Panser-panser itu dibuat di Perancis sejak tahun 1976 dan akan diberikan kepada Ukraina untuk perang melawan Rusia.
Oleh
IWAN SANTOSA
·3 menit baca
PARIS, MINGGU — Pemerintah Perancis bersiap mengirimkan ratusan panser yang berusia hampir setengah abad ke Ukraina. Panser tersebut adalah Vehicule de l’Avant Blinde (VAB), yang di Indonesia dikenal sebagai panser Anoa. Selain itu, Paris juga akan mengirimkan rudal darat ke udara Aster 30 untuk Kyiv.
Panser VAB dibuat di Perancis sejak tahun 1976 dengan varian penggerak roda 6 x 6 dan 4 x 4. Perancis memiliki total 3.500 VAB dalam 35 varian.
Dalam wawancara dengan mingguan La Tribune Dimanche, Menteri Pertahanan Perancis Sebastien Lecornu, di Paris, Minggu (31/3/2024), mengatakan, pihaknya menyiapkan kendaraan lapis baja tua, tetapi masih berfungsi untuk digunakan Ukraina dalam perang melawan Rusia.
Langkah tersebut merupakan tindak lanjut perundingan Presiden Perancis Emmanuel Macron dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy yang meminta paket bantuan baru persenjataan. ”Militer Ukraina harus melindungi front pertempuran yang panjang sehingga membutuhkan banyak kendaraan lapis baja. Ini sangat penting untuk pergerakan pasukan dan sesuai permintaan pihak Ukraina,” kata Lecornu.
Dia menjelaskan, Perancis menyiapkan ratusan VAB untuk dikirim ke Ukraina tahun 2024 dan 2025. Angkatan Darat Perancis saat ini sedang mengganti ribuan VAB dengan kendaraan lapis baja pengangkut multifungsi.
Lecornu menerangkan, Perancis juga menyiapkan rudal baru, yakni Aster 30, ke Ukraina. Rudal Aster 30 dapat menghadang pesawat musuh, pesawat nirawak, dan rudal jelajah dalam jangkauan 120 kilometer.
”Ukraina memiliki kebutuhan mendesak pertahanan udara yang lebih baik. Rusia meningkatkan serangan di perumahan dan infrastruktur sipil,” kata Lecornu.
Dia sudah meminta Pemerintah Perancis melalui bagian pengadaan pertahanan untuk mempercepat produksi rudal Aster yang dibuat konsorsium Eropa MEDA.
Rudal Aster juga digunakan dalam operasi di Laut Merah. Angkatan Laut Perancis menggunakan rudal-rusal Aster untuk menangkal serangan kelompok Houthi di Yaman terhadap kapal-kapal di Laut Merah yang disebut terkait kepentingan bisnis Israel.
Lecornu pekan lalu juga menyatakan, Pemerintah Perancis mengeluarkan dekrit untuk Kementerian Pertahanan yang mengatur persediaan persenjataan dan menetapkan prioritas kontrak pengadaan alutsista. Paris juga mempercepat pembuatan amunisi untuk dikirimkan ke Ukraina awal musim panas atau Mei-Juni 2024.
Macron bulan lalu mendorong gagasan agar negara-negara Eropa mengirimkan personel militer ke Ukraina. Namun, dia mengakui, belum ada kesepakatan soal itu. Meski demikian, negara-negara Eropa Barat setuju menambah pasokan munisi ke Ukraina.
Keluhan Ukraina
Pihak Ukraina mengeluhkan minimnya perlindungan dari kendaraan lapis baja dan tank Perancis. Keberadaan tank intai AMX-10 buatan Perancis yang dikirim ke medan perang Ukraina, menurut para personel Ukraina, tidak mampu memberikan perlindungan bagi awak tank.
Seorang komandan batalyon Ukraina di Brigade 37 Marinir menyebut tank intai AMX-10 buatan Perancis itu sebagai tank dengan lapis baja tipis yang tidak dapat diandalkan dalam pertempuran garis depan.
”Sudah ada kasus seluruh awak gugur di dalam tank tersebut. Mereka terkena hujan tembakan artileri. Sebuah peluru meriam meledak dan menembus kendaraan lapis baja. Itu memicu ledakan amunisi yang mereka bawa,” kata komandan batalyon Ukraina dengan nama sandi Spartanets itu.
Praktis tank AMX-10 tersebut hanya diandalkan untuk dukungan tembakan dari jauh dan tidak bisa digunakan dalam pertempuran jarak dekat tank lawan tank. ”Meriam tank AMX-10 sangat bagus, perlengkapan intai juga bagus. Tetapi, lapis bajanya sangat minim untuk melindungi awak tank,” kata Spartanets.
Dia menambahkan, AMX-10 juga bermasalah dalam sistem transmisi (gear box)yang sering rusak saat melintasi medan off-road. Dia tidak menjelaskan berapa banyak AMX-10 yang dioperasikan Ukraina.
Menurut Kementerian Pertahanan Perancis, AMX-10 dirancang untuk memberi perlindungan terhadap serangan senjata ringan infanteri atau tembakan senapan. Tank AMX-10 menggunakan penggerak roda dan berbobot 20 ton. Saat ini, Perancis menggantikan armada AMX-10 dengan kendaraan tempur Jaguar.
Meski ada keluhan terhadap minimnya perlindungan lapis baja (armour) AMX-10, pada akhir tahun 2023, Perancis kembali mengirimkan 40 AMX-10 ke Ukraina.