Subsidi pemerintah memang membuat mobil-mobil buatan China lebih murah. Meski demikian, tanpa subsidi pun, mobil China tetap lebih murah dibandingkan dengan buatan negara lain.
Oleh
MAHDI MUHAMMAD
·3 menit baca
BYD menjual 41.902 mobil lebih banyak dari Tesla. Dengan angka itu, BYD merebut mahkota raja kendaraan listrik dari Tesla di akhir 2023.
Dilaporkan Associated Press pada Kamis (4/1/2024), BYD menjual hampir sejuta mobil pada Oktober-Desember 2023. Produsen yang berasal dari Shenzhen, China, itu memasarkan 526.409 mobil listrik.
Produsen yang di China dikenal dengan nama ”Biyadi” itu juga menjual sedikitnya 400.000 mobil hibrida. Mobil ini bisa menggunakan mesin berbahan bakar minyak, bisa juga digerakkan baterai.
Mayoritas penjualan BYD dicatatkan di China. Pasar China memang besar sekali, ditambah beragam kebijakan pemerintah untuk mendorong penggunaan kendaraan listrik.
Karena itu, BYD bukan pemain tunggal pasar mobil listrik China. Ada XPeng, Nio, Geely, dan tentu saja merek luar China ikut berebut pasar China. Sayangnya, tidak ada yang bisa menyaingi BYD. Nio hanya memasarkan 160.038 unit, XPeng malah cuma 141.601 unit.
Fokus
Didirikan pada 1995, BYD awalnya produsen baterai. Pada 2003, BYD mulai membuat mobil dan awalnya tentu saja membuat mobil dengan mesin berbahan bakar minyak. Produksi jenis itu dihentikan tahun lalu dan BYD sepenuhnya fokus pada kendaraan listrik dan hibrida.
Apalagi, Beijing semakin fokus mendorong penggunaan kendaraan listrik. Subsidi dan keringanan pajak 28 miliar dollar AS dikucurkan pada 2014-2022 untuk mendorong pembelian mobil listrik.
Lebih dari satu dekade sebelum subsidi dikucurkan, Beijing fokus pada industri otomotif. Cara pembuatan kerangka dan badan kendaraan, pemrograman perangkat lunak, hingga pengembangan dan produksi baterai dikuasai Beijing.
Dalam 20 tahun terakhir, China praktis menguasai rantai pasok untuk baterai. Dari penambangan bahan baku hingga pemasaran baterai, China mendominasi.
Upaya itu bagian dari wujud Made In China 2025. Diterbitkan pada 2015, strategi itu menekankan peningkatan kemampuan memproduksi aneka produk bernilai tambah tinggi.
Beijing juga menetapkan, satu dari lima mobil baru yang terjual pada 2025 harus tidak memakai BBM. Sementara pada 2035, kendaraan tanpa BBM harus mendominasi penjualan mobil baru.
Ternyata, pada 2022, satu dari lima mobil baru di China tidak lagi memakai mesin BBM. Pada 2023, tiga dari 10 mobil baru China tidak memakai mesin BBM.
Mantan Menteri Perindustrian dan Teknologi Informatika China Miao Wei yakin target 2035 tercapai lebih cepat. Ia menaksir, target akan tercapai paling tidak dalam dua tahun mendatang.
Harga bersaing
Subsidi pemerintah memang membuat mobil-mobil buatan China lebih murah. Meski demikian, tanpa subsidi pun, mobil China tetap lebih murah dibandingkan dengan buatan negara lain.
Direktur Riset Pasar China pada Fitch Rating Jin Yang menyebut produsen lain kesulitan meyaingi pabrikan China. Akibatnya, produsen banyak negara khawatir.
Harga rata-rata BYD 30.000 dollar AS. Sementara Tesla dijual rata-rata 40.000 dollar AS. Tahun lalu, Tesla berulang kali memangkas harga demi mendongkrak penjualan.
Perusahaan riset pasar otomotif global, JATO Dynamics, mengungkap ada kenaikan 7.000 euro pada harga mobil listrik Eropa 2022. Dari 48.942 euro menjadi 55.851 euro. Di Amerika Serikat, kenaikkan mencapai 10.000 euro per unit. Dari 53.038 euro menjadi 63.864 euro.
Di China, menurut JATO, harga kendaraan listrik malah turun 40 persen. Dari 66.819 euro menjadi 31.829 euro. Penyebabnya tentu saja subsidi dan aneka fasilitas fiskal. Setiap unit bisa mendapat subsidi sampai Rp 300 juta.
Beijing melengkapi kebijakan subsidi dengan kebijakan industri. Semakin tinggi tingkat komponen dalam negeri (TKDN), semakin banyak subsidi diterima. Hal itu mendorong pembentukan rantai pasok industri kendaraan listrik.
Bank-bank China juga menyediakan kredit bagi perusahaan penambang bahan baku terkait produksi kendaraan listrik. Benar-benar wujud kebijakan dari hulu ke hilir.
BYD, juga produsen lain dari China, tidak hanya fokus pasar domestik. Pada 2023, BYD mengekspor 242.765 mobil. Setahun sebelumnya, ekspor BYD hanya 56.000 unit. BYD juga mengumumkan akan membuat pabrik perakitan di Hongaria. Mitra penjualan di berbagai penjuru Eropa didekati.
Dengan semua taktik itu, BYD merebut mahkota Tesla. (AFP/AP/REUTERS)