Dari Julukan hingga Hari Nasional, Obsesi Inggris pada Jalan Berlubang
Diperkirakan ada lebih dari 1 juta lubang jalan di seluruh Inggris. Ada lubang yang dijuluki kawah mini dan ngarai.
London
Bagi warga Inggris, jalan berlubang adalah hal yang penting. Mereka menghitung jumlahnya dengan rinci, memberinya julukan, hingga memperingatinya dengan Hari Jalan Berlubang Nasional.
Protes warga Inggris soal jalan berlubang bahkan melahirkan aktivis. Mark Morrell (63) dijuluki Bapak Lubang Jalan (Mr Pothole) karena rajin protes soal jalan berlubang. ”Kondisi jalanan kita sangat buruk karena kurangnya investasi selama beberapa dekade oleh pemerintahan dan pihak berwenang,” keluhnya seperti dikutip AFP, Selasa (20/2/2024).
Baca juga: Warga Cape Town Tersiksa Aroma dari Sebuah Kapal
Perusahaan penghancur kendaraan, RAC, memperkirakan lubang jalan di seluruh Inggris berjumlah lebih dari 1 juta. Lubang di aspal itu punya bentuk dan ukuran beragam. Diibaratkan kawah mini di jalan, lubang-lubang ini terbentuk pada musim dingin ketika air yang merembes ke jalan retak, membeku, dan pecah.
Jalan berlubang telah menimbulkan korban jiwa dan kerugian di Inggris. ”Dalam 10 tahun terakhir, ada 23 pengendara sepeda tewas dalam kecelakaan yang disebabkan lubang dan kerusakan jalan lainnya,” kata Duncan Dollimore dari Cycling UK yang terus meminta dewan lokal memperbaiki jalan berlubang.
Bagi sebagian orang Inggris, kondisi jalan yang buruk merupakan cerminan dari rusaknya infrastruktur di seluruh negeri itu, termasuk rumah sakit, sekolah, dan saluran pembuangan era Victoria. ”Jaringan jalan raya di Inggris layaknya suplai darah bagi perekonomian Inggris, tetapi telah diabaikan,” kata Morrel.
Ferrari saya sama sekali tidak bisa lewat sini.
Konten media sosial Morrell terkait protesnya sangat menarik perhatian. Ia mengunggah bebek karet yang mengambang di lubang di aspal hingga mengisi lubang jalan dengan mi instan.
Morrell memperkirakan, lubang jalan akan menjadi satu dari lima masalah terbesar dalam pemilihan umum Inggris tahun ini. Pada November, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak berjanji untuk mengatasi ”momok jalan berlubang” itu dengan pendanaan sebesar 8,3 miliar poundsterling. Janji soal jalan berlubang ini tidak pernah terjadi sebelumnya dalam 11 tahun terakhir di Inggris.
Janji ini menjadi kontroversi. Sebab, uang tersebut merupakan bagian dari simpanan anggaran setelah Sunak membatalkan pembangunan jalur kereta api berkecepatan tinggi yang baru, HS2. Pembatalan jalur KA ini karena biaya yang melonjak. Sementara Morrell mengklaim jumlah yang disisihkan hanya sebagian kecil dari kebutuhan.
Baca juga: Pengemudi Mabuk yang Jujur
Lubang-lubang di jalan di Inggris juga mempunyai julukan sendiri. Julukan diberikan berdasarkan bentuknya. Ada julukan ”Tidak ada jalan keluar” dari Alcatraz, yang disematkan RAC dalam lamannya. Ada lubang berjuluk ”penembak jitu” yang sulit dikenali. Ada pula ”Ngarai” yang berbentuk seperti jurang, mimpi buruk bagi kendaraan roda dua.
Perusahaan pemecahan kendaraan terbesar di Inggris, AA, menangani setidaknya 632.000 insiden terkait lubang pada 2023. Jumlah ini tertinggi dalam lima tahun terakhir. Perusahaan itu menaksir kerusakan jalan berlubang merugikan pengendara Inggris sebesar 474 juta poundsterling tahun lalu.
Menurut Aliansi Industri Aspal, diperlukan lebih dari 14 miliar poundsterling untuk memperbaiki jalan-jalan berlubang di Inggris dan Wales. Pada 2022, penyanyi Rod Stewart mengisi lubang dengan kerikil di dekat rumah mewahnya di dekat London. ”Ferrari saya sama sekali tidak bisa lewat sini,” katanya.
Beragam karya seni pun bermunculan di sekitar jalan berlubang. Karya-karya itu dimaksudkan sebagai peringatan adanya jalan berlubang kepada para pengendara. Upaya artistik semacam itu juga membuat pengemudi dan pengendara waspada. Salah satunya sebuah lubang yang dikelilingi oleh gambar lingga karya seniman bernama Wanksy, di Manchester, barat laut Inggris.
Karya lain ditemukan di Essex. Seorang warga menggunakan mainan cucunya, seperti Playmobil yang sedang bermain ski air di lubang yang dipenuhi hujan atau Monster Loch Ness yang sebagian terendam. Universitas Liverpool membantu mengembangkan robot pengisi lubang yang didukung oleh kecerdasan buatan. (AFP)