Dua Keluarga yang Terjebak Banjir Telah Dievakuasi
Dua keluarga, di antaranya seorang bayi, dievakuasi aparat kepolisian setelah terjebak banjir di kawasan Cipinang, Jakarta Timur, Rabu (1/1/2020). Banjir di wilayah itu mencapai ketinggian 2-3 meter.
Oleh
STEFANUS ATO
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Dua keluarga beserta seorang bayi dievakuasi aparat kepolisian setelah terjebak banjir di kawasan Cipinang, Jakarta Timur, Rabu (1/1/2020). Banjir di tempat itu mencapai ketinggian 2-3 meter.
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus mengatakan, pihaknya telah menginstruksikan seluruh jajaran hingga tingkat kepolisian sektor untuk membantu masyarakat. Polisi fokus di tempat-tempat yang tergenang banjir untuk mengatur lalu lintas, menyampaikan informasi bencana, dan mengevakuasi korban banjir.
Beberapa proses penyelamatan yang dilakukan polisi, misalnya, di Cipinang Melayu, Jakarta Timur, petugas mengevakuasi dua keluarga, termasuk seorang bayi, yang terjebak banjir. Banjir di tempat itu mencapai 2-3 meter.
”Ada dua keluarga, di antaranya satu anak balita, terjebak dalam rumah di tengah lokasi banjir. Jarak rumah korban dengan tepian kali hanya sekitar 200 meter,” ujarnya.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta, Rabu (1/1/2020), ada 13 kelurahan yang terendam banjir. Jumlah itu meningkat dari sebelumnya delapan kelurahan yang tersebar di lima wilayah kota.
Kepala Pusat Data Informasi dan Kebencanaan BPBD DKI Jakarta Muhammad Ridwan menyampaikan, dari data yang diperbarui pukul 10.00, di Jakarta Timur, jumlah kelurahan yang tergenang semula lima, tetapi kini meluas menjadi delapan kelurahan. Delapan kelurahan itu adalah Cipinang Melayu, Pinang Ranti, Halim Perdanakusuma, Kampung Melayu, Makassar, Cawang, Kramatjati, dan Pondok Bambu.
Di Jakarta Selatan, semula hanya ada satu wilayah yang tergenang dan kini menjadi tiga kelurahan. Ketiga kelurahan itu adalah Manggarai Selatan, Petogogan, dan Cilandak Timur.