Pemerintah terus menyiapkan sumber daya manusia untuk menyukseskan program vaksinasi Covid-19. Laporan Kementerian Kesehatan per 5 Desember 2020, pelatihan vaksinasi telah dilakukan kepada 12.408 orang di 21 provinsi.
Oleh
FX LAKSANA AS
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah terus menyiapkan sumber daya manusia untuk menyukseskan program vaksinasi Covid-19 secara nasional. Laporan dari Kementerian Kesehatan per 5 Desember 2020 menyebutkan, pelatihan vaksinasi telah dilakukan kepada 12.408 orang di 21 provinsi.
Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Oscar Primadi MPH dalam keterangan pers di Jakarta, Senin (14/12/2020), menyatakan, pemerintah telah menyelenggarakan pelatihan untuk vaksinator 12.408 orang di 21 provinsi per 5 Desember. Sementara lokakarya penyiapan bagi tenaga vaksinator juga telah dilangsungkan kepada 29.635 orang untuk 34 provinsi.
”Artinya, semua ya berjalan sesuai rencana. Dan, insya Allah kesiapan-kesiapan itu kita jaga. Dari sisi jumlah, dari sisi proporsional, semua provinsi akan tercakup. Untuk modul pelatihannya, kita adaptasi dalam bentuk virtual,” kata Oscar sebagaimana dikutip dari siaran pers Tim Komunikasi Komite Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan Pemulihan Ekonomi Nasional.
Saat ini, Oscar melanjutkan, sebagian besar daerah telah siap melaksanakan program vaksinasi Covid-19. Beberapa di antaranya adalah Kota Bogor.
Beberapa waktu silam, simulasi vaksinasi Covid-19 dilaksanakan di Puskesmas Tanah Sareal yang ditinjau langsung oleh Presiden Joko Widodo. Beberapa hari kemudian, simulasi serupa dilakukan di Puskesmas Cikarang Utara, Bekasi, Jawa Barat, yang dihadiri Wakil Presiden Ma’ruf Amin.
Kesiapan lain adalah menyangkut alat pelindung diri (APD). Oscar mengklaim hal itu juga sudah disosialisasikan kepada semua pelatihan vaksinator. Demikian pula dengan penyediaan rantai dingin, logistik pendukung, termasuk APD level 1.
”Jadi, rencana itu sudah berjalan dan diikuti dengan penyiapan-penyiapan pembayaran yang sudah diukur dan direncanakan dengan baik,” kata Oscar.
Secara paralel, Oscar menambahkan, pemerintah juga mengomunikasikan manfaat vaksin bagi masyarakat. Sosialisasi yang tepat akan memberi pemahaman yang baik bagi masyarakat. Informasi yang benar tentang vaksin harus sampai hingga ke daerah-daerah.
Untuk itu, aparat dinas kesehatan setempat hingga puskesmas akan menyosialisasikannya ke masyarakat. Agar efektif, sosialisasi sebaiknya menggunakan bahasa yang mudah dipahami masyarakat, termasuk menggunakan bahasa daerah.
Masih mengutip siaran pers yang sama, Kementerian Kesehatan sudah membuat buku panduan yang dapat digunakan bagi aparat setempat dalam menyampaikan tentang vaksin dan vaksinasi kepada masyarakat. Ini mencakup mulai dari tahapan-tahapannya hingga manfaat kesehatan yang besar dari vaksin. Hal penting lain adalah menyosialisasikan tentang kehalalan vaksin. Dalam hal ini, pemerintah telah melibatkan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
”Semuanya itu betul-betul dipersiapkan secara dini oleh pemerintah,” kata Oscar.
Meski demikian, Oscar mengakui ada tantangan yang harus dihadapi pemerintah dalam pelaksanaan vaksinasi nasional, yakni aksesibilitas karena kondisi geografis Indonesia yang berupa kepulauan. Tantangan lain ialah jaringan rantai dingin untuk distribusi.
Dalam kesempatan yang sama, juru bicara pemerintah, Reisa Brotoasmoro, mengajak semua pihak untuk mengapresiasi tenaga kesehatan yang telah berjuang melawan pandemi Covid-19 di garda terdepan. Apresiasi dapat di lakukan dengan menerapkan disiplin 3M.
”Saling peduli, saling dukung. Bersama kita bisa atasi pandemi,” kata Reisa.