Negosiasi Tingkat Tinggi di Balik Sukses Singapura Panggungkan Taylor Swift
Di balik konser Taylor Swift di Singapura ada diplomasi level tinggi. Seorang menteri turun langsung memimpin negosiasi.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·5 menit baca
SINGAPURA, SABTU — Pada Sabtu (2/3/2024) malam, Taylor Swift mengguncang Singapura melalui konsernya bertajuk Eras Tour. Penggemarnya berdatangan dari berbagai penjuru Asia Tenggara demi bisa bernyanyi dan bergoyang bersama penyanyi asal Amerika Serikat itu.
Di balik semua kehebohan tersebut, ada upaya dan kerja keras berbalut negosiasi tingkat tinggi. Sebuah tim yang dipimpin langsung oleh Menteri Kebudayaan, Komunitas, dan Pemuda (MCCY) Singapura, Edwin Tong, berangkat ke Los Angeles, California, AS, lebih dari setahun lalu demi mendatangkan sang biduan ke Singapura.
Tim itu merupakan bagian dari satu proyek penting. Singapura tengah berupaya menghidupkan lagi Stadion Nasional, pusat olahraga Singapura. ”Sports hub atau pusat olahraga adalah proyek penting bagi saya pribadi dan bagi pelayanan saya,” ujar Edwin Tong dalam wawancara dengan media Singapura, The Straits Times, Jumat (1/3/2024), sehari menjelang konser Taylor Swift.
Demi menghidupkan lagi arena Stadion Nasional dan Singapura, tim tersebut mengadakan perjalanan eksplorasi untuk melihat peluang-peluang. ”Kami melihat pasar dan melihat apa yang diinginkan masyarakat Singapura, tapi lebih dari itu kami juga ingin melihat dampak yang bisa dihasilkan,” kata Tong. ”Kami ingin mengubah Singapura menjadi tempat bagi masyarakat dapat menikmati pusat budaya, baik dalam bidang seni, budaya, maupun olahraga,” imbuhnya.
Perjalanan eksplorasi itu juga bagian dari strategi lebih besar untuk menempatkan sports hub di peta arena mega di AS. Untuk itu, tim ingin memastikan tidak ada kesempatan bisnis yang terlewat.
”Kami juga ingin memastikan, kami terus mendapatkan informasi terbaru tentang tempat-tempat terbaik di seluruh dunia yang dapat ditawarkan, dan juga konten apa yang dapat kami hadirkan,” jelas Tong.
Tim yang dipimpin Tong terdiri atas pejabat Kementerian Kebudayaan, Komunitas, dan Pemuda, serta perwakilan dari Sport Singapore dan Kallang Alive Sport Management (KASM). KASM mengambil alih pengelolaan sports hub pada Desember 2022.
Sebuah tim yang dipimpin langsung oleh Menteri Kebudayaan, Komunitas, dan Pemuda Singapura, Edwin Tong, berangkat ke Los Angeles, California, AS, lebih dari setahun lalu demi mendatangkan Taylor Swift ke Singapura.
Tong menceritakan, dari perjalanan pada awal 2023 itu, tim bertemu dengan sejumlah operator, promotor, dan agen yang berbeda untuk acara konser musik dan olahraga di Los Angeles. Salah satunya tim bertemu dengan agen Swift.
”Dengan cepat kami melihat peluang karena dia belum mengumumkan tanggal tur internasionalnya. Jadi, kami mengajukan tawaran untuk datang ke Singapura... (dan memikirkan) apa yang bisa kami lakukan untuk mewujudkan hal tersebut. Ini cocok untuk Anda, dari segi tanggal dan tempat, dan sebagainya,” ungkap Tong.
Dalam pertemuan antara tim Singapura dan tim Swift itu, Tong bertanya, apakah mungkin Swift dijadwalkan berkonser di Singapura pada akhir segmen tur tertentu. ”Pertanyaan itu muncul dengan pemikiran, jika pertunjukan tersebut menyedot permintaan tinggi, kami dapat menggunakan hak kami untuk memperpanjang pertunjukannya,” kata Tong.
Tim Singapura menandatangani perjanjian dengan agensi Swift sekitar Mei 2023. Tong mengungkapkan, kesepakatan awal adalah untuk mengadakan konser tiga malam.
Tim Singapura merilis pengumuman konsernya pada Juni 2023. ”Saat kami merilis tiketnya dan tiketnya sangat diminati, kami memutuskan untuk berbicara dengan promotor, dan saat itulah kami mendapatkan tiga malam kedua,” katanya.
Seperti diketahui, sejak jadwal konser Swift diumumkan, lebih dari 300.000 tiket telah terjual untuk enam hari pertunjukan tersebut. Para penggemar dari seluruh Asia Tenggara ”menyerbu” Singapura, satu-satunya negara di Asia Tenggara yang dipilih Swift untuk manggung.
Konser enam hari Swift di Singapura dipastikan turut mendongkrak perekonomian Singapura. The Straits Times melaporkan, para ahli ekonomi memperkirakan, enam hari konser Swift dapat meningkatkan penerimaan sektor pariwisata perekonomian Singapura hingga 500 juta dollar AS.
Tudingan PM Thailand
Namun, fakta itu juga memicu ketidaksukaan negara-negara tetangga di kawasan Asia Tenggara. Seperti dikutip kantor berita AFP, 20 Februari 2024, Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin menuduh Singapura telah membuat kesepakatan eksklusif agar Swift hanya tampil di Singapura dan tidak di negara Asia Tenggara lainnya.
Tong menegaskan, dirinya tidak ingin terlibat dalam tuduhan spesifik yang dilontarkan kepada Singapura. ”Orang-orang berbicara tentang hibah dan eksklusivitas. Namun, kenyataannya setiap promotor konser tersebut sangat cerdas. Mereka tahu di mana mereka ingin tampil, berapa malam mereka ingin tampil, dan mereka membuat perhitungan sendiri,” ujar Tong.
Ia menjelaskan, dalam pertemuan dengan tim Swift, tim Singapura berupaya menawarkan yang terbaik untuk menghadirkan Swift. ”Kami menawarkan tim kelas satu di lapangan, venue papan atas, dan ruang bagi mereka dapat beroperasi bebas dari gangguan, dan lingkungan yang baik secara keseluruhan,” kata Tong.
Pada 20 Februari 2024, AFP melaporkan, pemerintah Singapura melalui Badan Pariwisata Singapura (STB) dan MCCY memberikan dana hibah untuk mendukung konser Eras Tour itu. Namun, STB dan MCCY menolak mengungkapkan jumlah hibah itu.
STB dan MCCY juga tidak mengatakan apa pun terkait kesepakatan eksklusif yang dituduhkan, dengan alasan kerahasiaan bisnis. Namun, STB dan MCCY menyebutkan, pertunjukan Swift ”kemungkinan besar akan menghasilkan manfaat yang signifikan bagi perekonomian Singapura”.
Seorang yang berpengalaman dalam bisnis hiburan yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, kesepakatan eksklusif ”bukanlah hal yang aneh untuk diminta, tetapi tidak biasa bagi artis untuk menyetujui permintaan tersebut”. ”Beberapa penyelenggara yang lebih besar mungkin mempunyai pengaruh yang lebih besar,” ujarnya.
Sejak pembatasan pandemi dihapus, Singapura telah menarik banyak artis internasional untuk berkonser di sana, seperti Blackpink, Harry Styles, Ed Sheeran, dan Coldplay. Stadion Nasional Singapura bersama Stadion SoFi di Inglewood, California, menjadi stadion dengan jumlah pertunjukan paling banyak sejauh ini.