Pengakuan atas Perempuan Kudus, Paus Angkat Santa Pertama dari Argentina
Ia perempuan awam Argentina pertama yang diangkat jadi santa. Kanonisasinya jadi ajang rekonsiliasi dua tokoh Argentina.
Oleh
IRENE SARWINDANINGRUM
·4 menit baca
VATIKAN, MINGGU — Paus Fransiskus mengangkat santa pertama asal Argentina, Maria Antonia de Paz y Figueroa, yang lebih dikenal sebagai Mama Antula. Dengan pengangkatan itu, Mama Antula diakui sebagai perempuan kudus pertama dari Argentina. Upacara kanonisasi tersebut mempertemukan dua tokoh Argentina yang selama ini bermusuhan, yaitu Paus Fransiskus dan Presiden Argentina Javier Milei.
Paus Fransiskus memimpin misa kanonisasi Maria Antonia de Paz y Figueroa di Basilika Santo Petrus, Vatikan, Minggu (11/2/2024). Mama Antula adalah pendiri Rumah Latihan Spiritual Buenos Aires pada abad ke-18. Lewat pelatihan spiritual yang menjunjung kesetaraan status, ia dinilai turut mengikis perbedaan sosial yang tajam pada era perbudakan di Argentina.
”Kasih amal Mama Antula, terutama dalam pelayanan kepada yang paling membutuhkan, saat ini menjadi bukti nyata di tengah masyarakat yang berisiko lupa bahwa individualisme radikal adalah virus yang paling sulit diatasi,” kata Paus Fransiskus kepada sekelompok warga Argentina yang datang untuk kanonisasi tersebut, Jumat (9/2/2024).
Kanonisasi adalah proses akhir dari tiga tahap panjang pengangkatan seseorang yang telah meninggal menjadi orang kudus di Gereja Katolik: santo untuk orang kudus laki-laki dan santa untuk orang kudus perempuan.
Tahap pertama adalah penyelidikan gereja terhadap kesucian atau kemartiran sosok itu. Tahap kedua adalah beatifitikasi yang mensyaratkan adanya mukjizat terkait sosok tersebut. Sementara tahap akhir, yaitu kanonisasi, mensyaratkan adanya mukjizat kedua yang harus dipenuhi.
Meninggal pada tanggal 7 Maret 1799 dalam usia 69 tahun, Mama Antula adalah biarawati Jesuit pada abad ke-18 yang meninggalkan kekayaan keluarganya untuk fokus pada amal dan latihan spiritual. Ia tumbuh sebagai putri seorang tuan tanah kaya raya dan pemilik budak di Argentina.
Mama Antula lahir pada tahun 1730 dalam sebuah keluarga kaya di Santiago del Estero, Buenos Aires. Pada usia 15 tahun, dia meninggalkan kehidupan kaya dan nyaman itu untuk bergabung dengan Jesuit. Saat itu, pilihan perempuan Argentina terbatas pada menikah atau masuk ke biara.
Lahir pada 1730 dalam sebuah keluarga kaya di Santiago del Estero, Buenos Aires. Mama Antula pada usia 15 tahun meninggalkan kehidupan kaya dan nyaman itu untuk bergabung dengan Jesuit.
Mama Antula memberontak dari ayahnya dengan mengatakan ia tidak akan menikah atau menjadi biarawati dan tidak mau mengikuti perintah. ”Dia adalah seorang pemberontak, sama seperti Yesus,” kata Cintia Suárez, salah seorang penulis biografi Mama Antula, wanita suci pertama di Argentina.
Ketika Kerajaan Spanyol mengusir para Jesuit dari Amerika pada tahun 1767, Mama Antula bertahan, bahkan dengan risiko dipenjara. Pengusiran itu terjadi karena para Jesuit dianggap sebagai ancaman terhadap kepentingan Kerajaan Spanyol.
Upacara kanonisasi itu digelar ketika mayoritas warga Argentina tengah menghadapi kesulitan ekonomi. Saat ini, negara itu menghadapi krisis ekonomi terburuk dalam beberapa dekade, dengan inflasi lebih dari 200 persen.
