Semua yang berpuasa membutuhkan makanan untuk sahur dan berbuka. Ada banyak pilihan menunya.
Oleh
MAHDI MUHAMMAD
·3 menit baca
Sampai beberapa pekan ke depan, salah satu pikiran mayoritas Muslim adalah menu berbuka puasa. Sebagian memilih kudapan. Sebagian lagi memutuskan makanan berat sebagai menu berbuka selama Ramadhan.
Di sejumlah negara, puasa telah memasuki hari kedua pada Selasa (12/3/2024). Di sebagian lagi, puasa baru hari pertama pada Selasa ini. Apa pun perbedaannya, semua yang berpuasa membutuhkan makanan untuk sahur dan berbuka.
Ada banyak pilihan untuk menu berbuka. Di sebagian Asia, samosa menjadi pilihan. Gorengan berbentuk segitiga dan berisi potongan daging ayam atau sapi, keju, dan sayuran itu dikenal di banyak negara.
Berawal dari Persia dengan nama sanbosag yang lebih kurang bermakna gorengan segitiga, makanan itu menyebar ke sejumlah wilayah. Orang Eropa mengenalnya lewat Asia Selatan. Di Asia Tenggara, ada samosa manis dan gurih. Tergantung isinya.
Di Timur Tengah atau Timur Jauh jika memakai istilah geografis orang-orang Eropa masa lalu, ada juga pilihan menu lain. Dubai membagikan resep menu terkenal di sejumlah restoran dan hotel Dubai.
Makanan itu untuk disajikan saat sahur atau berbuka. Setiap paket menu terdiri dari hidangan pembuka, utama, dan penutup. Isi paket tidak hanya makanan Timur Tengah. Ada resep makanan Eropa, Asia Tengah, hingga Asia Timur.
Resep itu berasal berbagai koki terkenal di Dubai dan Uni Emirat Arab. Hesa al-Khalifa, Faisal Alharmoodi, Meera al-Naqbi, dan Aysha al-Obeidli adalah sebagian koki terkenal UEA yang resep mereka.
Al-Khalifa terkenal dengan aneka kreasi menu khas masyarakat sekitar Negara Teluk. Sementara Al-Obeidli dan Alharmoodi terkenal karena menu-menu khas UEA.
Adapun Al-Naqbi bekerja di restoran pertama UEA yang mendapatkan bintang Michelin, Erth. Bintang itu tanda penghargaan internasional bidang kuliner.
Dalam panduan yang diedarkan pemerintah Dubai, ada resep Lamb Shank dari Al-Naqbi. Masakah itu berupa olahan daging kambing yang dimasak pedan dan dijadikan dengan bubur gandum bercampur rempah.
Sementara Alharmoodi membagikan resep salad Burrat Fattoush. Ia juga membagikan resep lamb barbacoa, cara memasak daging kambing dengan lambat. Adapun Al-Obeidli membagikan resep ayam madrooba dan risotto campur jamur liar.
Makanan restoran
Bagi yang tidak mau memasak sendiri berdasarkan resep para koki itu, bisa juga mendatangi berbagai restoran. Di Hilton Ras Al Khaiman, UEA, Edward Mair menyiapkan menu prasmanan. Mair dan tim, antara lain, menyajikan aneka olahan nasi biryani dan dawood basha atau semur bola daging.
Mereka juga menyediakan makanan tradisional, seperti kambing ouzi dan mansaf. Ouzi adalah menu daging domba dimasak dengan beras bercampur rempah. Sementara mansaf merupakan cara memasak daging domba dengan yogurt.
Adapun di Shangri-La Dubai, koki Nikolaos Tsimidakis menyajikan aneka menu klasik Turki sebagai santapan buka. Pengunjung bisa memilih hunkar begendi, yakni daging domba dimasak bersama terung dan saus bechamel.
Ada juga imam bayildi, terung panggang disiram saus campuran tomat, bawang, dan rempah. Tentu saja ada baklava. ”Fokus kami tetap pada kualitas dan keaslian, sesuai dengan resep tradisional yang diturunkan dari generasi ke generasi,” kata Tsimidakis kepada laman Hotelier.
Aneka makanan Asia yang kaya rasa oleh aneka rempah juga disukai di Eropa. Di Hijazi Corner yang berada di London, disajikan aneka menu khas Arab Saudi. Ada ayam seelag, kambing haneeth, dan martabak daging disajikan di restoran itu.
Dilaporkan Arab News, restoran itu didirikan Ayman al-Zubaidi yang berasal dari Jeddah, Arab Saudi. Selama Ramadhan tahun ini, sulit menemukan kursi kosong saat buka puasa di restoran itu. ”Banyak orang yang ingin makan di sini selama Ramadhan. Mereka tidak hanya orang Saudi saja,” kata Al-Zubaidi.
Ia merancang restorannya dengan nuansa Jeddah. Restoran itu menjadi salah satu tempat di Inggris bagi yang rindu suasana berbuka di Arab Saudi.
Berbuka dengan nuansa Timur Tengah di London juga bisa dilakukan di Villa Mamas. Didirikan Roaua Saleh pada 2017, restoran itu meyajikan makanan khas Bahrain.
Wakil Manajer Utama Villa Mamas Vladislav Potehin menyebut pelanggan harus memesan tempat beberapa pekan sebelum datang. Sebab, restoran itu amat diminati.
Layla Hassanali menyebut restoran khas Timur Tengah di London mulai mengubah pelayanan. Dulu, menurut pendiri Halal Girl about Town itu, setiap restoran hanya menyajikan satu atau dua menu buka puasa.
Seiring perkembangan populasi Muslim di London dan Inggris, pilihan menu semakin banyak. Lewat Halal Girl about Town, Hassanali mencoba membantu orang-orang menemukan tempat makanan halal terbaik di London. (AFP/REUTERS)