Mengenang Presiden Lincoln, dari Pembebasan Budak hingga Sepupu Jauh Aktor Tom Hanks
Tom Hanks mengisi narasi film ”Killing Lincoln” yang dirilis tahun 2011 tentang pembunuhan Presiden Abraham Lincoln.
Tepat 215 tahun silam, pada 12 Februari 1809, Abraham Lincoln—yang kemudian menjadi Presiden ke-16 Amerika Serikat—dilahirkan di sebuah gubuk di Hardin, Negara Bagian Kentucky. Ayah dan ibunya adalah pasangan petani miskin, Thomas Lincoln dan Nancy Hanks. Demikian dipaparkan dalam ensiklopedia Britannica.
Dari ibunya, Abraham Lincoln terhubung sepupu derajat ketiga dengan aktor kenamaan Tom Hanks. Hanks mengisi narasi film dokudrama Killing Lincoln, yang dirilis tahun 2011, tentang pembunuhan Presiden Abraham Lincoln.
Ayah Abraham Lincoln adalah keturunan migran dari Inggris yang datang ke Massachusetts tahun 1637. Abraham Lincoln alias Abe memiliki saudara kandung, Sarah dan Thomas. Ibunya meninggal saat Abraham Lincoln berusia sembilan tahun.
Ayahnya menikah lagi dengan seorang janda, Sarah Bush Johnston Lincoln, yang membawa tiga anak dari perkawinan terdahulu. Sarah Bush adalah ibu tiri yang baik, Abe Lincoln menyebutnya sebagai ”Ibu Malaikat” yang menjaganya.
Kenangan masa kecil Abraham Lincoln adalah banjir bandang yang menyapu tanaman jagung dan bibit labu yang dengan susah payah dia tanam bersama ayahnya.
Pada tahun 1816, keluarga Thomas Lincoln terusir dari tanah pertanian di Kentucky. Mereka pindah ke Negara Bagian Indiana. Kehidupan pertanian di daerah perbatasan mid west saat itu sangat sulit. Abe Lincoln mengenang raungan panter, beruang menyerang ternak babi, dan kehidupan yang sulit.
Thomas dan Sarah adalah pasangan yang nyaris buta huruf. Abe mengenal baca tulis dari ibu tirinya, Sarah Bush. Selanjutnya, Abe belajar ke sekolah dengan tidak terjadwal. Bacaan masa kecil yang mengendap di ingatan Abraham Lincoln adalah buku berjudul Life and Memorable Actions of George Washington, Robinson Crusoe karya Daniel Defoe, dan Fabel karya Aesop.
Dia pun terbiasa membaca Alkitab karena itu merupakan satu-satunya buku yang dimiliki keluarga Lincoln.
Baca juga: Tak Ada Foto Jenazah Presiden Lincoln di Kapsul Waktu Kedua Patung Jenderal Lee
Pada tahun 1830, keluarga Lincoln kembali pindah ke Negara Bagian Illinois. Abraham Lincoln memimpin konvoi gerobak yang dihela kerbau. Dia sudah berumur 21 dan tingginya hampir 190 sentimeter. Tubuhnya ramping, tapi berotot kekar.
Setelah tinggal di Illinois, Abe tidak ingin meneruskan pekerjaan ayahnya bertani. Dia pun mencoba berbagai macam pekerjaan. Dia bekerja membabat lahan untuk ladang, menjadi juru perahu di Sungai Mississippi di Kota New Orleans di Louisiana.
Selanjutnya, dia kembali ke Illinois dan tinggal di Desa New Salem yang dihuni 25 keluarga. Dia bekerja sebagai penjaga toko, kepala kantor pos, dan juru survei.
Dia menjadi relawan dalam perang Black Hawk (1832) dan mendapat pangkat kapten dan memimpin sebuah kompi. Namun, dia tidak banyak terlibat pertempuran melawan suku Indian semasa itu.
