70 Persen Beras yang Dikonsumsi Warga Batu dari Luar Daerah
Oleh
DEFRI WERDIONO
·1 menit baca
BATU, KOMPAS — Sebagai daerah otonom yang terpisah dari Kabupaten Malang sejak tahun 2001, Kota Batu hanya memiliki luas wilayah 202,30 kilometer persegi. Wilayahnya terbagi atas tiga kecamatan dan 24 desa/kelurahan dengan jumlah penduduk sekitar 114.000 jiwa.
Karena wilayah yang cukup sempit inilah, Batu tidak memiliki lahan persawahan yang cukup luas untuk ditanami padi. Sisa lahan lainnya ditanami berbagai komoditas, mulai dari sayuran, tanaman hias, hingga buah utamanya apel.
Akibat lahan persawahan yang tidak terlalu luas, sebagian besar beras yang dikonsumsi oleh warga Batu berasal dari luar daerah.
”Produksi beras petani Batu hanya memenuhi 30 persen kebutuhan warga. Sisanya yang 70 persen berasal dari luar daerah,” ujar Kepala Dinas Pertanian Kota Batu Sugeng Pramono di sela-sela kegiatan pembasmian hama tikus di Desa Pendem, Kecamatan Junrejo, Rabu (28/2).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik produksi tahun 2016, luas lahan panen padi di Batu mencapai 679 hektar (4 hektar di antaranya berupa ladang). Dari luasan itu dihasilkan 4.505,3 ton gabah dengan produktivitas rata-rata 6,63 ton per hektar.