Penerbangan Ditunda, Penumpang Buka Pintu Darurat dan Berjalan di Sayap
Dia melanggar aturan keamanan penerbangan. Namun, menurut penumpang lain, pria itu justru ”menyelamatkan” mereka semua.
Oleh
FRANSISCA ROMANA
·3 menit baca
MEXICO CITY, SABTU — Seorang pria di Meksiko dilaporkan membuka pintu darurat pesawat dan berjalan di sayap saat pesawat itu parkir dan menunggu lepas landas. Kasus itu tampaknya hanya kelakuan buruk penumpang pesawat. Namun, para penumpang lain justru membela dia.
Bandara Internasional Mexico City dalam pernyataan pada Jumat (26/1/2024) menyebutkan, seorang penumpang penerbangan ke Guatemala membuka pintu darurat sebuah pesawat saat berada di posisi yang jauh, berdiri di atas sayap, lalu masuk kembali ke kabin, tanpa mengganggu pesawat atau orang lain. ”Sesuai aturan keamanan internasional, pria itu menyerahkan diri pada pihak berwenang,” sebut pernyataan itu.
Namun, puluhan penumpang lain menandatangani pernyataan tertulis yang menyebutkan, maskapai penerbangan itu membuat mereka menunggu selama empat jam tanpa ventilasi dan air minum saat penerbangan ditunda. Berdasarkan foto-foto yang diunggah di media sosial, para penumpang lain menyebut pria itu berbuat ”demi menyelamatkan semua orang, dengan dukungan semua orang”.
Sedikitnya ada 77 orang di dalam pesawat AeroMexico itu yang menandatangani pernyataan tertulis di sebuah kertas, berikut foto-foto, yang mendukung aksi pria itu. ”Penundaan dan kurangnya udara menyebabkan kondisi yang membahayakan keselamatan para penumpang. Dia menyelamatkan hidup kami,” demikian pernyataan tertulis mereka.
Laman-laman pelacak penerbangan mengonfirmasi penerbangan AM672 ke Guatemala ditunda selama 4 jam dan 56 menit pada Kamis (25/1/2024). Sebuah video yang tampaknya direkam di dalam pesawat memperlihatkan para penumpang mengipasi diri mereka dan meminta air minum kepada awak kabin.
Otoritas bandara tidak mengungkap identitas pria itu. Mereka juga menolak berkomentar apakah dia tetap ditahan atau tidak. AeroMexico tidak menjawab permintaan komentar melalui surat elektronik yang dilayangkan Associated Press.
Tanpa paspor
Dalam kasus lain, seorang pria Rusia yang terbang dari Denmark ke Amerika Serikat tanpa paspor dan tiket dinyatakan bersalah sebagai penumpang gelap. Keputusan itu dibacakan juri federal AS, Jumat (26/1/2024).
Pada November 2023, Sergey Vladimirovich Ochigava tiba di Bandara Internasional Los Angeles dengan Scandinavian Airlines penerbangan 931 dari Kopenhagen. Petugas Bea Cukai dan Penjagaan Perbatasan AS tidak bisa menemukan nama Ochigava dalam manifes penerbangan atau penerbangan internasional lainnya.
Setelah sidang selama tiga hari, juri menyatakan Ochigava bersalah menjadi penumpang gelap. Dia menghadapi hukuman penjara maksimal lima tahun di penjara federal. Jaksa memberikan bukti yang menunjukkan Ochigava masuk ke terminal di Bandara Kopenhagen tanpa boarding pass dengan mengekor seorang penumpang yang tidak curiga sama sekali lewat pintu putar. Hari berikutnya, dia naik pesawat tanpa terdeteksi.
Awak pesawat mengatakan kepada penyelidik, selama terbang Ochigava duduk di kursi yang seharusnya kosong. Dia terus berjalan ke sana kemari di dalam pesawat, berpindah-pindah kursi, dan mencoba mengobrol dengan penumpang lain yang mengabaikannya. ”Dia juga makan dua kali, dan mencoba memakan cokelat milik awak kabin,” demikian isi surat pengaduan.
Petugas menggeledah tasnya dan menemukan kartu identitas Rusia dan Israel. Mereka juga menemukan foto sebuah paspor di dalam ponselnya yang memperlihatkan nama, tanggal lahir, dan nomor paspor, tetapi tidak ada foto wajahnya. Kepada petugas bea cukai dia mengaku paspornya ketinggalan di pesawat, tidak tidur selama tiga hari, dan tidak tahu apa yang terjadi.