Abraham Lincoln ingin terjun dalam dunia politik. Dia mencalonkan diri, tetapi gagal.
Menjadi pengacara
Dia pun belajar hukum setelah menguasai tata bahasa dan matematika. Pada tahun 1836, dalam usia 27 tahun, dia lulus ujian pengacara.
Abraham Lincoln pun pindah ke Kota Springfield, Illinois, ibu kota baru negara bagian tersebut. Dia menjadi mitra di kantor hukum John T Stuart, lalu pindah ke kantor hukum Stephent T Logan, dan akhirnya sejak tahun 1844 menjadi mitra William H Herndon.
Dalam beberapa tahun menjadi pengacara di Springfield, Abraham Lincoln sudah hidup mapan. Penghasilan tahunannya berkisar 1.200-1.500 dollar AS. Semasa itu Gubernur Negara Bagian penghasilan tahunan sebesar 1.200 dollar AS dan hakim pengadilan keliling hanya berpenghasilan 750 dollar AS per tahun.
Ketika itu Abe bekerja keras menangani berbagai kasus hukum. Pengadilan ketika itu dilakukan keliling ke berbagai distrik sehingga pengacara pun harus ikut bepergian sesuai jadwal pengadilan. Dia bepergian dengan kereta kuda atau menunggang kuda ratusan mil melintasi padang rumput untuk mengikuti jadwal persidangan.
Kasus-kasus di pelosok yang ditanganinya hanya memberi imbalan kecil.
Baca juga: ”Menang Tanpa Ngasorake”
Pembangunan infrastruktur Amerika Serikat, terutama jalur kereta api, sejak tahun 1850 membuka pintu rezeki Abraham Lincoln. Dia menjadi juru lobi Illinois Central Railroad untuk mendapatkan konsesi dari negara bagian, dia kemudian mendapat penghasilan tetap sebagai pengacara perusahaan.
Dalam salah satu kasus, dia berhasil membela perusahaan dan mendapatkan imbalan jasa pengacara 5.000 dollar AS. Salah satu kasus terkenal yang dia tangani adalah menyelamatkan Jembatan Rock Island di Sungai Mississippi yang akan diruntuhkan oleh perusahaan perkapalan.
Dia juga menangani pendaftaran hak paten dan sejumlah kasus kriminal. Abraham Lincoln adalah salah satu pengacara paling terkenal di Negara Bagian Illinois pada tahun 1850-an.
Hubungan asmara
Dari kehidupan yang mapan, Abraham Lincoln mulai menjalin kisah asmara. Namun, hubungannya dengan Ann Rutledge berakhir tragis. Kekasihnya itu meninggal muda pada tahun 1835 dalam usia 22 tahun.
Butuh waktu lama bagi Abe untuk menjalin hubungan dengan perempuan lain. Hubungannya dengan Mary Owens tidak berlangsung lama dan mereka pun membatalkan pertunangan.
Abraham Lincoln akhirnya menikahi Mary Todd, anak perempuan keluarga terpandang di Negara Bagian Kentucky. Pernikahan mereka tidak disetujui keluarga besar Todd. Mereka sempat putus pertunangan pada Januari 1841.
Akhirnya, hubungan membaik dan pada November 1842 pasangan Abraham Lincoln dan Mary Todd menikah. Mereka dikarunia empat anak lelaki, Edwar Baker (meninggal usia empat tahun), William Wallace (meninggal usia 11 tahun), dan Robert Todd—anak sulung menjadi satu-satunya keturunan yang hidup pada usia lanjut. Anak kesayangan Abraham Lincoln, Thomas ”Tad” Lincoln, kemudian meninggal tidak lama setelah pembunuhan ayahnya tahun 1865.
Selang 10 tahun sesudah pembunuhan Abraham Lincoln, Mary Todd mengalami gangguan jiwa dan dinyatakan sakit jiwa.
