Kasus Covid-19 Meningkat, Rumah Sakit di Sumbar Siaga
Rumah sakit rujukan di Sumatera Barat dalam status siaga menghadapi peningkatan kasus Covid-19 yang terjadi di provinsi ini dalam dua pekan terakhir.
PADANG, KOMPAS — Rumah sakit rujukan di Sumatera Barat dalam status siaga menghadapi peningkatan kasus Covid-19 yang terjadi di provinsi ini dalam dua pekan terakhir. Kapasitas tempat tidur pasien yang terinfeksi virus korona jenis baru ini diaktifkan bertahap sesuai kebutuhan pasien.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Sumbar Arry Yuswandi, Rabu (9/2/2022), mengatakan, ruangan khusus Covid-19 dan tenaga kesehatan di rumah sakit (RS) rujukan dalam status siaga (standby). RS rujukan siap menampung jika terjadi penambahan signifikan pasien Covid-19 kategori sedang dan berat.
”Rumah sakit tetap kami minta siaga karena pandemi belum berakhir. Rumah sakit siap selalu saat ada pasien rujukan. Jumlah tempat tidur masih tetap seperti awal kami siapkan dulu,” kata Arry, Rabu.
Baca juga: Pasien Covid-19 di RSUP Dr M Djamil Padang Mulai Meningkat
Menurut Arry, saat ini, ada 22 RS rujukan Covid-19 di Sumbar. Beberapa di antaranya adalah RSUP Dr M Djamil Padang, RSUD dr Rasidin Padang, Rumah Sakit Semen Padang, RS Universitas Andalas, RSUD Dr Achmad Mochtar Bukittinggi, dan RSUD Pariaman.
Dikatakan, di tengah tren peningkatan kasus di provinsi ini, RS rujukan mulai kembali menerima pasien Covid-19 dengan gejala sedang dan berat. Walakin, jumlahnya belum signifikan.
“Sejauh ini masih aman, belum ada membeludak (pasien di RS). Rata-rata warga yang positif Covid-19 kondisinya tanpa gejala atau gejala ringan. Mereka menjalani isolasi mandiri di rumah atau di tempat isolasi terpadu,” ujar Arry, yang sekarang juga menjabat Kepala Dinas Sosial Sumbar.
Untuk pengendalian kasus, Arry mengatakan, upaya tracing dan tracking ditingkatkan. Di samping itu, warga juga diingatkan agar mematuhi protokol kesehatan (prokes) yang belakangan mulai terlihat kendur. Begitu pula halnya dengan upaya percepatan vaksinasi yang terus digalakkan.
“Kami mengimbau masyarakat agar tetap waspada. Covid-19 selalu mengintai. Di rumah saja kalau tidak ada kegiatan penting. Prokes dijalankan dan ikut vaksinasi. Meskipun umumnya gejala ringan, varian Omicron tetap berisiko bagi kalangan rentan, seperti lansia dan orang dengan komorbid,” ujarnya.
Baca juga: Omicron Merebak, Kasus Covid-19 di Sumbar Mulai Meningkat
Data Satgas Penanganan Covid-19 Sumbar menunjukkan kasus Covid-19 di provinsi ini mengalami peningkatan selama hampir dua pekan terakhir. Data Selasa (8/2/2022) kemarin, ada 133 orang positif Covid-19 dari 1.113 sampel diperiksa dengan 98 orang pasien berasal dari Padang. Sebelumnya, pada Minggu (6/2/2022) tambahan kasus 97 orang, Sabtu (5/2/2022) 87 orang, Jumat (4/2/2022) 67 orang, dan Kamis (3/2/2022) 55 orang.
Jika eskalasi kasus tinggi, kami sudah siapkan ruangan, dokter, sarana-prasarana pendukung, mulai kesiapan ruangan lantai 1, 2, dan 3, hingga ketersediaan 100 tempat tidur sudah disiapkan. (Busril)
Temuan kasus dalam lima hari itu (Senin tidak ada laporan) merupakan yang paling banyak dalam beberapa pekan terakhir. Tren peningkatan kasus setidaknya terjadi mulai 27 Januari dengan temuan kasus saat itu 10 orang dan kasus aktif 35 orang. Sejak itu, kasus harian cenderung naik. Adapun jumlah kasus aktif hingga Selasa sore mencapai 499 orang. Kasus Covid-19 di Sumbar didominasi varian Omicron.
