Presiden Jokowi Dorong Percepatan Kerja Sama Ekonomi dengan Vietnam
Kerja sama, di antaranya pembangunan ekosistem mobil listrik, kerja sama perikanan, dan kerja sama antarparlemen.
Oleh
NINA SUSILO
·3 menit baca
Pertemuan bilateral Presiden Joko Widodo dengan Ketua Majelis Nasional Vietnam Vuong Dinh Hue di Lotus Room, National Assembly, Hanoi, Vietnam, Jumat (12/1/2024).
JAKARTA, KOMPAS — Percepatan berbagai kerja sama ekonomi Indonesia-Vietnam didorong. Pembangunan ekosistem mobil listrik, kerja sama perikanan, dan kerja sama antarparlemen diharap bisa diakselerasi.
Hal ini dibahas dalam pertemuan bilateral Presiden Joko Widodo dengan Ketua Majelis Nasional Vietnam Vuong Dinh Hue. Dalam pertemuan yang digelar di Lotus Room, National Assembly, Hanoi, Vietnam, Jumat (12/1/2024), hadir pula Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
Presiden Jokowi menyampaikan apresiasi terhadap komitmen investasi VinFast senilai 1,2 miliar dollar AS untuk pembangunan ekosistem mobil listrik dan baterai di Indonesia. ”Saya mengharapkan dukungan Yang Mulia untuk mendorong kebijakan akselerasi transisi energi dan kemandirian industri energi terbarukan serta realisasi joint production baterai EV antara VinFast dan PT IBC,” kata Presiden.
Raksasa mobil listrik Vietnam, VinFast, kabarnya berencana ekspansi ke tujuh pasar Asia tambahan, termasuk India dan Malaysia. Karena itu, sebagai bagian dari investasi senilai 1,2 miliar dollar AS, VinFast berencana membangun pabrik perakitan di Indonesia dengan nilai 200 juta dollar AS. Pembangunan pabrik ini ditargetkan rampung pada 2026.
Pertemuan tersebut juga membahas kerja sama perikanan Indonesia-Vietnam. Presiden Jokowi mengharapkan dukungan Parlemen Vietnam untuk melancarkan proses ratifikasi dan mendorong pemerintah menyelesaikan perundingan. Harapannya, segera dihasilkan kerja sama konkret melalui MoU Kerja Sama Perikanan yang mengedepankan hukum internasional dan hukum nasional masing-masing.
Masalah kerja sama antarparlemen juga dibicarakan Presiden Jokowi dan Ketua Majelis Parlemen Vietnam. Presiden mengapresiasi MoU Kerja Sama Antarparlemen dan berharap komitmen tersebut dapat meningkatkan kemitraan kedua negara.
”Saya menyambut baik MoU Kerja Sama Antarparlemen dan berharap dapat memperkuat kemitraan melalui pertukaran informasi, peningkatan kapasitas, dan pertukaran delegasi antarparlemen,” tambahnya.
Pencak silat
Pertemuan dengan Ketua Majelis Nasional Vietnam ini dilangsungkan setelah kunjungan kenegaraan Presiden Jokowi kepada Presiden Vietnam Võ Văn Thưởng, Jumat pagi, yang dilanjutkan pertemuan bilateral. Kedua kepala negara juga membahas penguatan kemitraan dan kerja sama kedua negara.
Menurut Presiden Võ Văn Thưởng, kemitraan strategis kedua negara berkembang pesat dan intensif di semua bidang. Kerja sama perdagangan menjadi titik cerah dari hubungan kedua negara. Di ASEAN, Indonesia menjadi mitra dagang terbesar nomor tiga bagi Vietnam. Adapun Vietnam adalah mitra dagang nomor empat terbesar bagi Indonesia.
Presiden Vietnam juga menegaskan pentingnya perdamaian, stabilitas, keselamatan, keamanan dan kebebasan maritim, serta penerbangan di Laut China Selatan. Dia mendorong pemecahan sengketa dengan langkah damai. Solidaritas dan sikap bersama ASEAN akan terus dijaga terkait masalah di Laut China Selatan.
Untuk itu, implementasi deklarasi panduan perilaku Laut China Selatan secara penuh dan efektif menjadi penting. Ini menjadi upaya mendorong negosiasi dalam mencapai perundingan kode tata perilaku yang substantif, efektif, dan konsisten sesuai dengan hukum internasional, khususnya Konvensi PBB tentang hukum laut atau UNCLOS 1982.
Dari kunjungan kenegaraan, Presiden Võ Văn Thưởng mengajak Presiden Jokowi menyaksikan pertunjukan seni dan bela diri asal Indonesia, pencak silat di Quần Ngựa Sports Complex, Hanoi, Vietnam.
Dari tribune naratetama (VVIP), Presiden Jokowi dan Presiden Võ Văn Thưởng menyaksikan sejumlah penampilan seni yang diawali dengan pertunjukan lagu ”Vietnam Tanah Airku”. Para atlet pencak silat kemudian tampil dan memamerkan jurus-jurus pencak.
Keakraban Presiden Jokowi dan Presiden Võ Văn Thưởng pun tampak. Keduanya berbincang hangat selama pertunjukan berlangsung. Pertunjukan budaya dengan lagu Indonesia ”Ayo Mama” juga ditampilkan.
Presiden Jokowi bertepuk tangan menyambut para pengisi acara. Setelah pertunjukan selesai, Presiden Vietnam mengajak Presiden Jokowi untuk turun ke arena pertunjukan. Presiden Jokowi pun menyerahkan bunga kepada para atlet dan berfoto bersama dengan para atlet dan penampil.