Berulang kali terekam orang-orang semobil dengan pihak-pihak yang tidak seharusnya bersama mereka.
Oleh
KRIS MADA
·3 menit baca
Kementerian Perhubungan Italia akhirnya membuat keputusan baru. Ke depan, berkas elektronik untuk bukti pelanggaran atau e-tilanglalu lintas tidak lagi dikirimkan ke rumah pelanggar. Salah satu alasannya, foto e-tilang memicu perceraian.
Menteri Perhubungan Italia Matteo Salvini mengatakan, berulang kali ada kritik soal foto e-tilang. Di Kemenhub, keresahan utamanya adalah pelanggaran lalu lintas ternyata tidak berkurang.
Sejumlah kota memakai e-tilang untuk memacu pendapatan asli daerah. ”Seharusnya pengendalian dan pencegahan, juga menyelamatkan dompet warga dengan membebaskan mereka dari ’anarki’ kamera e-tilang,” ujarnya, sebagaimana dikutip media Italia, Corriere della Sera, Sabtu (9/3/2024).
Sejumlah pejabat Kemenhub menyinggung alasan lain, kerahasiaan pribadi. Di Italia dan banyak negara, kaca mayoritas mobil dilarang digelapkan. Dengan demikian, isi mobil bisa terlihat jelas dari luar.
Kejelasan itu dapat terekam di foto dari kamera e-tilang. Masalahnya, berulang kali pula terekam orang-orang semobil dengan pihak-pihak yang tidak seharusnya bersama mereka.
Di sebagian keluarga, foto e-tilang jadi bukti perselingkuhan. Dampaknya, foto itu memicu perceraian atau setidaknya pasangan pisah ranjang.
Bukan hanya di keluarga, foto itu juga memicu masalah di sejumlah relasi bisnis. Karena mitra dianggap bersama pesaing atau tidak sesuai kepentingan bisnis, sejumlah kesepakatan bisnis gagal atau dihentikan setelah ada foto e-tilang.
Karena itu, ke depan, tidak ada lagi pengiriman foto e-tilang ke rumah pelanggar. Aparat hanya mengungkap foto hanya jika pelanggar mengajukan banding atau meminta bukti telah melanggar. Keputusan itu telah disetujui lintas lembaga Italia.
Tetap perlu
Kamera e-tilang, kata Salvini, tetap diperlukan. Hanya saja, lokasi pemasangannya fokus ke tempat-tempat berisiko tinggi. Sekitar sekolah, rumah sakit, atau taman tempat banyak anak-anak termasuk lokasi layak dipasangi kamera e-tilang. Tujuannya, mencegah orang-orang memacu kendaraan di sekitar lokasi itu. ”Jangan pasang di jalan raya lebar hanya demi mengeruk uang pengendara,” ucap Wakil Perdana Menteri Italia itu.
Ke depan, ada aturan lebih ketat soal pemasangan kamera e-tilang. Salah satunya, tujuan pemasangan untuk memastikan keselamatan dan kelancaran lalu lintas. Tujuan pemasangan bukan agar ada sebanyak mungkin potensi pendapatan dari tilang.
Selain itu, perlu juga pembatasan kecepatan yang masuk akal. Salvini marah besar karena Pemerintah Kota Bologna memutuskan kecepatan maksimal dalam kota hanya 30 kilometer per jam. Ada petisi yang diteken 52.000 orang untuk menolak batas kecepatan itu.
Pembatasan di Bologna dianggap malah menambah masalah tanpa menyelesaikan persoalan. Kasus-kasus kecelakaan di Bologna paling kerap melibatkan orang-orang mengemudi sambil mabuk.
Pada orang-orang tersebut, aturan pembatasan kecepatan tidak akan dianggap. Karena itu, Pemkot Bologna didorong membuat aturan dan penegakan aturan lebih tegas soal mengemudi dalam keadaan mabuk.
Italia dikenal sebagai anggota Uni Eropa dengan kamera e-tilang terbanyak. Total ada 11.000 lokasi kamera e-tilang di seluruh Italia. Sebagai pembanding, menurut BBC, di Jerman hanya ada total 4.700 kamera e-tilang. Di Inggris, yang pernah jadi anggota Uni Eropa, hanya ada 7.700 kamera e-tilang.
Kelompok pembela hak konsumen Italia, Codacons, menyebut Florensia sebagai penggila e-tilang. Pada 2022, pemerintah Florensia meraup 23,2 juta euro dari e-tilang. Pendapatan tilang Florensia lebih tinggi dibandingkan dua kota terbesar Italia, Milan dan Roma.
Di sisi lain, catatan keselamatan lalu lintas Italia tetap buruk. Kematian terkait lalu linyas mencapai 54 orang per sejuta penduduk. Di Inggris, 26 orang per sejuta penduduk dan Spanyol 37 orang per sejuta penduduk.
Sejumlah pihak di Italia terus mengembangkan cara menghindari atau mendeteksi lokasi kamera e-tilang. Dengan demikian, denda akibat e-tilang bisa dicegah. Informasi lokasi kamera dibagikan di media sosial hingga aplikasi pemandu arah. (AFP/REUTERS)