Penyedia rental mobil dan sepeda motor yang terseok-seok selama pembatasan sosial berskala besar menyongsong pelonggaran menuju normal baru dengan harapan usaha kembali bergeliat.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Penyedia rental mobil dan sepeda motor memprioritaskan terpenuhinya protokol kesehatan saat pelonggaran pembatasan sosial berskala besar menuju normal baru. Calon pelanggan wajib mematuhi protokol kesehatan, termasuk mengantongi surat izin keluar masuk Jakarta untuk sewa kendaraan keluar area Jabodetabek.
Usaha rental kendaraan bermotor kehilangan sebagian besar pelanggan semenjak pembatasan sosial berskala besar. Mau tidak mau perusahaan merumahkan karyawan hingga menyesuaikan layanan agar operasional tetap berjalan.
Kini usaha tersebut perlahan-lahan bergeliat jelang pelonggaran menuju normal baru. Salah satunya Zitrans Rent Car yang beroperasi di Jabodetabek. ”Permintaan sewa mulai ramai semenjak pemerintah mewacanakan normal baru. Mudah-mudahan saat pelonggaran permintaan bertambah,” ujar staf operasional Zitrans Rent Car, Aditya, Rabu (3/6/2020).
Permintaan yang berdatangan tidak mengendurkan protokol kesehatan untuk sewa mobil. Menurut Aditya, prosedur tetap berjalan sesuai ketentuan yang berlaku. Perusahaan rutin mendisinfeksi mobil, menyediakan antiseptik pencuci tangan, sopir dan penyewa wajib mengenakan masker.
”Kami melayani (calon pelanggan) selama memenuhi ketentuan,” ujarnya. Aditya mengatakan, saat ini perusahaan kembali membuka kerja sama dengan pihak ketiga seiring bertambahnya sewa mobil.
Sebelumnya, Zitrans Rent Car kehilangan sebagian besar pelanggan sewa mobil sejak Maret. Kondisi tersebut membuat perusahaan memutus hak kerja sopir dan mengurangi armada yang berasal dari kerja sama dengan pihak ketiga. Sebagai gantinya perusahaan menggunakan sopir dengan upah harian dan maksimalkan armada yang ada.
Rental sepeda motor yang juga kehilangan pelanggan semenjak pandemi bersiap menyongsong normal baru. Jakarta Rental Motor, misalnya, tetap memprioritaskan pelanggan tetap untuk sewa sepeda motor.
”Kami tidak banyak menerima orderan (sewa) yang masuk karena waspada terhadap riwayat kesehatan pelanggan,” ujar pemilik Jakarta Rental Motor, Bayu. Untuk itu, perusahaan selalu memastikan riwayat kesehatan penyewa agar tidak bermasalah dengan hukum nantinya.
Kepala Pusat Studi Transportasi dan Logistik UGM Agus Taufik Mulyono dalam seminar bertajuk ”Kolaborasi Merespons Dampak Pandemi Covid-19 dan Strategi Pemulihan pada Tatanan Normal Baru di Sektor Transportasi” yang digelar secara virtual, Selasa (2/6/2020), mengatakan, Covid-19 telah mengubah paradigma lama, baik secara teori ilmiah maupun kasus di lapangan.
Hal yang diharapkan adalah transportasi berkelanjutan, berkesinambungan, berkeselamatan, ramah lingkungan, berkeadilan, bermoral, beretika, humanis, santun, serta beradab manusiawi. ”Itu semua menjadi ’ambyar’ setelah ada Covid-19. Lalu siapa panglima transportasi? Ternyata, di luar dugaan, panglima transportasi kita adalah kesehatan,” kata Agus.
Pada suasana seperti ini, dia menuturkan, menuju normal baru nanti harus dimulai perencanaan dan pemikiran dalam menyusun masukan kebijakan bagi pemerintah menuju transportasi humanitarian. ”Yakni, transportasi yang sehat, bersih, humanis, nyaman, selamat, dan adil,” ujarnya.
Deputi Bidang Infrastruktur Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Ridwan Djamaluddin menyebutkan, pandemi Covid-19 memaksa manusia mengubah cara hidup. ”Teknologi menjadi kunci. Kita akan sangat mengandalkan teknologi. Manusia juga semakin independen,” katanya.
Transportasi merupakan sektor yang menjadi pengendali laju infeksi Covid-19. Disiplin dan perilaku masyarakat menerapkan protokol kesehatan pun menjadi kunci untuk mencegah penularan virus.
Ridwan mencontohkan, terkait aspek hukum, ketika diberlakukan larangan mudik, saat dibuat surat edaran dari gugus tugas ataupun kementerian belum terpikirkan praktik pemalsuan surat perjalanan dinas dan pemalsuan surat keteragan negatif Covid-19. ”Hal-hal seperti ini tidak mudah, tetapi merupakan realitas kehidupan sehari-hari,” katanya.