”Texit”, Kala Texas Ingin Jadi Negara Merdeka Lagi
Terinspirasi Inggris yang keluar dari UE dengan Brexit, warga Texas juga ingin lepas dari AS melalui ”Texit”.
Ilustrasi
Austin
Dua ratus tahun yang lalu, Texas adalah negara merdeka setelah memisahkan diri dari Meksiko. Kini negara bagian di Amerika Serikat itu ingin memiliki kembali status tersebut.
Sebagian warga Texas menghendaki agar mereka melepaskan status negara bagian AS dan merdeka lagi. Kantor berita AFP, Rabu (28/2/2024), menyebut gerakan itu sebagai ”Texit”, terinspirasi oleh keluarnya Inggris dari Uni Eropa yang dikenal sebagai Brexit pada 2016.
Baca juga: Kereta Barang India Jalan Sendiri Tanpa Masinis Sejauh 70 Kilometer
Gerakan Texit meyakini langkah itu bisa menyelesaikan krisis imigrasi antara AS dan Meksiko serta perselisihan antara Texas dan Washington mengenai siapa yang mengontrol perbatasan AS-Meksiko. Isu perbatasan ini menunjukkan adanya perpecahan antara Presiden AS Joe Biden dari Partai Demokrat dan Gubernur Texas Greg Abbott dari Republik.
”Satu-satunya cara Texas bisa mengamankan perbatasan dan punya sistem imigrasi yang masuk akal adalah dengan menjadi negara mandiri dengan pemerintahan sendiri,” kata Presiden Gerakan Nasional Texas Daniel Miller.
Gerakan Texit dibentuk pada 2005 dan merasa semakin dekat pada tujuannya. Pada abad ke-19, Texas adalah bagian dari Meksiko. Namun, setelah perang kemerdekaan yang disebut Revolusi Texas, willayah ini merdeka pada 1836. Sembilan tahun kemudian, Texas bergabung dengan AS dan menjadi negara bagian ke-28.
Miller mengatakan, Texas memiliki sejarah dan kepentingan yang sama dengan negara-negara bagian lain di AS. Akan tetapi, seperti para pendukung kemerdekaan di wilayah Catalan di Spanyol, mereka merasa pemerintah pusat tidak memahami permasalahan mereka.
Gerakan Texit ingin agar badan legislatif AS mengesahkan undang-undang yang mengizinkan referendum untuk memisahkan diri. Namun, Konstitusi AS tidak memiliki klausul yang memperbolehkan negara melakukan hal tersebut. Pemisahan diri negara-negara bagian Selatan, termasuk Texas pada 1861 bahkan telah menyebabkan Perang Saudara, perang paling berdarah dalam sejarah AS.
Baca juga: Jack dan Mia, Nama-nama Anak Paling Bandel di Inggris
Direktur Penelitian Texas Politics Project pada Universitas Texas Joshua Blank mengatakan, gerakan itu sudah lama ada di Texas. Namun, krisis perbatasan antara Texas dan pemerintah federal membuat isu pemisahan diri menghangat dan menjadi lebih masuk akal. Misty Walters (50), ibu rumah tangga, mengatakan, warga Texas merasa mereka orang Texas lebih dahulu sebelum kemudian merasa warga AS.
Miller membandingkan situasi saat ini dengan kejadian pada 1835 ketika Texas masih menjadi bagian dari Meksiko. Namun, tidak seperti perang dengan Meksiko atau Perang Saudara, para pengikut Miller berpikir pemisahan diri kali ini bisa dicapai secara damai. (AFP)