Iran menyatakan serangan itu akan dilakukan sedemikian rupa agar menghindari eskalasi konflik di Timur Tengah.
Oleh
FRANSISCA ROMANA
·3 menit baca
TEL AVIV, JUMAT — Israel meningkatkan kesiagaan setelah Iran mengancam akan melancarkan serangan balasan yang signifikan. Amerika Serikat telah mengeluarkan pembatasan pergerakan bagi para diplomatnya di Israel dengan alasan keamanan. Sementara Jerman, Inggris, dan Rusia menyerukan semua pihak di Timur Tengah menahan diri.
Iran menyalahkan Israel atas serangan terhadap kompleks diplomatik Iran di Damaskus, Suriah, pada 1 April 2024 yang menewaskan dua jenderalnya. Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei memperingatkan, Israel harus dan akan dihukum atas tindakan tersebut.
Sebuah sumber di Iran, dikutip kantor berita Reuters, Kamis (12/4/2024), mengungkap, Iran telah memberikan sinyal kepada Washington bahwa mereka akan membalas serangan terhadap Kedutaan Besar Iran di Suriah. Mesi demikian, Iran menyatakan serangan itu akan dilakukan sedemikian rupa agar menghindari eskalasi konflik yang sudah membara di Timur Tengah.
Sumber itu menyebut, pesan kepada Washington itu disampaikan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian saat berkunjung ke Oman pada 7 April 2024. Oman kerap bertindak sebagai mediator antara Teheran dan Washington.
Juru bicara Gedung Putih menolak berkomentar tentang pesan dari Iran tersebut. Namun, ia mengatakan, AS telah memberi tahu Iran bahwa mereka tidak terlibat serangan di Damaskus. Kementerian Luar Negeri Iran tidak memberikan komentar, begitu pula Pemerintah Oman tidak menjawab pertanyaan yang diajukan melalui surat elektronik.
Sumber yang dekat dengan intelijen AS kepada Reuters mengatakan tidak tahu-menahu tentang ancaman Iran. Namun, menurut dia, Iran sangat jelas menyatakan serangan balasan itu akan ”terkendali dan tidak mengeskalasi konflik”. Iran juga ”berencana menggunakan proksi di kawasan untuk meluncurkan sejumlah serangan terhadap Israel”. Israel dan AS telah lama berhadapan dengan Iran dan yang disebut sebagai ”Poros Perlawanan” yang berbasis di Lebanon, Irak, Suriah, dan Yaman.
Menahan diri
Menanggapi potensi meruncingnya konflik di Timur Tengah kala masih berlangsung perang di Jalur Gaza antara militer Israel dan kelompok Hamas, Rusia meminta Iran dan Israel menahan diri. Kementerian Luar Negeri Rusia memperingatkan warganya agar tidak bepergian ke Timur Tengah, terutama Israel, Lebanon, dan wilayah Palestina.
”Saat ini sangat penting bagi semua pihak untuk menahan diri agar tidak terjadi destabilisasi penuh di kawasan,” kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, dalam pengarahan pers.
Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock menyerukan hal yang sama. Maskapai penerbangan Jerman, Lufthansa, memperpanjang penangguhan penerbangan ke Iran sampai Sabtu mendatang.
Abdollahian mengatakan telah menerima telepon dari Baerbock, begitu pula menlu Inggris dan Australia. Dalam unggahan di media sosial X, ia mengatakan kepada mereka bahwa ”saat rezim Zionis melanggar kekebalan orang dan tempat diplomatik, dan Dewan Keamanan PBB tidak mengecamnya, perlu ada pertahanan yang sah”.
Sementara Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan, Israel akan merespons langsung serangan oleh Iran. ”Serangan langsung Iran perlu ditanggapi dengan sesuai oleh Israel,” kata Gallant kepada Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin, berdasarkan pidato yang dirilis Kementerian Pertahanan Israel.
Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz juga menanggapi peringatan Khamenei dengan menyatakan, Israel akan membalas menyerang Iran jika Iran menyerang wilayah Israel.
Presiden AS Joe Biden mengatakan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu komitmen untuk mendukung keamanan Israel melawan ancaman serangan Iran ataupun kelompok proksinya. Kepala Komando Wilayah Tengah AS Michael Kurilla berada di Israel, Kamis, untuk membahas situasi terbaru di Timur Tengah.
Saat mengunjungi pangkalan udara di Israel tengah, Kamis, Netanyahu berbicara tentang ”waktu yang menantang” di sejumlah garis depan. ”Kita di tengah perang di Gaza yang terus berlanjut dengan kekuatan penuh, tetapi kita juga mempersiapkan skenario menghadapi tantangan dari arena lain,” katanya. (AFP/REUTERS)