkauan tim lapangan melalui Petabencana.id. Warga juga dapat memantau perkembangan banjir terkini secara langsung melalui laman tersebut.
Apabila memerlukan bantuan evakuasi, kata Agus, warga dapat menghubungi call centre yang tersedia, yakni 112 untuk pemerintah daerah kabupaten/kota, 115 untuk Basarnas, 119 untuk Gadar Kementerian Kesehatan, 110 untuk Kepolisian Negara RI, 113 untuk pemadam kebakaran, dan 021-51010-112 untuk BNPB.