Rangkaian masalah tidak kunjung meninggalkan Boeing. Kali ini, giliran LATAM dan Alaska Airlines bermasalah.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·3 menit baca
AUCKLAND, SENIN — Pesawat-pesawat Boeing tidak berhenti bermasalah. Kini, giliran pesawat yang dioperasikan LATAM dan Alaska Airlines bermasalah di tengah penerbangan.
Pesawat LATAM rute Sydney, Australia, ke Auckland, Selandia Baru, bermasalah di tengan penerbangan pada Senin (11/3/2024). Pesawat terguncang kuat akibat masalah teknis yang tidak diungkap oleh perusahaan. Dalam pernyataan resminya, LATAM menyesal atas insiden tersebut.
Penerbangan itu memakai Boeing 787-9 Dreamliner dengan tujuan akhir Santiago, Chile. Pesawat dijadwalkan singgah di Auckland. Karena insiden di tengah penerbangan dari Sydney ke Auckland, penerbangan ke Santiago dibatalkan.
Sejumlah penumpang mengaku, pesawat mendadak turun dan naik selama beberapa detik. Akibatnya, sejumlah penumpang terlempar dari tempat duduknya dan menghantam badan pesawat. Kondisi itu dialami penumpang yang tidak mengenakan sabuk pengaman. ”Beberapa orang terluka parah. Orang-orang juga sangat ketakutan,” kata salah seorang penumpang kepada media Selandia Baru, RNZ.
Penumpang tidak tahu mengapa hal itu terjadi. Hal yang jelas, 50 orang dari pesawat itu dirawat begitu pesawat mendarat di Auckland. Dalam rekaman dari salah satu penumpang, terlihat sejumlah penumpang terluka. Awak pesawat bertanya apakah ada dokter atau tenaga kesehatan di antara penumpang.
Pengelola bandara Auckland menyiagakan 14 ambulans dan pemadam kebakaran menjelang pesawat itu mendarat. Hanya ambulans terpakai selama penyelamatan para penumpang.
Menurut pengelola bandara, dua penumpang dalam kondisi serius. Sementara 48 lain hanya cedera ringan. Ketua regu tim penyelamat, Gerard Campbell, menyebut bahwa ada sembilan penumpang dan tiga awak pesawat dirawat di rumah sakit. Regu lain membawa penumpang ke rumah sakit lain.
Juru bicara RS Middlemore, Rob Harley, menyebut ada enam pasien robek di beberapa bagian tubuhnya. Meski demikian, mereka tetap bisa berjalan dan cederanya tidak mengancam nyawa.
Komisi Investigasi Kecelakaan Transportasi Selandia Baru menyatakan, informasi soal kecelakaan masih dikumpulkan. Penyelidikan belum bisa dilakukan.
Kecelakaan lain
Insiden LATAM terjadi dua hari setelah Boeing yang dioperasikan Alaska Airlines kembali bermasalah. Pintu bagian kargo pesawat tujuan Portland terbuka selama penerbangan. Boeing 737-900ER itu terbang selama empat jam.
Pilot tidak tahu soal pintu tersebut. Menurut Alaska Airlines, pintu terbuka selama proses pendaratan. ”Karena adanya tekanan, pintu kemungkinan besar terbuka saat pesawat berada di darat, bukan di udara,” demikian pernyataan maskapai tersebut.
Insiden itu membuat Alaska Airlines menghentikan pemakaian pesawat tersebut. ”Tim pemeliharaan kami memeriksa pesawat, mengganti pegas pada pegangan pintu, menguji pintu dan memasukkannya kembali ke dalam layanan,” lanjut pernyataan itu.
Sepekan sebelum itu, Boeing 737-800 yang dioperasikan Alaska Airlines gagal meneruskan penerbangan ke Phoenix. Pesawat kembali ke Portland setelah penumpang mencium bau asap.
”Kami menemukan kipas sirkulasi udara kabin mati. Kami mengganti kipas angin dan filter udara serta mematuhi manual perawatan, dan tidak ada lagi bau yang muncul. Pesawat telah kembali beroperasi,” demikian penjelasan Alaska Airlines.
Penumpang dipindahkan ke pesawat lain, Boeing 737-900ER. Dengan pesawat itu, penumpang terbang ke Phoenix.
Rangkaian masalah itu terjadi saat Alaska Airlines dan Boeing diselidiki terkait kecelakaan pada awal Januari 2024. Kala itu, salah satu panel badan pesawat lepas di tengah penerbangan.
Kejaksaan AS mengumumkan mulai menyelidiki dugaan pidana dalam insiden tersebut. Penyelidik telah menghubungi beberapa penumpang dan awak pesawat, termasuk pilot dan pramugari yang berada dalam penerbangan tersebut.
Alaska Airlines mengaku siap bekerja sama dengan kejaksaan. Penyelidikan dianggap wajar. Manajemen yakin tidak bersalah dalam insiden tersebut.
Selain kejaksaan, insiden itu diperiksa pula oleh Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) AS. Sejumlah temuan awal sudah diumumkan NTSB. (AFP/AP/REUTERS)