JAKARTA, KOMPAS — Peringatan 62 tahun Konferensi Asia-Afrika dilangsungkan di Istana Negara, Jakarta. Tak hanya duta besar dan perwakilan negara-negara Asia-Afrika, hadir pula Megawati Soekarnoputri dan Puan Maharani sebagai keluarga Soekarno, inisiator KAA dan presiden pertama RI.
Dalam acara tersebut, Megawati yang berkebaya warna pastel dan bercorak bunga-bunga mengingatkan kembali semangat dan prinsip KAA yang dimulai 18 April 1955. ”Ini upaya menghidupkan kembali memori kolektif kita,” ujarnya dalam sambutannya.
Sebelumnya, Abdul al-Rahim al-Saddig, Duta Besar Sudan untuk Indonesia, dalam rekaman testimoninya mengingatkan peran Bung Karno dalam mengakui Sudan sebagai negara peserta KAA, kendati saat itu negaranya belum merdeka. Saat negara penjajah Sudan, yakni Inggris dan Mesir, memprotes, Bung Karno menuliskan nama Sudan di secarik kain dengan tinta merah dan meletakkannya di depan PM Sudan Ismail al-Azhari. Dari podium, Bung Karno pun menyatakan Sudan sebagai negara merdeka.
Setelah KAA usai, PM Sudan Ismail al-Azhari mendeklarasikan kemerdekaan Sudan di parlemen. Inspirasi kemerdekaan, kedamaian, hidup bersama dalam keragaman negara-negara Asia-Afrika ini menjadi semangat yang perlu tetap dijaga pada masa kini.