Petugas kesehatan saat ini berjibaku tanpa kenal lelah walaupun mulai kelelahan, tanpa kenal waktu walaupun keluarga menunggu, tetap bekerja pada kondisi yang penuh risiko yang dapat merenggut jiwanya.
Oleh
DEONISIA ARLINTA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Jumlah tenaga medis yang tertular Covid-19 terus bertambah, bahkan tidak sedikit di antara mereka yang meninggal. Perlindungan total bagi tenaga medis sangat dibutuhkan untuk menjamin keselamatan dan keamanan tenaga medis, termasuk para perawat.
Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Harif Fadhillah menyampaikan, sinergi dari berbagai sektor, termasuk lembaga nonpemerintah, diperlukan untuk memperkuat penanganan pandemi Covid-19. Seluruh pihak diharapkan bisa memberikan kemampuannya secara maksimal. Itu tidak terkecuali bagi para tenaga medis.
”Para petugas medis, perawat, serta seluruh tenaga medis lainnya merupakan bagian vital dalam penanganan pandemi Covid-19. Petugas kesehatan saat ini berjibaku tanpa kenal lelah walaupun mulai kelelahan, tanpa kenal waktu walaupun keluarga menunggu, tetap bekerja pada kondisi yang penuh risiko yang dapat merenggut jiwanya,” ujarnya dalam kegiatan Doa Perawat untuk Negeri yang diikuti secara virtual dari Jakarta, Selasa (15/9/2020).
Hanif menuturkan, setidaknya 78 perawat yang gugur di garis terdepan dalam penanganan Covid-19. Selain itu, tidak sedikit yang juga tertular Covid-19.
Akibatnya, para perawat yang terdampak tidak dapat bertugas sehingga pelayanan kesehatan terkendala. Hal ini karena satu perawat bisa melayani lebih dari 10 pasien.
Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Erick Thohir, menyatakan, perlindungan total bagi para perawat dan tenaga medis lainnya harus dipastikan. Pemerintah berupaya untuk terus mencari solusi dan strategi yang terbaik dalam penanganan pandemi di Indonesia.
”Terobosan juga dilakukan seperti memastikan adanya vaksinasi yang ditargetkan bisa dilakukan awal tahun depan atau akhir tahun ini. Para perawat dan tenaga medis adalah prioritas utama dalam vaksinasi tersebut,” tuturnya.
Selain itu, perawatan isolasi mandiri bagi orang tanpa gejala yang terinfeksi Covid-19 akan difasilitasi melalui tempat isolasi yang mumpuni. Layanan ini diberikan khususnya bagi masyarakat yang tidak memiliki rumah yang memadai sebagai lokasi isolasi mandiri.
Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo menambahkan, kolaborasi penta-heliks dari seluruh sektor juga semakin diperkuat dalam penanganan Covid-19. Masyarakat harus bisa mempersiapkan diri untuk jangka waktu panjang menghadapi pandemi ini.
”Masyarakat diharapkan bisa menjadi garda terdepan untuk menghadapi Covid-19 ini agar tidak banyak masyarakat yang sakit sehingga tidak perlu terlalu banyak dirawat di rumah sakit. Jadikan perawat, dokter, dan rumah Sakit sebagai benteng terakhir bangsa kita,” ujarnya.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyebutkan, kunci utama pencegahan penularan Covid-19 adalah dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan, termasuk protokol bagi tenaga kesehatan. Ini perlu dilakukan mulai dari penjemputan pasien, penerimaan pasien, pelaksanaan tindakan dan perawatan, sampai pelepasan pasien yang sudah sembuh.
Para tenaga kesehatan diharapkan juga tetap memastikan protokol kesehatan ketika sudah selesai bertugas, seperti saat berkumpul dengan sejawat tenaga kesehatan ataupun saat berisitirahat dan makan. Setidaknya, terdapat 2.310 perawat yang kini bertugas menangani pandemi Covid-19.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyampaikan, peningkatan kapasitas bagi para perawat semakin dibutuhkan. Mengutip data penerbitan surat tanda registrasi dari majelis tenaga kesehatan Indonesia, jumlah perawat di Indonesia sejak 2012 sampai 2020 lebih dari 9,4 juta orang.
Ia mengatakan, sebagai perawat profesional harus mampu melaksanakan kedelapan elemen peran, yaitu sebagai pemberi asuhan keperawatan, advokasi, konselor, pendidik, koordinator, kolaborator, konsultan, dan pembawa perubahan. Peran perawat pun kini semakin penting dalam percepatan penanganan Covid-19.
”Peran perawat sangat penting, baik dalam upaya promotif dan preventif di masyarakat maupun upaya kuratif kepada pasien di rumah sakit. Untuk itu, perlindungan maksimal harus diberikan,” katanya.