JAKARTA, KOMPAS — PD Pasar Jaya berencana menggelar bazar bersama para pedagang yang tergabung dalam asosiasi pedagang ataupun koperasi di 46 pasar di lingkungan PD Pasar Jaya. Pasar murah bersama itu direncanakan digelar selama bulan puasa, mulai medio Mei 2018, untuk menyediakan bahan pangan pokok kepada masyarakat dengan harga terjangkau.
Arief Nasrudin, Direktur Utama PD Pasar Jaya, Minggu (13/5/2018), menjelaskan, untuk bazar bersama, itu masih disiapkan. Untuk pelaksanaannya, barang-barang yang akan diperdagangkan disiapkan oleh PD Pasar Jaya. ”Stok masih dibahas. Yang jelas ada enam bahan kebutuhan pokok yang disiapkan,” ujar Arief.
Pada bulan puasa tahun lalu, PD Pasar Jaya menggelar bazar bersama dengan PT Transportasi Jakarta. Bazar digelar di halte-halte transjakarta. Untuk tahun ini, kegiatan serupa juga masih dalam perencanaan.
Untuk masyarakat berpenghasilan rendah, sudah disiapkan program pangan murah. Masyarakat yang memegang Kartu Jakarta Pintar (KJP), para pekerja harian lepas (PHL), serta pekerja penanganan sarana dan prasarana umum (PPSU) bisa mendapatkan pangan murah itu.
Arief Prasetyo Adi, Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya, menjelaskan, pangan murah itu terdiri atas enam komoditas. Dua komoditas, yaitu daging sapi dan daging ayam, disiapkan PD Dharma Jaya. Adapun beras, susu, ikan, dan telur disiapkan oleh Food Station.
”Untuk stok pangan yang disiapkan di gudang Food Station itu, saat ini total senilai Rp 100 miliar, di antaranya ada beras, gula pasir, dan minyak goreng,” ujar Arief.
Paket tersebut bisa diperoleh masyarakat di sejumlah lokasi, yaitu di 62 gerai Pasar Jaya, Jakmart, Distribution Center (DC), Mini DC, RPH Cakung/Meatshop, RPH Pulo Gadung, dan mobile motor Dharma Jaya. Selain itu juga di RPTRA dan rumah susun yang ditunjuk.
Arief Prasetyo memastikan cara itu amat membantu untuk meredam gejolak harga pangan. Apalagi jumlah penerima KJP mencapai 800.000 orang.
Adapun untuk stok kebutuhan pokok lain, khususnya bawang merah dan cabai merah, PD Pasar Jaya memiliki mesin penyimpan berkapasitas 60 ton yang bisa menyimpan komoditas hingga enam bulan. Belum lagi stok pangan yang ada di pedagang. Dengan cara itu, masyarakat yakin dan tenang bahwa stok aman dan harga bisa dikendalikan.