Karier politik
Abraham Lincoln terlibat dalam Partai Whigh dan menjadi senator negara bagian sejak tahun 1834-1840. Dia mendorong berbagai proyek infrastruktur besar, seperti jalur rel kereta api, kanal, dan jalan raya. Dia menentang perbudakan, tetapi bukan termasuk golongan abolisionis yang menuntut penghapusan total perbudakan.
Karier Lincoln menanjak menjadi senator negara bagian pada 1846 dan duduk di Kongres AS tahun 1847-1849. Lalu, karena berbagai hal, Abraham Lincoln absen dari politik selama lima tahun.
Dia kembali ke dunia politik pada 1854, lalu bergabung ke Partai Republik tahun 1856. Meski kalah dalam pertarungan politik negara bagian, dia berhasil lolos dalam konvensi presiden Partai Republik di Chicago tahun 1860.
Baca juga: Ideologi Partai di Balik Dua Kutub Pilpres AS
Dalam pemilihan presiden pada 6 November 1860, Abraham Lincoln memenangi pemilihan umum dalam situasi negara terpecah antara kelompok pro dan antiperbudakan.
Meski tidak sepenuhnya mengecam perbudakan dalam karier politiknya, Lincoln mengeluarkan Deklarasi Emansipasi yang menjamin hak kebebasan para budak di negara bagian selatan menjadi manusia merdeka per tanggal 1 Januari 1863.
Sebelum dia dilantik, Negara Bagian South Carolina menyatakan mundur dari persekutuan (Union) Amerika Serikat. Langkah tersebut diikuti negara-negara bagian dari selatan lainnya. Ada tujuh negara bagian selatan membentuk konfederasi.
Lalu terjadi insiden Fort Sumter, banteng militer milik US Army di bawah Pemerintah AS diancam direbut paksa konfederasi. Lalu pecahlah perang saudara di Amerika Serikat yang berdarah.
Meski tidak sepenuhnya mengecam perbudakan dalam karier politiknya, Lincoln mengeluarkan Deklarasi Emansipasi yang menjamin hak kebebasan para budak di negara bagian selatan menjadi manusia merdeka per tanggal 1 Januari 1863. Ini mengubah jalannya sejarah Amerika Serikat sebagai negara demokrasi modern meski isu rasialisme tetap menghantui hingga kini.
Pembunuhan tragis
Pada hari tragis pembunuhan Lincoln tanggal 14 April 1865, wartawan Associated Press, Lawrence Gobright, melaporkan dari Gedung Putih, dan lokasi penembakan di Teater Ford. Gobright menyerahkan senjata yang dipakai menembak Presiden Lincoln ke tangan aparat hukum.
Dalam laporan resminya, Gobright menulis, Presiden Lincoln dan Ibu Negara datang ke Teater Ford untuk menyaksikan drama berjudul The American Cousin. Disebutkan, semula Jenderal Ullysses Grant, pahlawan perang saudara AS dari pihak Union, akan turut hadir.
Teater Ford malam itu dipenuhi pengunjung. Ketika pertunjukan memasuki babak ketiga, terdengar letusan senjata api.
Teater Ford malam itu dipenuhi pengunjung. Ketika pertunjukan memasuki babak ketiga, terdengar letusan senjata api.
Para hadirin mengira, tidak ada yang serius. Namun, tiba-tiba terlihat seorang pria mengacungkan belati berdiri di box tempat Presiden menonton dan berteriak, ”Sic semper tyrannis”—’demikianlah para tiran’—lalu melompat meninggalkan tempat VVIP tersebut. Kata bahasa latin tersebut konon mula-mula diucapkan Brutus ketika membunuh Julius Caesar.
”Sic Semper Tyrannis” menjadi semboyan Negara Bagian Virginia di Amerika Serikat.
Dia, John Wilkes Booth, meloloskan diri di tengah kehebohan penonton teater. Pria tersebut menunggang kuda dari gedung teater dan melarikan diri.
