Sebanyak 65 Lingkungan Diisolasi di Kota Medan, Sudah 21 Sekolah Tutup Tatap Muka
Penyebaran Covid-19 semakin luas di Sumut. Sudah 65 lingkungan yang diisolasi di Medan. Di Sumut, sebanyak 21 sekolah menutup pertemuan tatap muka karena ditemukan kasus positif Covid-19.
Oleh
NIKSON SINAGA
·2 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Penyebaran Covid-19 semakin luas di Kota Medan, Sumatera Utara. Sudah 65 lingkungan yang diisolasi di Medan untuk memutus penularan. Di Sumut, 21 sekolah menutup pertemuan tatap muka karena ditemukan kasus positif Covid-19.
Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution, Jumat (18/2/2022), mengatakan, penyebaran Covid-19 di Medan masih terus meningkat pesat. Sebagian besar penularan melibatkan pelaku perjalanan dari luar daerah dan menjadi transmisi lokal di Medan.
”Dari hasil penelusuran kontak yang kami lakukan, kasus baru paling banyak terjadi pada pelaku perjalanan,” katanya.
Bobby mengatakan, pihaknya akan memperketat pengetesan pada pelaku perjalanan untuk bisa menemukan kasus sebelum terjadi transmisi lokal. Pengetesan pun akan dilakukan acak di pintu masuk, seperti bandara, terminal, dan pelabuhan.
Isolasi pun dilakukan hingga ke tingkat lingkungan. Setiap ditemukan lima kasus dalam satu lingkungan, akan langsung dilakukan isolasi. Di Medan, lingkungan merupakan satuan pemerintahan paling kecil yang berada di bawah kelurahan. Dari 2.001 lingkungan yang ada di Medan, sudah 65 lingkungan yang diisolasi.
”Kami pun membuat aplikasi digital untuk memantau lingkungan mana yang melakukan isolasi. Ini untuk memantau agar bisa terpantau kondisi di setiap lingkungan,” kata Bobby.
Berdasarkan data Satuan Tugas Covid-19 Sumut, kasus positif baru pada Jumat (18/2/2022) mencapai 2.202 kasus. Kasus meninggal pun muncul kembali mencapai empat kasus dalam sehari. Kasus baru Covid-19 di Sumut meningkat pesat sejak gelombang ketiga mulai menyebar pada awal tahun ini.
Kami pun membuat aplikasi digital untuk memantau lingkungan mana yang melakukan isolasi. Ini untuk memantau agar bisa terpantau kondisi di setiap lingkungan. (Bobby Nasution)
Anggota Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Sumut, Restuti Saragih, mengatakan, sebagian besar kasus Covid-19 di Sumut tidak bergejala hingga bergejala ringan. Karena itu, keterisian rumah sakit Covid-19 masih jauh di bawah batas aman 60 persen.
Keterisian tempat tidur ruang isolasi hanya 4,24 persen atau 94 tempat tidur dari total kapasitas 2.215 tempat tidur. Kasus aktif didominasi pasien isolasi mandiri yang per 13 Februari sebanyak 5.513 orang.
”Penularan paling banyak terjadi di kluster keluarga, disusul perkantoran dan sekolah/kampus,” kata Restuti.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Sumut Lasro Marbun mengatakan, mereka saat ini berfokus menekan penularan di lingkungan sekolah. ”Saat ini sudah ada 21 sekolah yang mengalihkan pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran daring karena ditemukan kasus positif Covid-19,” katanya.
Di SMA Matauli Sibolga, menurut Lasro, ditemukan 187 kasus positif hasil tes antigen. Namun, setelah dilakukan tes PCR, hanya tiga yang terkonfirmasi positif.