Susi Pudjiastuti Bagikan 6 Kapal Ikan untuk Nelayan Kecil di Pulau Simeulue Aceh
Bagi-bagi kapal merupakan salah satu program rutin yang dijalankan oleh Susi bersama Pandu Laut Nusantara.
Oleh
MUHAMMAD FAJAR MARTA
·3 menit baca
DOK PANDU LAUT NUSANTARA
Kapal yang diserahkan Ketua Umum Pandu Laut Nusantara Susi Pudjiastuti untuk Nelayan di Salur, Pulau Simeulue, Aceh.
JAKARTA, KOMPAS - Ketua Umum Pandu Laut Nusantara Susi Pudjiastuti membagikan 6 kapal ikan untuk nelayan kecil dan panglima laut di Pulau Simeulue, Provinsi Aceh Minggu (17/4/2022). Susi berharap nelayan-nelayan kecil yang menerima kapal bisa beroleh tambahan penghasilan menjelang Idul Fitri.
"Enam kapal ini merupakan hasil kolaborasi crowdfunding yang digelar Susi Cek Ombak serta Benih Baik yang disalurkan melalui Pandu Laut Nusantara," kata Susi dalam keterangan resmi. Sejumlah perusahaan seperti Superindo, Jamkrindo, hingga Tokopedia turut terlibat dalam urun dana tersebut.
Menteri Kelautan dan Perikanan Periode 2014-2019 itu mengungkapkan, lokasi pembagian kapal yang dipilih, Pulau Simeulue, merupakan salah satu pulau terluar di Indonesia. Juga karena kawasan ini pernah terdampak bencana gempa dan tsunami sehingga banyak nelayan kehilangan kapalnya.
Dengan pembagian kapal ini, apalagi bertepatan di bulan ramadhan dan menjelang lebaran 2022, diharapkan nelayan-nelayan kecil yang menerima kapal bisa beroleh tambahan penghasilan menjelang Idul Fitri.
Adapun pemberian bantuan kapal kepada para panglima laut diharapkan dapat memudahkan tugas mereka dalam menjaga kawasan terumbu karang dan hutan mangrove. Panglima Laut merupakan struktur adat yang hidup di tengah masyarakat nelayan di Propinsi Aceh. Panglima Laut bertugas antara lain mengatur tata cara penangkapan ikan di laut (meupayang), menetapkan waktu penangkapan ikan di laut, dan menyelesaikan perselisihan antar nelayan.
Menurut Wakil Sekretaris Pandu Laut Nusantara Suhana, kapal diberikan ke Panglima Laut karena beberapa di antara mereka tidak memiliki kapal sehingga untuk berpatroli, mereka terpaksa meminjam perahu nelayan yang kebetulan tidak melaut.
Suhana menjelaskan bahwa kapal juga diserahkan pada nelayan yang perahunya tengah mogok di laut.
"Kemarin kita sudah keliling cari nelayan dan panglima laut, kita ketemu di laut, kebetulan ada nelayan yang perahunya lagi mogok," ujar Suhana.
Dengan diberikannya kapal-kapal ini, Susi berharap terutama pada para panglima laut, agar dapat memperketat pengawasan terumbu karang dan hutan mangrove. Khususnya dari praktik-praktik penangkapan ikan menggunakan bom atau alat tangkap lainnya yang tidak ramah lingkungan.
Susi juga berharap kapal dapat digunakan untuk patroli rutin, memudahkan transportasi antar pulau, hingga menambah penghasilan nelayan. Ia juga secara khusus mengingatkan agar para guru yang mengajar di pulau-pulau kecil, bisa diberikan tumpangan oleh nelayan.
Janji Perangi Pencuri Ikan
Safrizal, Panglima Laut di kawasan Teluk Dalam yang merupakan salah satu penerima kapal, mengungkapkan dengan bantuan kapal ini, tugasnya sebagai panglima laut akan lebih mudah dijalankan.
Selain bisa lebih cepat melakukan pengawasan saat ada nelayan yang kecelakaan, keberadaan kapal ini juga memperkuat komitmennya dalam melawan pencuri ikan hingga para pelaku penangkapan ikan yang menggunakan alat tidak ramah lingkungan hingga merusak terumbu karang.
"Insyaallah ini sangat mendukung, sangat memudahkan. Yang jelas kita sudah enggak perlu nunggu lagi cari transport untuk bisa awasi pencuri ikan," ujar Rizal.
DOK PANDU LAUT NUSANTARA
Wakil Sekretaris Pandu Laut Nusantara Suhana (kiri) bersama para panglima laut dan nelayan Simeulue penerima kapal
Bagi-bagi kapal merupakan salah satu program rutin yang dijalankan oleh Susi bersama Pandu Laut Nusantara. Sebelumnya, sebanyak masing-masing 5 unit kapal sudah dibagikan untuk nelayan Pandeglang Banten dan Kalianda Lampung pada akhir 2019.
Mereka ini merupakan para nelayan yang menjadi korban Tsunami Pandeglang 2018. Beberapa di antaranya kehilangan kapal akibat bencana tersebut sehingga sempat tak melaut selama nyaris satu tahun.
Aksi bagi-bagi kapal ini telah tertunda cukup lama lantaran merebaknya pandemi COVID-19. Kini setelah wabah corona mereda, Susi bersama Pandu Laut Nusantara bersiap untuk kembali melanjutkan kegiatan bagi-bagi kapal untuk nelayan kecil. Selain ke Aceh, juga sudah ada rencana membagikan kapal ke Palu dalam waktu dekat.