Meta Sembunyikan Unggahan Tak Pantas untuk Remaja di Facebook dan Instagram
Meta tengah menghadapi tekanan global terkait perlindungan anak. Meta bakal menerapkan kebijakan baru terkait unggahan.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·2 menit baca
SAN FRANCISCO, RABU — Meta akan menyembunyikan unggahan tidak pantas seperti bunuh diri dan kelainan pola makan pada media sosial seperti Instagram dan Facebook. Upaya itu dilakukan untuk melindungi pengguna media sosial berusia remaja.
Meta yang bermarkas di Menlo Park, California, Amerika Serikat, dalam pernyataan pada Selasa (9/1/2024) menjelaskan, selain tidak merekomendasikan materi unggahan yang tidak sesuai umur bagi remaja, Meta juga akan menyembunyikan materi itu meski dibagikan oleh akun yang diikuti. ”Kami menginginkan para remaja memiliki pengalaman yang aman dan sesuai dengan usia pada aplikasi kami,” jelas Meta.
Meta mendefinisikan pengguna remaja sebagai pengguna berusia di bawah 18 tahun sesuai data kelahiran yang mereka isikan saat mendaftar untuk menggunakan Instagram atau Facebook. Pengguna remaja, asalkan mereka tidak berbohong soal umur saat mendaftar, akan langsung diarahkan ke pengaturan paling ketat.
Mereka bakal sangat sulit menemukan konten unggahan seperti bunuh diri hingga kelainan pola makan. Mereka juga akan sulit menemukan unggahan berisi istilah lain yang berbahaya saat melakukan pencarian dengan mesin pencarı seperti ”Search” dan “Explore” di Instagram.
Upaya Meta itu diumumkan saat perusahaan yang dikelola Mark Zuckerberg tersebut tengah mendapatkan tekanan dari 33 negara bagian di Amerika Serikat (AS) dan negara-negara di kawasan Eropa. Negara-negara itu menuduh aplikasi Meta bersifat adiktif dan turut memicu krisis kesehatan mental remaja.
Para jaksa agung dari 33 negara bagian, termasuk New York dan California, pada Oktober 2023 menggugat Meta. Gugatan itu menyebutkan Meta berulang kali menyesatkan masyarakat terkait bahaya dari pelantarnya. Komisi Eropa bahkan tengah mencari tahu bagaimana Meta melindungi anak-anak dari materi unggahan ilegal dan berbahaya.
Josh Golin, Direktur Eksekutif Fairplay, kelompok advokasi anak-anak daring, mengkritisi aturan baru Meta itu. Ia menyatakan, ”Pengumuman Meta merupakan upaya putus asa untuk menghindari peraturan, juga tamparan bagi orangtua yang kehilangan anak-anak mereka karena bahaya-bahaya daring di Instagram.”
Kami menginginkan para remaja memiliki pengalaman yang aman dan sesuai dengan usia pada aplikasi kami.
Ia menambahkan, ”Jika Meta memang punya kemampuan menyembunyikan materi terkait bunuh diri dan kelainan pola makan, kenapa mereka mesti menunggu untuk melakukannya pada 2024?”
Golin menegaskan, Metą belum berbuat banyak untuk melindungi pengguna anak-anak. Sebagai gambaran, di AS saat ini pengguna media sosial berusia remaja cukup tinggi. Menurut survei yang dilakukan Pusat Penelitian Pew pada 2023, sebanyak 63 persen remaja di AS adalah pengguna Tiktok. Adapun remaja pengguna Instagram 59 persen dan remaja pengguna Facebook 33 persen.
Meta berharap, kebijakan baru itu akan segera bergulir pada pekan mendatang. Aturan baru itu pun diharapkan akan menghadirkan pengalaman pengguna sesuai usia masing-masing. (AFP/REUTERS)