Kesiapan RS
Direktur RSUD dr Rasidin Padang Herlin Sridiani mengatakan, RS-nya siap menerima pasien Covid-19. Ruangan khusus bagi pasien Covid-19 masih disiapkan.
”Ruangan, sarana-prasarana, alat kesehatan, tenaganya, semuanya masih siap. Kemarin kami sempat rawat pasien, tetapi sudah sembuh. Sekarang belum ada peningkatan signifikan pasien Covid-19, tapi kami tetap harus siap,” kata Herlin.
Menurut Herlin, saat ini ada 26 tempat tidur yang disiagakan bagi pasien Covid-19. Namun, jika kebutuhan bertambah, RS mengaktifkan kembali secara bertahap ruangan yang pernah dipakai sebelumnya. Saat puncak kasus Covid-19 tahun lalu, kapasitas tempat tidur di RS ini mencapai 80 tempat tidur.
Hal senada diungkapkan Direktur RSUD Dr Achmad Mochtar Bukittinggi Busril. RS sudah menyiapkan ruangan khusus Covid-19 dan tenaga kesehatannya jika terjadi lonjakan pasien.
“Jika eskalasi kasus tinggi, kami sudah siapkan ruangan, dokter, sarana-prasarana pendukung, mulai kesiapan ruangan lantai 1, 2, dan 3, hingga ketersediaan 100 tempat tidur sudah disiapkan,” kata Busril.
Busril mengatakan, meskipun kasus mulai banyak, jumlah pasien yang dirawat di RS belum signifikan. Apalagi Kementerian Kesehatan mengarahkan agar pasien yang dirawat di RS adalah kategori sedang hingga berat.
”Sekarang ruangan baru terisi dua orang. Omicron kebanyakan tanpa gejala. Meskipun belum signifikan, kami tetap siapkan. RSAM siap dengan segala macam fasilitasnya,” ujar mantan Sekretaris Dinkes Sumbar ini.
Peningkatan pasien
Adapun RSUP Dr M Djamil Padang, RS paling besar di Sumbar, mulai mengalami peningkatan pasien Covid-19. Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan, dan Penunjang RSUP Dr M Djamil Rose Dinda Martini, Senin (7/2/2022), mengatakan, tren itu mulai tampak akhir Januari.
”Di M Djamil memang terjadi peningkatan kasus pasien (Covid-19) yang dirawat. Hari (Senin) ini, ada 14 pasien yang dirawat positif Covid-19. Ada 5 pasien suspect yang sedang menunggu hasil pemeriksaan. Jadi, ada 19 yang dirawat,” kata Rose, Senin sore.
Menurut Rose, RS ini mulai kembali merawat pasien Covid-19 pada 26 Januari 2022. Sejak saat itu, jumlah pasiennya merangkak naik. Pada Kamis (3/2/2022) dan Jumat (4/2/2022), jumlah pasien Covid-19 dirawat ada tujuh orang. Pada Sabtu (5/2/2022) dan Minggu (6/2/2022), bertambah tujuh orang lagi menjadi 14 orang, 3 pasien di antaranya gejala berat.
”Ketiga pasien (gejala berat) itu belum pernah vaksinasi. Sementara itu, dari semua pasien (Covid-19) yang dirawat di M Djamil, sekitar 75 persen belum pernah vaksinasi,” ujar Rose.
Rose melanjutkan, RSUP Dr M Djamil sebagai rumah sakit rujukan sudah sangat siap menghadapi peningkatan pasien Covid-19. Ruangan zona merah (red zone) untuk pasien Covid-19 tahun lalu belum dibongkar.
”Dengan pengalaman dua tahun lalu, kami sangat siap. Kami membuka ruangan bertahap. Saat ini, ada 84 tempat tidur akan dibuka untuk red zone. Total rumah sakit punya 349 tempat tidur (untuk pasien Covid-19) sesuai SK terakhir tahun 2020,” ujar Rose.