Sebagian Sandera Sekarat, Israel Izinkan Bantuan Medis ke Gaza
Arus bantuan kembali masuk ke Gaza. Obat-obatan juga dikirim untuk sandera. Namun, tensi perang belum menurun.
DOHA, SELASA — Setelah puluhan dari 100 sandera sakit dan sekarat, Israel akhirnya mencapai kesepakatan dengan Hamas terkait pasokan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, Selasa (16/1/2024). Kesepakatan itu dicapai dalam pembicaraan di Doha, Qatar. Kementerian Luar Negeri Qatar mengatakan, bantuan tersebut akan disalurkan di wilayah–wilayah paling hancur di Jalur Gaza. Selain itu, bantuan obat-obatan juga diberikan untuk warga Israel yang kini disandera Hamas.
Juru Bicara Kemenlu Qatar Majed al-Ansari mengatakan, bantuan obat–obatan akan diberangkatkan dari Doha, Rabu (17/1/2024). Pesawat bantuan akan mendarat di El Arish, Mesir, lalu disiapkan untuk dikirim ke Jalur Gaza sesegera mungkin.
Kesepakatan tersebut tercapai berkat mediasi Perancis. Sebelumnya, Ketua Delegasi Pusat Krisis Kemenlu Perancis Philippe Lalliot menjelaskan, perundingan berlangsung beberapa minggu terakhir yang diawali inisiatif keluarga-keluarga sandera.
Secara khusus paket obat–obatan disediakan untuk kebutuhan beberapa bulan. Sebagian disiapkan di Perancis untuk diserahkan kepada 45 sandera. Komite Internasional Palang Merah (ICRC) akan mengoordinasikan penyaluran dan penyerahan bantuan.
Baca juga: Militer Israel Khilaf Membunuh Sandera Hamas
BBC melaporkan, Direktur Badan Intelijen Luar Negeri Israel Mossad, David Barnea, mendekati pihak Qatar dalam perundingan dengan Hamas tersebut. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, kelompok Hamas menyandera 240 orang dalam serangan ke Israel selatan pada 7 Oktober 2023. Saat itu, 1.139 orang juga tewas akibat serangan tersebut.
Militer Israel membalas dengan pengeboman Gaza yang diikuti invasi darat serta mengepung wilayah yang dihuni 2,2 juta jiwa penduduk itu. Akibatnya 24.000 warga Palestina tewas dalam serangan yang sudah lebih dari tiga bulan berlangsung.
Sejauh ini sudah lebih dari 100 sandera dibebaskan dalam gencatan senjata, akhir November 2023. Gencatan senjata itu dicapai seusai perundingan panjang yang dimediasi Qatar dan Amerika Serikat. Sebagai timbal balik, Israel membebaskan ratusan warga Palestina dari penjara Israel.
Baca juga: AS Veto Gencatan Senjata di Gaza dan Jatuhkan Sanksi untuk Negara Lain
Sejumlah keluarga sandera Israel yang membuat pusat krisis di Israel menyampaikan ada informasi akurat tentang kondisi kesehatan sandera. Informasi itu menyebutkan, kondisi sandera sangat buruk dan berada dalam keadaan bahaya. Sepertiga sandera sakit dan perlu dirawat secara serius. Kondisi sakitnya dapat membahayakan keselamatan jiwa mereka.
Pada Selasa pagi, Gedung Putih mengatakan, Utusan Khusus untuk Timur Tengah, Envoy Brett McGurk, berada di Kota Doha untuk merundingkan pembebasan sandera. Juru Bicara Badan Keamanan Nasional John Kirby mengatakan kepada wartawan bahwa Brett McGurk sedang terlibat dalam perundingan serius dan mendalam dengan pihak Qatar tentang kesepakatan lainnya dalam urusan Israel-Hamas.
”Kami berharap itu membuahkan hasil segera,” kata John Kirby.
Sementara itu, di Senat Amerika Serikat, Arab News melaporkan terjadi perdebatan atas usulan Senator Bernie Sanders yang mendorong dibuatnya laporan khusus praktik hak asasi manusia (HAM) di Israel. Sebelum upaya voting dilakukan terhadap usulan tersebut, Direktur Oxfam Amerika Abby Maxman mendesak agar usulan tersebut diterima sebagai undang-undang.
”Dukungan tanpa sarat Amerika Serikat kepada Israel terus berlanjut tanpa mempertimbangkan dampak kehancuran Jalur Gaza akibat pengeboman dan pengepungan militer Israel,” kata Maxman.
Dia mendesak agar diselidiki apakah dana dan bantuan militer Amerika Serikat digunakan militer Israel untuk melanggar HAM di Jalur Gaza.
Saat ini pejuang Palestina di selatan Jalur Gaza menyerang militer Israel di utara Jalur Gaza dengan tembakan roket. Dalam 24 jam terakhir diketahui 158 orang terbunuh akibat serbuan Tzahal (militer Israel) di Jalur Gaza. Kementerian Kesehatan Palestina mencatat jumlah korban kini mencapai 24.285 orang. (AP)