Antioksidan pada teh hijau dapat meningkatkan kadar p53, protein antikanker alami. Protein ini berkemampuan dalam memperbaiki kerusakan DNA atau menghancurkan sel-sel kanker.
Oleh
Ahmad Arif
·3 menit baca
Antioksidan yang ditemukan dalam teh hijau dapat meningkatkan kadar p53, protein antikanker alami. Protein ini juga dikenal sebagai ”penjaga genom” karena kemampuannya untuk memperbaiki kerusakan DNA atau menghancurkan sel-sel kanker.
Kajian ini diterbitkan di jurnal Nature Communications pada 12 Februari 2021. Studi ini dilakukan para peneliti dari College of Food Science and Nutritional Engineering, China Agricultural University, dan Center for Biotechnology and Interdisciplinary Studies, Department of Chemistry and Chemical Biology, Rensselaer Polytechnic Institute, Amerika Serikat.
”Mutasi pada p53 ditemukan pada lebih dari 50 persen kanker manusia, sedangkan epigallocatechin gallate (EGCG) adalah anti-oksidan utama dalam teh hijau, minuman populer di seluruh dunia,” kata Chunyu Wang, penulis senior dari Rensselaer Polytechnic Institute, dalam siaran pers di Eureakalert.org, Senin (15/2/2021).
Menurut Wang, kajian ini menemukan adanya interaksi langsung p53 dan EGCG sebagai jalur baru untuk mengembangkan obat antikanker. ”Pekerjaan kami membantu menjelaskan bagaimana EGCG dapat meningkatkan aktivitas antikanker p53, membuka pintu untuk mengembangkan obat dengan senyawa mirip EGCG,” katanya.
Wang tak lain ahli dalam menggunakan spektroskopi resonansi magnetik nuklir untuk mempelajari mekanisme spesifik pada penyakit alzheimer dan kanker, termasuk p53, yang ia gambarkan sebagai ”protein paling penting dalam kanker manusia”.
Protein P53 memiliki beberapa fungsi antikanker, termasuk menghentikan pertumbuhan sel untuk memungkinkan perbaikan DNA, mengaktifkan perbaikan DNA, dan memicu kematian sel terprogram, disebut apoptosis, jika kerusakan DNA tidak dapat diperbaiki. Salah satu ujung protein, yang dikenal sebagai domain terminal-N, memiliki bentuk fleksibel, dan oleh karena itu, berpotensi dapat melayani beberapa fungsi tergantung pada interaksinya dengan banyak molekul.
Sementara EGCG adalah antioksidan alami, yang berarti membantu memperbaiki kerusakan hampir konstan yang disebabkan oleh penggunaan metabolisme oksigen. Antioksidan ini ditemukan berlimpah dalam teh hijau, selain juga dikemas sebagai suplemen herbal.
Dengan mengembangkan pemahaman tentang mekanisme tingkat molekuler yang mengontrol interaksi biokimia utama yang terkait dengan penyakit yang menghancurkan, seperti kanker dan penyakit alzheimer, penelitian ini meletakkan dasar untuk terapi baru. (Curt Breneman)
Wang dan tim menemukan bahwa interaksi antara EGCG dan p53 menjaga protein dari degradasi. Biasanya, setelah diproduksi di dalam tubuh, p53 dengan cepat terdegradasi ketika domain N-terminal berinteraksi dengan protein yang disebut MDM2. Siklus produksi dan degradasi yang teratur ini menahan tingkat p53 pada konstanta yang rendah.
”Baik EGCG dan MDM2 mengikat di tempat yang sama pada p53, domain N-terminal, sehingga EGCG bersaing dengan MDM2,” kata Wang. Ketika EGCG berikatan dengan p53, protein tidak terdegradasi melalui MDM2 sehingga level p53 akan meningkat dengan interaksi langsung dengan EGCG. Itu berarti ada lebih banyak p53 sebagai antikanker.
”Dengan mengembangkan pemahaman tentang mekanisme tingkat molekuler yang mengontrol interaksi biokimia utama yang terkait dengan penyakit yang menghancurkan, seperti kanker dan penyakit alzheimer, penelitian ini meletakkan dasar untuk terapi baru,” kata Curt Breneman, dekan dari Rensselaer School of Science, yang tidak turut dalam kajian ini.