”Pesan lain yang beliau berikan kepada kita di dunia saat ini adalah jangan menyerah dalam menghadapi kesulitan, jangan menyerah dalam niat baik kita untuk membawa Injil kepada semua orang, terlepas dari tantangan yang mungkin timbul,” kata Paus.
Kikis perbedaan sosial
Pada saat perbudakan masih merajalela, Mama Antula memperjuangkan kesetaraan dengan membuka pelatihan spiritual Jesuit itu tanpa pandang bulu. Tuan tanah dan budak, kaya dan miskin, dipersilakan mengikutinya.
Dia menjalankan latihan spiritual dengan menggabungkan doa dan meditasi serta berjalan ribuan kilometer tanpa alas kaki. Dalam praktik yang tak pandang status itulah ia dinilai membantu menghapus perbedaan sosial masyarakat saat itu.
Kasih amal Mama Antula, terutama dalam pelayanan kepada yang paling membutuhkan, saat ini menjadi bukti nyata di tengah masyarakat yang berisiko lupa bahwa individualisme radikal adalah virus yang paling sulit diatasi. (Paus Fransiskus)
Dengan kecerdikannya, Mama Antula melawan prasangka dan membujuk para pastor paroki dan uskup untuk melanjutkan latihan spiritual Jesuit di tengah larangan penguasa. Terlepas dari kisahnya itu, sebelumnya Mama Antula tidak terlalu dikenal karena statusnya sebagai perempuan awam.
Paus Fransiskus, yang juga asal Argentina itu, mengangkat sosok Mama Antula ke publik pada 2013. Paus Fransiskus pertama kali mengizinkan beatifikasi Mama Antula pada tahun 2016, setelah Dikasteri Penggelaran Orang Suci mengakui mukjizat terkait Mama Antula.
Mukjizat itu adalah penyembuhan yang tak dapat dijelaskan logika pada tahun 1905. Penyembuhan dilakukan terhadap seorang biarawati yang sakit parah di Buenos Aires, Argentina.
Sementara tahap kanonisasi terjadi pada tahun 2017 dengan pengakuan atas mukjizat kedua. Mukjizat kedua ini muncul ketika seorang mantan seminaris Jesuit yang sudah berada di ambang kematian sembuh dari stroke. Kesembuhan terjadi setelah temannya membawa foto Mama Antula ke rumah sakit dan menempelkannya di ruang perawatannya.
Sebelumnya, pada 2016, Paus Fransiskus juga menganonisasi santo pertama di Argentina, José Gabriel del Rosario Brochero, seorang pendeta yang mengenakan ponco dan jas yang melayani di wilayah pinggiran Argentina.
Permusuhan dengan Milei
Pertemuan Paus Fransiskus dengan Milei menjadi sorotan dalam kanonisasi ini. Di masa lalu, Milei menyebut Paus yang pernah menjabat sebagai Uskup Agung Buenos Aires itu sebagai orang bodoh karena membela keadilan sosial dan mewakili kejahatan di Bumi. Keduanya pernah bertentangan pandangan soal kebijakan kesenjangan ekonomi dan kemiskinan.
Setelah Milei terpilih, Paus Fransiskus menggelar pembicaraan telepon presiden berhaluan libertarian sayap kanan itu. Pertemuan itu mengindikasikan perdamaian setelah retorika kampanye Milei sebelumnya.
Sikap Milei pun melunak. Dalam sebuah surat, ia bahkan menyampaikan permohonan agar Paus Fransiskus mengunjungi negara asalnya itu pada tahun ini.
Milei tiba di Vatikan pada Jumat pekan lalu setelah lawatannya ke Israel. Setelah menghadiri misa kanonisasi, Milei akan mengadakan audiensi pribadi dengan Paus Fransiskus serta bertemu Presiden Italia Sergio Mattarella dan Perdana Menteri Giorgia Meloni pada Senin. (REUTERS/AP/AFP)