logo Kompas.id
KesehatanTransmisi Lokal Mulai Meluas, ...
Iklan

Transmisi Lokal Mulai Meluas, Vaksinasi Menjadi Syarat

Transmisi lokal Covid-19 varian Omicron mulai meluas. Karena itu, kewaspadaan mesti ditingkatkan melalui pembatasan kegiatan masyarakat dan mempercepat vaksinasi dosis penguat.

Oleh
NINA SUSILO DAN SEKAR GANDHAWANGI
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/_rOps9WE8syCfBvoXpTaV0BygF4=/1024x497/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2022%2F01%2Fe8781c33-5cb1-4427-a9a1-0407dcb17f1f_jpg.jpg
KOMPAS/DAHLIA IRAWATI

Penyekatan Aktivitas Warga - Petugas melakukan penyekatan aktivitas warga dengan menjaga pintu masuk Jalan Segaran Gang IV RT002/RT010 Desa Banjararum, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (15/01/2022). Hal itu dilakukan setelah ditemukan ada warga setempat terpapar covid-19 varian Omicron.

JAKARTA, KOMPAS—Peningkatan kasus Covid-19 seiring meluasnya transmisi lokal varian Omicron diprediksi mencapai puncak akhir Februari atau pertengahan Maret 2022. Karena itu, pembatasan kegiatan masyarakat diberlakukan dengan syarat vaksinasi dan protokol kesehatan. Masyarakat diminta kembali mengurangi mobilitas.

Pertambahan kasus Covid-19 harian dibahas dalam rapat terbatas daring terkait pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat, Minggu (16/1/2022). Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas dari Istana Kepresidenan Bogor, sedangkan Wakil Presiden Ma’ruf Amin dari kediaman resmi Wapres, Jakarta.

Penambahan kasus harian melonjak menjadi 1.054 kasus pada Sabtu (15/1) dari sehari sebelumnya 850 kasus. Minggu (16/1), penambahan kasus turun menjadi 855 kasus. Kasus varian Omicron saat ini lebih banyak akibat transmisi lokal ketimbang kasus yang dibawa pelaku perjalanan luar negeri.

”Sebagian besar, lebih dari 90 persen, transmisi lokal terjadi di DKI Jakarta. Jadi, perlu disiapkan DKI Jakarta sebagai medan perang pertama menghadapi Omicron,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin    dalam keterangan pers secara daring seusai rapat terbatas.

https://cdn-assetd.kompas.id/MDGSNHyeZL9v6qRh9lqRk3Qxgsg=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2022%2F01%2Fd2440fad-7d6e-4bcf-acb5-10c008bcbdb9_jpg.jpg
KOMPAS/NINO CITRA ANUGRAHANTO

Sejumlah warga lansia menjalani penapisan kesehatan sebelum menerima vaksinasi penguat, atau booster, Covid-19, di RSUD Ibu Fatmawati Soekarno Kota Surakarta, Jawa Tengah, Jumat (14/1/2021). Ini merupakan hari pertama digelarnya vaksinasi penguat di kota tersebut. Target sasaran awal terdiri dari 55.000 orang lansia.

Per 15 Januari 2022, ada 748 kasus Omicron di Indonesia, 155 kasus di antaranya transmisi lokal. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan epidemiologi 24 kasus Omicron lain.

Baca juga: Transmisi Lokal Meningkat, Masyarakat Diminta Batasi Mobilitas

Menurut Budi, puncak peningkatan kasus varian Omicron di sejumlah negara diperkirakan 35-65 hari setelah kasus pertama. Di Indonesia, kasus pertama Omicron teridentifikasi pertengahan Desember 2021 sehingga puncak kasus Omicron diprediksi akhir Februari sampai Maret 2022.

Sebagian besar, lebih dari 90 persen, transmisi lokal terjadi di DKI Jakarta. Jadi, perlu disiapkan DKI Jakarta sebagai medan perang pertama menghadapi Omicron.

Meski penularan Omicron jauh lebih cepat daripada Delta, Budi meminta warga tak panik. Sebab, angka hospitalisasi kasus Omicron 40-50 persen dari kasus Delta. Di Indonesia, dari sekitar 500 pasien Omicron yang dirawat di rumah sakit, 300 orang sudah pulang dan 3 orang butuh bantuan oksigen

Perlu waspada

Iklan

Walakin, perlu waspada. Pemerintah memantau ketat pasien Covid-19 yang masuk ke rumah sakit. Presiden meminta semua protokol kesehatan ditegakkan. ”Langkah preventif dari kesadaran warga kunci utama,” kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

https://cdn-assetd.kompas.id/CgYjfUWmGH_3OYoBTPn0ZHpsH90=/1024x1201/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2022%2F01%2F20220110-H01-GKT-Persiapan-Covid-19-Omicron-mumed_1641830362.png

Syarat masuk ke tempat publik juga diperketat. Hanya warga yang sudah divaksin dua dosis boleh beraktivitas di tempat publik. Warga diminta mengurangi aktivitas di luar rumah dan menghindari aktivitas berkumpul. Namun, pengetatan mobilitas jadi opsi terakhir.

