Meski Belum Terima Vaksin, Daerah Tetap Diminta Persiapkan Vaksinasi Covid-19
Meskipun distribusi vaksin masih terbatas pada ibu kota provinsi, daerah lain diminta mempersiapkan segala sesuatunya. Hal ini agar vaksinasi bisa berjalan cepat ketika vaksin tiba di daerah itu.
Oleh
DEONISIA ARLINTA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Jumlah vaksin Covid-19 yang masih terbatas membuat proses distribusi baru difokuskan pada ibu kota provinsi di setiap daerah. Meski begitu, daerah lain tetap perlu mematangkan persiapan agar pelaksanaan vaksinasi bisa lebih baik dan lancar.
Juru bicara Kementerian Kesehatan untuk Vaksinasi Covid-19, Siti Nadia Tarmizi, di Jakarta, Sabtu (6/3/2021), mengatakan, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 saat ini masih difokuskan di wilayah DKI Jakarta dan 33 ibu kota provinsi lain. Hal itu karena vaksin yang tersedia baru didistribusikan ke wilayah tersebut dengan 70 persen di antaranya untuk kawasan Jawa dan Bali.
”Sebelumnya ada 7 juta dosis vaksin Covid-19 yang sudah didistribusikan dan ada 3 juta dosis lagi yang didistribusikan. Distribusi sudah dilakukan ke setiap provinsi sehingga diharapkan pekan depan setiap provinsi tersebut dapat mulai mengatur pembagian ke tingkat kabupaten/ kota,” ucapnya.
Pemerintah pun telah menargetkan setidaknya dalam satu hari ada 1 juta penduduk yang divaksin.
Data yang dilaporkan Kementerian Kesehatan per 5 Maret 2021 menunjukkan, 2,4 juta penduduk Indonesia sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19 untuk dosis pertama. Jumlah itu terdiri dari 1,6 juta sumber daya manusia kesehatan, 541.888 petugas publik, dan 179.711 warga lansia. Sementara itu, sasaran yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis kedua sekitar 1,1 juta orang. Adapun total penduduk yang menjadi sasaran vaksinasi 181,5 juta orang.
Nadia mengatakan, besarnya target penduduk yang harus divaksin membuat upaya percepatan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 harus dilakukan. Pemerintah pun telah menargetkan setidaknya dalam satu hari ada 1 juta penduduk yang divaksin.
Target ini terus diupayakan sembari menunggu ketersediaan vaksin dalam jumlah yang lebih besar. Jika vaksin bisa tersedia lebih banyak, target vaksinasi akan ditingkatkan sampai 3 juta orang per hari.
Setiap daerah juga harus mempersiapkan segala kebutuhan pendukung yang diperlukan sekalipun saat ini belum menerima pasokan vaksin. Pelaksanaan vaksinasi yang lebih masif akan berjalan ketika vaksin sudah tersedia lebih banyak.
”Perlu untuk meningkatkan jumlah vaksinator dan mempersiapkan proses registrasi sasaran vaksinasi yang lebih baik,” kata Nadia.
Untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi Covid-19 di Indonesia, pemerintah telah bekerja sama dengan produsen vaksin di tingkat global. Terdapat empat produsen vaksin yang sudah sepakat untuk mendistribusikan vaksin ke Indonesia, yakni Sinovac, China; Novavac, Kanada; AstraZeneca, Inggris; dan Pfizer, AS. Selain itu, vaksin juga akan didapatkan melalui kerja sama multilateral dengan Covax/Gavi. Setidaknya sekitar 329 juta dosis vaksin bisa diperoleh.
Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Tjandra Yoga Aditama yang juga mantan Direktur Penyakit Menular WHO untuk Asia Tenggara menyampaikan, India kini telah berhasil memvaksinasi 1 juta penduduk per hari. Manajemen vaksinasi yang dijalankan di negeri tersebut patut diapresiasi.
Sejumlah strategi telah dilakukan oleh Pemerintah India untuk bisa mencapai target tersebut. Hal itu, antara lain, memastikan ketersediaan vaksin tidak terkendala dengan memproduksi vaksin dari dalam negeri serta vaksinasi dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah secara gratis dan di fasilitas pelayanan kesehatan swasta dengan membayar sekitar Rp 50.000.
Strategi lain yang dilakukan adalah membuka pendaftaran melalui aplikasi khusus dengan tetap menyediakan pendaftaran manual dan menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan yang melayani vaksinasi secara luas sehingga akses masyarakat lebih mudah. Penjelasan secara terbuka juga dilakukan mengenai bahaya kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI).
”Ada pula semacam pendekatan budaya. Misalnya, jika seseorang sudah divaksin akan ada yang memberikan kue. Ini seperti penghargaan pada anak yang naik kelas,” ujar Tjandra.