Pilpres Hari Terakhir, Rusia Dihujani ”Drone” Ukraina, Putin Janji Balas Lebih Dahsyat
Volodymyr Zelenskyy memuji kemampuan Ukraina menyerang jauh ke Rusia. Vladimir Putin bertekad balas lebih dahsyat.
MOSKWA, MINGGU — Ukraina menghujani wilayah Rusia dengan pesawat nirawak (drone) dan serangan artileri pada hari terakhir pemilihan presiden yang diperkirakan bakal memenangkan Vladimir Putin, Minggu (17/3/2024). Serangan masif itu menewaskan satu orang dan melukai 11 orang lainnya di wilayah Belgorod, yang berbatasan langsung dengan Ukraina.
Pemilihan Presiden (Pilpres) Rusia berlangsung sejak Jumat (15/3/2024) dan berakhir Minggu. Putin, yang berkuasa sejak 1999, diperkirakan bakal kembali memenangi kursi presiden dan menjabat sebagai orang nomor satu di Rusia hingga enam tahun ke depan. Ia bakal melewati durasi jabatan Josef Stalin—memerintah pada 1924-1953—dan menjadi pemimpin Rusia paling lama menjabat dalam lebih dari 200 tahun terakhir.
Baca juga: Sudah Jelas Pemenangnya, Kenapa Pilpres Tetap Penting bagi Putin?
Kementerian Pertahanan Rusia mengungkapkan, pihaknya telah menembak jatuh 35 pesawat nirawak Ukraina, termasuk empat di antaranya di wilayah Moskwa, sejak Sabtu malam. Wali Kota Moskwa Sergei Sobyanin menyebut, pesawat nirawak kelima menghantam area dekat bandar udara di ibu kota, Domodedovo, Minggu pagi.
Serangan tersebut juga tidak mengganggu operasionalisasi bandara yang melayani penerbangan domestik dan internasional tersebut. Serangan di dekat Moskwa juga terjadi di wilayah Ramensky dan Stupino. Tidak ada korban jiwa dalam serangan di sekitar kota Moskwa.
Dalam serangan masif tersebut, untuk pertama kali pesawat nirawak Ukraina menerobos wilayah Rusia hingga 800 kilometer dari perbatasan Ukraina di Yaroslav. Ukraina juga menyerang berbagai kota perbatasan dan infrastruktur penting Rusia. Sebuah kilang minyak Rusia di kota Slavyansk di Krasnodar terbakar akibat serangan Ukraina. Seorang pekerja tewas karena serangan jantung saat kebakaran terjadi.
Dalam pidato, Sabtu malam, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy—tanpa menyebut serangan masif pasukannya ke Rusia—menyampaikan terima kasih kepada pasukan militer dan intelijen atas ”kemampuan mereka menyerang jarak jauh”.
Baca juga: Skenario Akhir Perang Ukraina
Sebagian pesawat nirawak Ukraina ditembak jatuh di berbagai lokasi di Rusia di Belgorod, Kursk, dan Rostov yang berbatasan dengan Ukraina.
Gubernur Belgorod Vyacheslav Gladkov mengatakan, tembakan artileri Ukraina menewaskan seorang gadis berusia 16 tahun dan melukai ayahnya. Disebutkan pula, ada tiga orang terluka akibat bombardir artileri Ukraina.
Rangkaian serangan tersebut terjadi saat Rusia menggelar pemilihan presiden. Putin mengatakan, serangan Ukraina tersebut sebagai upaya menggagalkan pemilihan umum. ”Serangan-serangan musuh tersebut tidak akan dibiarkan tanpa balasan. Saya memastikan rakyat kita, rakyat Rusia, akan membalas lebih dahsyat lagi,” kata Putin di Dewan Keamanan Rusia, Jumat (15/3/2024).
Serangan Rusia
Tak hanya Ukraina yang melancarkan serangan pesawat nirawak, Rusia juga melakukannya ke wilayah Ukraina. Militer Ukraina menyatakan, mereka menembak jatuh 14 pesawat nirawak Rusia di kota pelabuhan Odessa di Ukraina barat daya, Minggu (17/3/2024) pagi.
Baca juga: Dunia Menunggu Langkah Putin Pascapilpres Rusia
Sebelumnya, Rusia juga menembakkan rudal ke selatan Odessa yang menghancurkan perumahan dan mengakibatkan 21 orang tewas. Departemen Pertahanan Inggris mengatakan, Menteri Pertahanan Grant Shapps membatalkan kunjungan ke Odessa awal bulan ini karena bahaya serangan rudal Rusia.
Sunday Times melaporkan, Shapps telah mendapat peringatan kewaspadaan dari intelijen Inggris tentang kemungkinan pihak Rusia sudah mengetahui rencana perjalanannya ke Odessa. Pada 7 Maret 2024, ia mengunjungi ibu kota Kyiv.
Militer Rusia juga meluncurkan lima rudal antipesawat terbang S-300 ke wilayah kendali Ukraina di Kharkiv dan Donetsk. Mereka juga meluncurkan rudal X-59 ke wilayah Chernihiv.
Saat ini perang Rusia-Ukraina memasuki tahun ketiga. Rusia mengklaim berhasil menggagalkan upaya penyusupan kelompok sabotase dan pengintai Ukraina pada Sabtu (16/3/2024).
Baca juga: Teka-teki Tentara Bayaran Indonesia di Ukraina
Korps Relawan Rusia, yang menghimpun orang Rusia yang berperang untuk Ukraina, mengeluarkan video berisi pernyataan bahwa mereka telah menangkap 25 prajurit Rusia. Namun, kebenaran video tersebut belum dapat diverifikasi.
Serangan lintas perbatasan terjadi secara sporadis antara Ukraina dan Rusia. Sejak awal perang, berbagai propaganda, klaim, dan kontra klaim dilancarkan oleh Ukraina dan Rusia. (AP/REUTERS)