Dengan alat mikrokapiler digital yang mudah digunakan dan portabel, gejala stroke diharapkan bisa terdeteksi lebih dini demi mencegah perburukan.
Oleh
PRADIPTA PANDU
·5 menit baca
Stroke menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia termasuk Indonesia karena kondisi pasien sudah memburuk saat berobat. Ketersediaan alat deteksi dini stroke yang mudah digunakan akan dapat membantu mencegah perburukan.
Data Organisasi Stroke Dunia (World Stroke Organization/WSO) menunjukkan, kasus stroke baru dan tingkat kematian di negara maju ataupun berkembang masih cukup tinggi. Terdapat 13,7 juta kasus baru stroke setiap tahun di dunia dengan kematian mencapai 5,5 juta orang. Artinya, setiap hari 15 orang meninggal akibat penyakit stroke.
Sementara menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, prevalensi stroke di Indonesia mencapai 10,9 persen. Angka ini naik 7 persen dibandingkan tahun 2013 dan memiliki tren meningkat setiap tahun. Angka prevalensi tertinggi terdapat di Kalimantan Timur dan DI Yogyakarta. Stroke juga menjadi penyebab kematian nomor satu di Indonesia pada orang dengan rentang usia 55-64 tahun.
Dokter spesialis saraf Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Umum Pusat Cipto Mangunkusumo (FKUI-RSCM) Al Rasyid menjelaskan, stroke mayoritas terjadi karena penyumbatan atau iskemik di dalam pembuluh darah. Daerah yang tersumbat bisa dilakukan intervensi dengan cara pemberian obat apabila pasien segera ditangani maksimal 4,5 jam setelah serangan pertama.
Mikrokapiler digital tidak hanya dapat digunakan untuk pasien stroke, tetapi juga orang dengan sejumlah faktor risiko.
”Orang yang terkena stroke harus segera ditolong. Stroke memerlukan penanganan cepat dan tepat,” ujarnya, Minggu (17/10/2021).
Salah satu penyebab perburukan stroke ialah hiperviskositas atau kekentalan darah yang berlebih. Namun, menurut dia, belum tersedia alat yang praktis, mudah, portabel, dan terjangkau agar semua pasien stroke mendapat terapi yang optimal.
Guna mendeteksi dini gejala stroke akibat peningkatan kekentalan darah, sejak 2011 Rasyid mengembangkan alat berupa mikrokapiler digital yang lebih praktis. Alat ini dapat mengukur kekentalan darah seseorang sehingga deteksi dini stroke lebih cepat dan pada akhirnya diharapkan dapat menekan angka kasus maupun kematian akibat stroke.
Saat masih dalam tahap pengembangan awal, alat ini masih sangat sederhana dengan satu tombol untuk menghidupkan dan mematikan. Beberapa komponen lainnya, seperti penunjuk hasil dan suhu, masih berbahan konvensional.
Sementara pada pengembangan terbaru, desain alat ini lebih modern dan terdapat penambahan tombol dengan empat warna. Tombol hijau berfungsi sebagai pemanas, merah untuk menghidupkan/mematikan (on/off) laser, oranye untuk on/off layar atau LCD, dan biru untuk memuat ulang (reset). Daya alat ini berasal dari baterai berkapasitas 9 volt.
Selain itu, mikrokapiler digital terbaru juga dilengkapi pemanas dan penambahan tiga layar. Layar pertama untuk menunjukkan hasil kekentalan darah, layar kedua untuk mengukur suhu, dan ketiga sebagai voltmeter. Alat ini harus berfungsi pada daya 5 volt dan tidak akan berfungsi dengan baik apabila daya tak mencukupi.
Mikrokapiler digital ini dikembangkan dengan prinsip praktis, mudah, dan murah. Hasil pengukuran kekentalan darah menggunakan alat ini cukup cepat dalam hitungan menit. Keunggulan lainnya, alat ini bersifat portabel sehingga bisa digunakan dan dibawa kemana saja termasuk di daerah terpencil.
Dalam penggunaannya, tenaga kesehatan hanya perlu mengambil darah pasien kemudian dimasukkan ke pipa kapiler dan disambungkan ke alat ini. Setelah laser dihidupkan, darah kemudian akan mengalir melewati dua sensor. Setelah beberapa menit, nilai kekentalan darah secara otomatis akan muncul di layar.
Menurut Rasyid, mikrokapiler digital tidak hanya dapat digunakan untuk pasien stroke, tetapi juga orang dengan sejumlah faktor risiko. Sebab, stroke dapat berisiko terjadi pada orang dengan kondisi kegemukan, pola makan tidak seimbang, perokok, usia lanjut, dan memiliki riwayat tekanan darah tinggi serta penyakit jantung.
”Sudah banyak penelitian dan jurnal yang diterbitkan tentang kegunaan deteksi pemeriksaan kekentalan darah. Pemberian obat hiperviskositas akan menurunkan kecacatan dan kematian bagi pasien,” ungkapnya.
Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia Dodik Tugasworo Pramukarso mengatakan, berdasarkan rekomendasi National Institute for Health and Care Excellence (NICE), seseorang dengan gejala stroke harus mendapatkan akses menuju ruang perawatan akut berkualitas tinggi. Ini harus dilakukan maksimal dalam waktu 48 jam pertama sejak gejala muncul.
Dodik menegaskan, kerja sama dari hulu hingga hilir sangat dibutuhkan untuk mengentaskan permasalahan stroke di Indonesia. Khusus fasilitas kesehatan diharapkan dapat menyediakan sarana dan prasarana minimal untuk pelayanan stroke. Sarana ini termasuk penyediaan alat pencitraan untuk penegakan diagnosis, dan penyediaan kebutuhan obat obatan untuk tindakan trombolisis maupun memperbaiki keadaan umum pasien.
Terjangkau
Salah satu alat pengukur kekentalan darah yang banyak digunakan di laboratorium besar ialah Brookfield LV-DV III. Namun, hasil pengukuran menggunakan alat ini cenderung lama dan menghabiskan waktu dari hitungan jam hingga beberapa hari. Proses penggunaannya pun sulit dan harganya cenderung mahal, yakni sekitar Rp 500 juta.
Selain praktis dan sudah mendapat sentuhan modernisasi, mikrokapiler digital yang dikembangkan Rasyid diakui lebih terjangkau dibandingkan Brookfield LV-DV III. Harga mikrokapiler digital keluaran terbaru belum ditentukan mengingat sampai saat ini masih dalam proses industrialisasi bekerja sama dengan PT Neo Teknologi Global. Adapun harga keluaran terdahulu ialah Rp 5 juta dan Rp 150.000 untuk biaya pemeriksaan.
Ke depan, menurut Rasyid, sistem mikrokapiler digital terus dikembangkan dan diperbarui. Alat ini akan dirancang agar bisa terkoneksi secara daring. Alat juga akan dihubungkan dengan komputer sehingga hasil pengukuran kekentalan darah dapat dibaca di berbagai platform dan dicetak.
Berkat pengembangan mikrokapiler digital, Rasyid dan pengembang lainnya mendapat penghargaan Anugerah Nasional Kekayaan Intelektual tahun 2015 dari Kementerian Hukum dan Hak Asai Manusia. Selain itu, Rasyid juga mendapat penghargaan dari World Intellectual Property Organization (WIPO) serta Direktorat Inovasi dan Inkubator Bisnis UI tahun 2016.