Kegiatan besar memang tidak akan dibatalkan. Namun, sejumlah mata acara di dalamnya akan diubah.
Oleh
B JOSIE SUSILO HARDIANTO DARI SOCHI, RUSIA
·2 menit baca
SOCHI, KOMPAS — Serangan teror di Balai Kota Crocus, Moskwa, menjadi pukulan berat bagi warga Rusia. Menyusul penetapan hari berkabung nasional pada Minggu (24/3/2024) oleh Presiden Vladimir Putin, semua kota di Rusia tenggelam dalam kesedihan, tak terkecuali Sochi.
Sepanjang Minggu pagi hingga petang, kota resor yang berada di tepi Laut Hitam itu sangat lengang. ”Biasanya kota ini sangat ramai. Banyak kegiatan seperti pergelaran musik dan tari digelar. Akan tetapi, hari ini Sochi membatalkan banyak keramaian,” kata Yulia, seorang warga lokal.
Ia menjelaskan, warga Rusia, termasuk warga Sochi, kemungkinan akan melakukan masa berkabung selama lebih kurang satu minggu. ”Secara resmi, memang hanya hari Minggu yang ditetapkan sebagai hari berkabung nasional. Namun, kami akan melaksanakannya selama pekan ini. Serangan kemarin memang sangat mengagetkan dan sangat menyedihkan,” kata Yulia.
Sejumlah kegiatan besar memang tidak akan dibatalkan. Namun, sejumlah mata acara di dalamnya akan diubah, terutama yang berkaitan dengan hura-hura. ”Semua berduka,” katanya.
Sebelumnya, sebagaimana merujuk kantor berita TASS, pada Sabtu (23/3/2024), Putin mengumumkan Minggu menjadi hari berkabung nasional. ”Saya menyatakan tanggal 24 Maret sebagai hari berkabung nasional,” kata Putin dalam pidato nasional yang disiarkan televisi.
Menurut data terakhir, 133 orang termasuk tiga anak tewas dalam serangan brutal di Balai Kota Crocus. Selain korban tewas, 152 orang terluka dalam serangan tersebut. Saat ini lokasi serang tengah dibersihkan.
Secara resmi, memang hanya hari Minggu yang ditetapkan sebagai hari berkabung nasional. Namun, kami akan melaksanakannya selama pekan ini.
Dalam proses investigasi oleh aparat keamanan terkait, seorang tersangka yang ditahan mengatakan, dia dijanjikan akan menerima uang 500.000 rubel atau sekitar Rp 84 juta. ”Saya menembaki orang di Crocus demi uang; (saya dijanjikan) sekitar 500.000 rubel,” katanya sebagaimana tayangan video yang diunggah Pemimpin Redaksi RT Margarita Simonyan di saluran Telegram.
Sebagaimana dikutip TASS, tersangka itu menambahkan, separuh dari uang tersebut telah ditransfer ke rekeningnya. Separuh uang itu akan dilunasi setelah ia menjalankan aksinya.
Sementara itu, sebagaimana dikutip Sputnik, saat menyampaikan pidato pada Sabtu lalu, Putin menegaskan, para pelaku akan diadili, termasuk mengungkap dalang di balik serangan tersebut. Ia menekankan bahwa Rusia memiliki pemahaman yang mendalam mengenai ancaman teroris dan mendesak negara-negara lain untuk bergabung dengan Moskwa dalam upaya memberantas terorisme internasional.
Hingga Minggu petang, halaman muka laman media lokal di Rusia dipenuhi berita tentang serangan di Crocus. Rangkaian foto warga dari beragam kota di Rusia yang berduka disajikan bersama dengan berita terkini tentang serangan tersebut.