Vaksin Covid-19 Efektif Diperkirakan Baru Terdistribusi September 2021
Meski riset dan uji vaksin Covid-19 menunjukkan kemajuan, hasilnya diperkirakan belum bisa diperoleh dalam jangka waktu dekat. Upaya pencegahan penularan merupakan pilihan utama yang bisa dikerjakan semua pihak.
Oleh
Ahmad Arif
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Riset dan uji klinis vaksin Covid-19 menunjukkan kemajuan signifikan. Meskipun demikian, vaksin yang efektif diperkirakan tidak akan tersedia untuk masyarakat umum sebelum September 2021 atau setahun mendatang. Ketersediaan vaksin juga tidak otomatis mengakhiri pandemi.
Selain menyiapkan impor vaksin buatan Sinovac, China, yang saat ini masih diuji klinis fase tiga di Bandung, Jawa Barat, Pemerintah Indonesia juga menyiapkan vaksin buatan dalam negeri yang dinamai vaksin Merah Putih dan risetnya dilakukan oleh Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.
”Saat ini, kami sedang mempersiapkan proteinnya untuk uji pada hewan,” kata Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio di Jakarta, Jumat (2/10/2020).
Dengan progres ini, pengembangan bibit vaksin Merah Putih yang menggunakan platform protein rekombinan sudah mencapai tahap sekitar 50 persen. Uji bibit vaksin pada hewan ditargetkan selesai pada akhir tahun ini dan dijadwalkan Lembaga Eijkman bisa menyerahkan hasilnya ke PT Bio Farma pada Januari 2021 untuk formulasi dan produksi guna uji klinis fase satu sampai tiga. Jika semua prosesnya lancar, diperkirakan vaksin ini baru mulai diproduksi pada triwulan empat tahun 2021.
Akhir 2021
Kajian terbaru yang diterbitkan para peneliti dari McGill University di Journal of General Internal Medicine juga memperkirakan vaksin Covid-19 kemungkinan baru tersedia ke masyarakat pada bulan September-Oktober 2021. Survei ini dilakukan terhadap 28 ahli yang bekerja di bidang vaksinologi di Kanada atau Amerika dengan rata-rata pengalaman kerja 25 tahun di lapangan.
”Para ahli dalam survei kami secara umum kurang optimistis dibandingkan dengan jadwal pada awal 2021 yang disampaikan pejabat publik Amerika Serikat. Secara umum, mereka percaya bahwa vaksin bisa tersedia untuk umum pada musim panas mendatang adalah skenario kasus terbaik, dengan kemungkinan mungkin memakan waktu hingga 2022,” kata Jonathan Kimmelman, Direktur Unit Etika Biomedis di Universitas McGill dan penulis senior makalah tersebut, dalam keterangan tertulis.
Banyak ahli juga percaya bahwa kemungkinan ada beberapa kesalahan awal sebelum vaksin efektif tersedia. ”Para ahli yang kami survei percaya bahwa ada 1 dari 3 kemungkinan bahwa vaksin akan menerima peringatan keamanan setelah disetujui, dan 4 dari 10 kemungkinan studi lapangan besar pertama tidak akan melaporkan kemanjuran,” kata Patrick Kane, penulis utama makalah itu, menambahkan.
Saat ditanya untuk membuat perkiraan waktu kapan vaksin akan tersedia untuk masyarakat umum di AS dan atau Kanada, para responden rata-rata menyebutkan perkiraan terbaik vaksin akan tersedia ke publik pada September- Oktober 2021. Sementara perkiraan paling cepat pada Juni 2021 dan paling lama pada Juli 2022.
”Studi kami menemukan bahwa para ahli sebagian besar sepakat tentang garis waktu untuk vaksin SARS-CoV-2,” kata Stephen Broomell, profesor di Dietrich College of Humanities and Social Sciences, di Carnegie Mellon University, yang turut dalam kajian ini.
”Meskipun hal ini tidak sejalan dengan banyak proyeksi pemerintah yang terlalu optimistis, hal ini mencerminkan keyakinan bahwa para peneliti memang lebih realistis berdasarkan pengalaman pengembangan vaksin sebelumnya,” katanya, menambahkan.
Tak otomatis
Kajian secara terpisah oleh para peneliti dari Royal Society, Inggris yang bisa diakses laporannya pada rs-delve.github.io/reports menyebutkan, vaksin tidak akan otomatis menghentikan wabah. ”Vaksin menawarkan harapan besar untuk berpotensi mengakhiri pandemi, tetapi kami tahu bahwa sejarah pengembangan vaksin dipenuhi dengan banyak kegagalan,” kata Fiona Culley dari Institut Jantung dan Paru Nasional di Imperial College London.
Nilay Shah, kepala teknik kimia di Imperial College London, mengatakan, ketika vaksin tersedia, itu tidak berarti dalam sebulan semua orang bisa divaksinasi. ”Kita berbicara tentang enam bulan, sembilan bulan ... setahun,” kata Nilay. ”Tidak ada pertanyaan tentang hidup yang tiba-tiba kembali normal di bulan Maret,” ucapnya, menambahkan.
Para peneliti ini menyarankan, pembatasan dan penerapan protokol kesehatan tetap harus dilakukan setelah vaksin tersedia. Pelonggaran sebaiknya dilakukan secara bertahap.