Tenaga Kesehatan di Asmat Bersiaga Hadapi Covid-19
Tenaga kesehatan di Kabupaten Asmat mewaspadai penyebaran virus korona jenis baru di daerah pedalaman. Pemprov Papua telah mengirim bantuan tenaga ke Asmat untuk membantu mereka.
Oleh
FABIO COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Tenaga kesehatan di Kabupaten Asmat, Papua, bersiaga untuk menghadapi masuknya virus korona jenis baru ke daerah pedalaman. Sudah terdapat satu pasien dalam pengawasan dan dua orang dalam pemantauan di kabupaten tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Asmat, Richard Mirino, dihubungi dari Jayapura, Kamis (16/4/2020), mengatakan, satu pasien dalam pengawasan (PDP) adalah tokoh agama di Asmat. Pasien ini telah mengikuti tes cepat dan hasilnya positif.
Diduga PDP telah berkontak dengan banyak orang selama di Agats, ibu kota Asmat. Ia pun sempat menjalani pemeriksaan di puskesmas tanpa menggunakan masker.
Richard mengungkapkan, PDP ini memiliki riwayat perjalanan mengikuti kegiatan keagamaan di Jayapura pada Maret lalu. Dua orang lain yang mengikuti kegiatan tersebut juga dinyatakan positif Covid-19.
”Kami telah meminta bantuan Satgas Pengendalian, Pencegahan, dan Penanganan Virus Korona Provinsi Papua. Mereka telah mengirimkan tim mengambil sampel swab dari PDP beserta keluarga dan tenaga kesehatan yang sempat menanganinya,” kata Richard.
Ia menuturkan, sangat berisiko jika wabah Covid-19 tersebar di Asmat karena sejumlah faktor, seperti minimnya fasilitas kesehatan, minimnya tenaga medis dan perawat, kondisi geografis yang sulit, serta rendahnya kesadaran warga untuk berperilaku hidup bersih dan sehat.
Awal Februari 2018, terjadi peristiwa kejadian luar biasa (KLB) di Asmat. Sebanyak 670 anak terkena wabah campak dan 80 anak di antaranya meninggal dunia.
”Dokter hanya berada di 13 puskesmas dari total 17 puskesmas. Sementara di Asmat baru tersedia 25 tenaga dokter dan tidak memiliki dokter spesialis paru,” ungkap Richard.
Juru Bicara Satgas Pengendalian, Pencegahan, dan Penanganan Virus Korona Provinsi Papua, dr Silwanus Sumule mengatakan, pihaknya telah mengirimkan tim untuk mengambil sampel swab di Asmat pada Kamis ini.
”Tim ini tak hanya mengambil sampel swab. Mereka juga melatih para dokter dan perawat untuk mengambil sampel dengan aman dan penanganan pasien Covid-19 sesuai dengan protokol kesehatan,” tutur Silwanus.
Ia pun memaparkan, masih terjadi peningkatan jumlah akumulasi kasus positif Covid-19 di Papua sebanyak 80 orang, 3.545 orang dalam pemantauan (ODP), dan 100 PDP pada Kamis ini hingga pukul 18.30 WIT.
Adapun 80 kasus positif itu terdiri atas 56 PDP, yang 17 orang di antaranya telah sembuh. Tujuh pasien meninggal.
Persebaran kasus positif Covid-19 telah mencapai delapan daerah di Papua, yakni Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Mimika, Merauke, Sarmi, Keerom, Mamberamo Tengah, dan Jayawijaya.
”Temuan peningkatan jumlah ODP dan PDP itu berkat kerja keras tim surveilans di lapangan. Mereka berhasil menemukan warga yang rentan tertular Covid-19 secara lebih dini,” tambahnya.