logo Kompas.id
KesehatanKampanye Kurangi Konsumsi...
Iklan

Kampanye Kurangi Konsumsi Garam, Selamatkan Nyawa

Riset terbaru menunjukkan kampanye pengurangan konsumsi garam terbukti sukses menurunkan penyakit kardiovaskuler di Afrika. Langkah itu murah dan efektif terlebih bila didukung dengan kebijakan pemerintah.

Oleh
Ahmad Arif
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/WxGjzbVbJoXEP5LOEORx4YyewQ0=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F11%2F317c858d-6c14-40ee-9b6a-d923dab6cca2_jpg.jpg
Kompas/Agus Susanto

Petani garam Watiwah memasak garam halus di Desa Nangahale, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, NTT, Selasa (1/8/2017). Sehari biasanya ia bisa memasak tiga karung garam kasar untuk dijadikan garam halus, kini hanya bisa mendapatkan bahan baku satu karungpun sudah bersyukur.Kompas/Agus Susanto (AGS)1-8-2017

JAKARTA, KOMPAS - Mengurangi konsumsi garam pada tingkat populasi menjadi  strategi hemat biaya untuk memerangi tekanan darah tinggi dan penyakit kardiovaskular di Afrika. Strategi ini bisa diterapkan di negara lain, termasuk Indonesia, di mana penyakit kardiovaskular menjadi penyebab kematian nomor satu.

Dalam studi yang diterbitkan di British Medical Journal Open pada 26 November 2020, para peneliti dari Griffith\'s School of Medicine dan University of Oxford mengevaluasi dampak kesehatan dan efektivitas kampanye pengurangan garam di seluruh populasi di Kamerun. Kampanye ini dilakukan di media massa, program pendidikan berbasis sekolah dan beralih dari garam masak biasa ke pengganti garam rendah natrium.

Editor:
Ichwan Susanto
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000