Perkuat Kapasitas Pelayanan, Presiden Jokowi Resmikan RSUP di Ambon
Memperkuat kapasitas layanan kesehatan di Provinsi Maluku dan sekitarnya, Presiden Jokowi meresmikan Rumah Sakit Umum Pusat dr Johannes Leimena di Kota Ambon, Maluku, Kamis (25/3/2021).
Oleh
FX LAKSANA AS
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo meresmikan Rumah Sakit Umum Pusat dr Johannes Leimena di Kota Ambon, Maluku, Kamis (25/3/2021). Rumah sakit ini diharapkan memperkuat kapasitas layanan kesehatan di Provinsi Maluku dan sekitarnya.
”Setelah ground breaking di 2017, hari ini telah kita lihat, telah selesai Rumah Sakit Johannes Leimena di Ambon yang kita harapkan akan memberikan pelayanan kesehatan yang prima untuk masyarakat di Indonesia bagian timur, terutama di Provinsi Maluku dan lebih khusus lagi di Kota Ambon,” kata Presiden pada pidato peresmian di Kota Ambon, Kamis.
Mengingat besarnya RSUP dr Johannes Leimena, Presiden berharap rumah sakit itu juga bisa melayani masyarakat di kawasan Indonesia timur. RSUP Johannes Leimena adalah rumah sakit vertikal tipe B.
Pada kesempatan itu, Presiden juga menyampaikan bahwa 116.000 orang telah divaksinasi di Provinsi Maluku. Sasarannya adalah petugas pelayanan publik, kelompok lanjut usia, dan tokoh agama. Sebanyak 30.000 orang di antaranya berada di Kota Ambon. ”Ini setiap hari terus berproses dan kita harapkan sesuai target bisa kita selesaikan,” kata Presiden.
Dihubungi di Jakarta, anggota Komisi XI DPR dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Saleh Daulay, menyampaikan apresiasi kepada pemerintah atas pembangunan sekaligus beroperasinya RSUP dr Johannes Leimena di Kota Ambon. Ini merupakan langkah awal dari perbaikan layanan kesehatan di wilayah Indonesia bagian timur yang masih tertinggal dibandingkan dengan wilayah barat dan tengah.
”Pelayanan kesehatan jika tidak ditopang dengan fasilitas, terutama rumah sakit, akan mengalami kendala. Tidak heran jika masyarakat di Indonesia timur, ketika tidak bisa ditangani di daerahnya, biasanya dirujuk ke Jakarta. Namun, karena Jakarta juga menerima pasien dari berbagai daerah, antrean pasien itu menjadi panjang. Antrean bisa berbulan-bulan sebelum masuk,” tutur Saleh.
Pelayanan kesehatan jika tidak ditopang dengan fasilitas, terutama rumah sakit, akan mengalami kendala. Tidak heran jika masyarakat di Indonesia timur, ketika tidak bisa ditangani di daerahnya, biasanya dirujuk ke Jakarta. Namun, karena Jakarta juga menerima pasien dari berbagai daerah, antrean pasien itu menjadi panjang. Antrean bisa berbulan-bulan sebelum masuk.
Untuk itu, Saleh menekankan, peningkatan layanan kesehatan di daerah harus ditingkatkan. Terdapat tiga variabel untuk meningkatkan layanan kesehatan. Pertama, meningkatkan fasilitas kesehatan seperti memperbanyak dan meratakan keberadaan rumah sakit. Kedua, melengkapi fasilitas kesehatan dengan peralatan yang memadai. Ketiga, sumber daya manusia.
”Dokter-dokter, mulai dari dokter umum, gigi, hingga spesialis, harus lengkap. Karena RSUP dr Johannes Leimena sudah diresmikan, tantangannya adalah melengkapinya dengan peralatan dan tenaga medis yang memadai. Saya kira fakultas kedokteran di kampus-kampus Indonesia timur bisa menjadikan momentum ini untuk mengirimkan alumninya untuk memperkuat RSUD dr Johannes Leimena,” kata Saleh.