Kanker yang diidap Kate tidak hanya membuat selebritas meminta maaf. Kate menunjukkan, muda dan sehat bisa kena kanker.
Oleh
MAHDI MUHAMMAD
·3 menit baca
LONDON, MINGGU — Sejumlah selebritas dunia ramai-ramai meminta maaf kepada Catherine, Putri Wales. Sebab, mereka ikut mengolok Kate yang belakangan terungkap mengidap kanker. Dukungan untuk Kate mengalir dari banyak pihak.
Permohonan maaf diunggah para selebritas di media sosial pada Sabtu (23/3/2024). Aktris Blake Lively, biduan Kerry Katona, hingga jurnalis Owen Jones meminta maaf. Mereka meminta maaf telah mengolok Kate beberapa waktu terakhir. ”Unggahan itu telah mempermalukan saya hari ini. Maafkan saya,” tulis Lively di media sosial.
Olok-olok pada Kate melonjak setelah KerajaanInggris menyiarkan foto hasil rekayasa Kate. Sejumlah orang juga mulai menyiarkan dugaan soal Kate yang nyaris tidak tampil di khayalak sejak Januari lalu. Jones salah seorang yang menyiarkan spekulasi itu.
”Sebagai seseorang yang berspekulasi mengenai hal ini (menghilangnya Putri Wales dari publik), tanpa mempertimbangkan bahwa sebenarnya hal itu karena kondisi kesehatan yang serius, saya jujur sangat malu. Semoga yang terbaik untuknya,” tulisnya di media sosial.
Mengutip laman Yahoonews, warganet berharap Kim Kardashian, mantan istri Kanye West, juga menyampaikan permintaan maafnya. Salah satu unggahan di akun media sosialnya dianggap sebagai olok-olok terhadap Kate, yang tengah menyepi untuk menjalani perawatan penyakit yang dideritanya.
Unggahan Kardashian dibanjiri komentar dari pengguna yang marah dan menuntut dia meminta maaf. Sampai sejauh ini belum ada tanda-tanda Kardashian akan melakukan hal itu.
Berbagai spekulasi mengenai keberadaan Catherine berhenti beredar sejak Jumat malam. Lewat video, Kate mengumumkan mulai menjalani kemoterapi karena mengidap kanker.
Dalam laporan Sabtu, Daily Mail mengecam orang-orang yang berspekulasi soal Kate. ”Bagaimana perasaan perundung daring itu sekarang?” tulis media Inggris itu. Sementara di halaman depan The Sun dituliskan ”KATE, YOU ARE NOT ALONE”. Koran Inggris itu menyebut, Kate dan keluarganya menerima banyak dukungan. Adapun Daily Mirror menulis ”KATE REVEALS CANCER SHOCK”.
Dalam pernyataan Istana Kensington diungkap, Pangeran dan Putri Wales berterima kasih atas dukungan untuk Kate. Sementara di depan istana yang jadi kediaman resmi Kate dan keluarganya itu, orang-orang terus menunjukkan dukungan. ”Saya berharap sekarang media memberikan ruang pribadi dan menghormati mereka,” kata salah seorang pendukung Kate, Simon Davis (64), di depan Istana Kensington.
Mantan koresponden kerajaan BBC, Jennie Bond, mengatakan kepada Sky News, ”Saya berharap para perundung media sosial yang menyebarkan teori-teori mengerikan dan menyakitkan itu sekarang akan menyadari apa yang telah mereka lakukan dan benar-benar malu pada diri mereka sendiri,” ujarnya.
Dalam video Jumat lalu, Kate secara tersirat meminta khalayak tidak mengulik lebih jauh penyakitnya. Ia dan keluarganya mau menjalani upaya penyembuhan tanpa harus disorot publik.
Kanker saat muda
Pengakuan Kate mengherankan banyak orang, Sebab, Kate memiliki gaya hidup sehat dan baru berusia 42 tahun. Akan tetapi, data global memang menunjukkan bahwa potensi orang muda berusia di bawah usia 50 tahun untuk mengidap kanker semakin tinggi.
Laporan American Cancer Society yang dikutip CNN menemukan, semakin banyak orang muda mengidap kanker. Laporan itu memeriksa pasien kelompok umur 65 tahun ke atas, di antara 50 tahun hingga 64 tahun, dan di bawah 50 tahun. Jumlah pengidap kanker di bawah 50 tahun paling tinggi pertambahannya.
Laporan Nature pada 13 Maret 2024 menyebut, kanker usus besar menjadi salah satu penyebab kematian orang berusia di bawah 50 tahun. Padahal, dulu kanker itu itu lebih sering ditemukan pada orang-orang berusia di atas 60 tahun.
Di AS, perempuan lebih berpeluang mengidap kanker. Jika berdasarkan ras, maka orang-orang hispanik dan kulit hitam paling rentan. Khusus kanker usus besar, peningkatan terjadi pada orang-orang Indian dan penduduk asli Alaska.
Perubahan gaya hidup, terutama pola konsumsi dan lingkungan, diduga menjadi penyebabnya. Dampak perubahan gaya hidup tidak sehat ini kerap kali tidak hanya ditanggung mereka yang melakukannya. Orang di sekitar dan keturunannya juga menanggung dampaknya.
Sonia Kupfer, ahli gastroenterologi Universitas Chicago, mengatakan, akses pada makanan sehat dan kondisi mikrobiologi usus ikut menyebabkan kanker. Lonjakan kasus kanker usus selaras dengan peningkatan obesitas.
Para peneliti juga telah mengamati mikroorganisme dalam tubuh manusia. Gangguan pada komposisi mikrobioma, seperti yang disebabkan oleh perubahan pola makan atau antibiotik, berkaitan dengan peradangan dan peningkatan risiko beberapa penyakit, termasuk beberapa bentuk kanker.
Pakar onkologi pada Universitas Colorado, Christopher Lieu, menyebut, relasi mikroorganisme dalam tubuh dengan kanker masih terus dipelajari. ”Daftar hal-hal yang berdampak pada mikrobioma sangat luas. Anda meminta orang untuk mengingat apa yang mereka makan saat masih kecil, dan saya hampir tidak dapat mengingat apa yang saya makan untuk sarapan.” ujarnya. (AFP/REUTERS)