Keresahan Disuarakan, Mujahid 212 Akhiri Unjuk Rasa
Mujahid 212 memilih berunjuk rasa untuk menyuarakan keresahan mereka atas situasi dan kondisi negara beberapa hari terakhir.
Oleh
Aditya Diveranta/Stefanus Ato
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Massa yang menamakan diri Mujahid 212 mengakhiri unjuk rasa mereka di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Sabtu (28/9/2019) siang, setelah seluruh tuntutan mereka disuarakan. Unjuk rasa berlangsung damai di bawah kawalan ketat aparat kepolisian.
Mujahid 212 memilih berunjuk rasa untuk menyuarakan keresahan mereka atas situasi dan kondisi negara beberapa hari terakhir.
Salah satunya, sikap kepolisian yang dinilai bertindak represif dalam menangani unjuk rasa mahasiswa dan pelajar. Kemudian, kerusuhan di Wamena, Papua, yang menimbulkan banyak korban jiwa dan banyak orang mengungsi. Selain itu, kebakaran hutan dan lahan di Sumatera dan Kalimantan yang dinilai tidak teratasi dengan baik.
Ketua Panitia Mujahid 212 Edy Mulyadi menilai, berbagai kondisi itu menunjukkan Indonesia tidak dalam keadaan baik. ”Berbagai kondisi ini menunjukkan negeri kita tidak dalam keadaan baik-baik saja. Ada yang salah dalam mengelola dan mengurus negara yang kita cintai ini. Singkat kata, pemerintah telah gagal,” tuturnya.
Menurut juru bicara Mujahid 212, Budhi Setiawan, pengunjuk rasa tidak hanya berasal dari Jakarta, tetapi juga dari sejumlah daerah di Jawa Barat.
”Massa datang dari Jakarta dan sebagian wilayah Jawa Barat. Tadi sedikit perubahan rute, menyesuaikan dengan jalur yang diamankan polisi. Namun, hal ini tidak mengganggu niat dari aksi damai umat Islam untuk merespons permasalahan Indonesia saat ini,” ucap Budhi.
Wakil Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Pusat Ajun Komisaris Besar Susatyo Purnomo mengatakan, sebanyak 16.000 personel kepolisian diturunkan untuk mengamankan unjuk rasa. Hingga unjuk rasa tuntas, tak ada gejolak dari massa. Unjuk rasa berlangsung damai.
”Massa mulai berpindah ke sekitar Masjid Istiqlal pada pukul 13.00. Pengamanan kemudian kami longgarkan karena massa pun kooperatif saat berunjuk rasa,” lanjutnya.
Dari pantauan Kompas, lalu lintas di seputaran Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat, yang sebelumnya ditutup karena unjuk rasa kembali dibuka pada pukul 13.00.
Kepala Subdirektorat Penegakan Hukum Dirlantas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Muhammad Nasir menyatakan, lalu lintas telah aman dilalui sehingga penutupan ruas jalan kembali dibuka.
Saat unjuk rasa berlangsung, Dirlantas Polda Metro Jaya mengerahkan 342 personel untuk mengatur lalu lintas.