Ibu Negara terlihat panik. Beberapa orang segera mendatangi dan mengusahakan pertolongan. Presiden Lincoln yang jangkung terduduk di kursi dengan luka tembak di kepala menembus tengkorak.
Baca juga: Ibu Negara, Pelobi Politik, dan Monumen
Presiden Abraham Lincoln segera dievakuasi ke rumah di seberang Teater Ford. Ahli bedah Angkatan Darat AS dan para ahli bedah lain didatangkan untuk merawat Lincoln.
Percikan darah terlihat di sandaran kursi yang diduduki Presiden Lincoln di teater. Bercak darah juga ditemukan di lantai. Lalu didapati sepucuk pistol laras tunggal tergeletak di lantai berlapis karpet.
Penjagaan militer bersiaga di depan rumah tempat Presiden Lincoln dirawat. Warga mulai berkerumun mencari tahu nasib Presiden Abraham Lincoln.
Semula sudah diwartakan, luka tembak tersebut mematikan. Namun, warga masih berharap Presiden Lincoln selamat.
Menjelang tengah malam, Kabinet Pemerintahan AS, Hakim Curtis, Gubernur Oglesby, Jenderal Meigs, Kolonel Hay, dan beberapa teman pribadi serta ahli bedah Barnes berada di sebelah ranjang perawatan Lincoln.
Napasnya mulai terhenti dan tidak bereaksi. Darah masih mengalir dari luka di belakang kepalanya. Sudah tidak ada harapan.
Banyak warga berdatangan dan menangis di depan rumah perawatan dan juga di depan Gedung Putih. Wakil Presiden Johnsons berada di Washington DC.
Kematian Presiden Abraham Lincoln dinyatakan pada pukul 07.22 pagi tanggal 15 April 1865 dan diumumkan Menteri Perang Edwin Stanton.
Pada masa Lincoln berkuasa, hubungan dagang Amerika Serikat dan Pulau Jawa terjalin, antara lain, lewat impor es batu dari Negara Bagian New England. Es Batu tersebut digunakan untuk mengisi kulkas di Pulau Jawa.
Antara Lincoln dan JFK
Ada beberapa fakta menarik tentang dua presiden AS yang terkenal akan perjuangan kemanusiaan, yakni Presiden Abraham Lincoln dan Presiden John Fitzgerald Kennedy (JFK), yang sama-sama menjadi korban pembunuhan saat bertugas
USA Today mengecek fakta–fakta otak atik gathuk antara Abraham Lincoln dan John Fitzgerald Kennedy. Masing-masing menjadi anggota Kongres pada tahun 1846 dan 1946, terpaut 100 tahun. Mereka menjadi Presiden AS masing-masing tahun 1860 dan 1960, tepat terpaut 100 tahun juga. Lincoln dan Kennedy sama-sama dikenal karena perjuangan hak asasi manusia.
Mereka digantikan wakil dari negara bagian di selatan dengan nama belakang Johnson. Abraham Lincoln digantikan Andrew Johnson dan John F Kennedy digantikan Lyndon Baines Johnson.
Abraham Lincoln ditembak di Teater Ford, sedangkan John F Kennedy ditembak di mobil Lincoln buatan Ford. Pembunuh Lincoln, Wilkes Booth, lari dari teater ke sebuah gudang. Sementara pembunuh Kennedy, Lee Harvey Oswald, lari dari gudang ke sebuah gedung teater.
Gedung Lincoln Memorial dibuat pada tahun 1922 untuk mengenang jasa-jasa Abraham Lincoln. Selain itu, wajah Abraham Lincoln juga dipahatkan di Mount Rushmore di Dakota Selatan bersama George Washington, Thomas Jefferson, dan Theodore Roosevelt yang diresmikan 31 Oktober 1941 beberapa saat sebelum pecah perang Pasifik pada 7 Desember 1941. Wajah Abraham Lincoln juga diabadikan dalam pecahan uang kertas nominal 5 dollar AS. (AP)