Selain itu, pemeriksaan dan penelusuran kasus Covid-19 akan kembali ditingkatkan dengan bantuan TNI-Polri. Antisipasi lain, mempercepat vaksinasi dosis pertama, kedua, dan penguat. Akselerasi vaksinasi penguat terutama di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Obat-obatan Covid-19 disiapkan di rumah sakit, puskesmas, dan apotek.

Saksikan: Puncak Kasus Covid-19 Varian Omicron Diprediksi Februari-Maret 2022

Ilmuwan klinis senior di Eijkman-Oxford Clinical Research Unit, Raph Hamers, pada simposium daring berjudul “Indonesian Congress Symposium on Combating COVID-19 Pandemic without Boundaries”, di Jakarta, Minggu (16/1/2022), memaparkan, pemberian vaksin penguat penting karena antibodi pada tubuh penerima vaksin primer turun seiring waktu. Tingkat efektivitas vaksin tertinggi terjadi saat 1-2 bulan setelah vaksinasi.

“Booster homolog dan heterolog menunjukkan peningkatan titer antibodi. Selain itu, tidak ada reaksi merugikan terhadap vaksin penguat homolog maupun heterolog,” kata Senior Manager Strategic Delivery Unit Kementerian Kesehatan Ririn Ramadhany.

https://cdn-assetd.kompas.id/2tqoLNNcMxBTHqj05UtRlQ90DwM=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2022%2F01%2Ff6984c3d-36c0-41c8-98ba-d5511f07c702_jpg.jpg
KOMPAS/NINO CITRA ANUGRAHANTO

Seorang warga lansia menerima vaksinasi penguat, atau booster, Covid-19, di RSUD Ibu Fatmawati Soekarno Kota Surakarta, Jawa Tengah, Jumat (14/1/2021). Ini merupakan hari pertama digelarnya vaksinasi penguat di kota tersebut. Target sasaran awal terdiri dari 55.000 orang lansia.

Vaksin penguat CoronaVac buatan Sinovac meningkatkan titer antibodi 7,8 kali sebulan setelah penyuntikan. Sementara titer antibodi setelah pemberian vaksin penguat Moderna naik hingga 67 kali lipat. “Titer antibodi tidak menunjukkan tingkat perlindungan (terhadap Covid-19),“ ucap  Ririn.

Menurut riset oleh Sinovac Biotech Ltd, CoronaVac sebagai vaksin penguat meningkatkan antibodi secara signifikan. Peningkatan antibodi bagi penerima vaksin berusia 18-59 tahun 20 kali dan 30 kali bagi lansia berusia 60 tahun ke atas.

Peneliti klinis Sinovac Biotech Ltd Yaping Qiao mengatakan, vaksin penguat mampu mengurangi tingkat keparahan Covid-19 dari 56 persen menjadi 80 persen. Ini berdasarkan penelitian di Chile pada Oktober 2021. Pemberian vaksin penguat  meningkatkan efektivitas CoronaVac untuk mencegah perawatan di rumah sakit dari 84 persen menjadi 88 persen,” ucap Qiao.

Baca juga: Jangan Salah Memaknai Gejala Ringan Omicron

Untuk mitigasi dampak pandemi Covid-19, sejumlah program pemulihan ekonomi nasional disetujui Presiden Joko Widodo. Insentif fiskal properti dan Pajak Pertambahan Nilai kendaraan bermotor kembali diberikan. Insentif PPN rumah susun dan rumah tapak diberikan sampai Juni 2022.

https://cdn-assetd.kompas.id/7bT8w2zgub0UT3bi1dVR0kIaGpE=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2022%2F01%2Faa8c54c3-0b49-4c05-9fe8-c2358eea6070_jpg.jpg
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

Calon penerima vaksin penguat mengantre di Jogja Expo Center, Kecamatan Banguntapan, Bantul, DI Yogyakarta, Sabtu (15/1/2022). Kegiatan vaksinasi penguat di tempat itu dilaksanakan selama tiga hari dengan target penerima 5.000 orang. Vaksinasi Covid-19 dosis ketiga dilaksanakan di DIY dengan sasaran prioritas penerimanya  sekitar 472.800 warga lanjut usia.

Untuk program perlindungan sosial, pemerintah menambahkan program bagi pedagang kecil, pemilik warung, nelayan, dan warga miskin ekstrem. Disiapkan dana Rp 600.000 per penerima bansos bagi 2,76 juta orang.

Editor:
Evy Rachmawati
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000