AS Desak Dewan Keamanan PBB Tekan Kelompok Houthi
DK PBB sepakat mendesak Houthi menghentikan serangan. Wakil Tetap Rusia di PBB mengingatkan, tindakan Houthi adalah reaksi atas serangan Israel di Gaza.
WASHINGTON, KAMIS — Amerika Serikat menekan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan mengancam akan menyerang kelompok Houthi di Yaman menyusul serangan Houthi terhadap kapal–kapal dagang terkait Israel di Laut Merah. Houthi menyerang jalur pelayaran dunia tersebut sebagai solidaritas terhadap Palestina yang digempur dan dihancurkan Israel, sekutu AS.
Wakil Tetap AS di PBB Christopher Lu dalam rapat darurat DK PBB di New York, Amerika Serikat, Rabu (3/1/2024), mengatakan, Houthi sudah 20 kali menyerang kapal-kapal niaga sejak 19 November 2023. Terakhir, kelompok itu kehilangan 10 anggota yang tewas dalam konfrontasi dengan kapal perang AS, Minggu (31/12/2023), saat berusaha menaiki sebuah kapal dagang.
Baca juga: Baku Tembak Sengit AS-Houthi di Laut Merah, Houthi Kehilangan 10 Anggotanya
Terkait serangan Houthi, Sekretaris Jenderal Organisasi Maritim Internasional (IMO) Arsenio Dominguez dalam pertemuan organisasi mengatakan, sudah 18 perusahaan perkapalan mengalihkan rute perjalanan dari Terusan Suez–Laut Merah dengan berlayar lebih jauh mengitari Afrika Selatan. Itu dilakukan demi menghindari kerugian akibat serangan Houthi.
Sebanyak 15 persen pelayaran dunia melintasi jalur Terusan Suez–Laut Merah. Mengubah jalur melintasi Afrika Selatan akan menambah sepuluh hari pelayaran yang berdampak pada perdagangan dunia akibat bertambahnya biaya angkutan.
Lu menekankan kepada DK PBB bahwa Houthi mampu menyerang pelayaran kapal niaga di Laut Merah karena ada pasokan senjata dan uang dari Iran. Senjata yang dipasok mencakup wahana nirawak (drone), senjata darat, rudal jelajah, rudal balistik, dan berbagai perlengkapan yang melanggar sanksi PBB. ”Kami tahu bahwa Iran terlibat dalam perencanaan operasi untuk menyerang pelayaran di Laut Merah,” kata Lu.
Iran bisa terus membiarkan terjadinya serangan atau dapat menangguhkan dukungan kepada Houthi sehingga mereka tidak bisa lagi mengganggu pelayaran di Laut Merah dan Teluk Aden.
Dia menegaskan, AS tidak ingin berkonfrontasi dengan Iran. Namun, kini Iran punya pilihan terkait serangan Houthi di Laut Merah. ”Iran bisa terus membiarkan terjadinya serangan atau dapat menangguhkan dukungan kepada Houthi sehingga mereka tidak bisa lagi mengganggu pelayaran di Laut Merah dan Teluk Aden. Serangan Houthi berdampak pada keamanan maritim dan perdagangan internasional,” ujar Lu.
Dia mendesak DK PBB untuk mengedepankan hukum internasional dan kebebasan navigasi di laut.
Setelah Angkatan Laut AS menenggelamkan tiga kapal Houthi pada 31 Desember 2023 dan menewaskan 10 anggota Houthi, Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby tidak menjelaskan rencana lebih lanjut Presiden Joe Biden terhadap Houthi.
Kirby dalam wawancara stasiun televisi ABC pada program Good Morning America menegaskan, sikap AS terhadap Houthi adalah sangat serius. ”Kami akan mengambil langkah tepat dan maju ke depan,” kata Kirby.
Dalam semua pembahasan tentang serangan Houthi, tidak dibahas tentang sikap AS yang membiarkan Israel terus menggempur Jalur Gaza dan mengakibatkan lebih dari 20.000 orang tewas. AS juga memveto resolusi DK PBB terkait serangan Israel di Jalur Gaza.
Baca juga: Serangan Kapal Niaga Meluas dari Laut Merah ke Samudra Hindia
Usulan resolusi yang diajukan AS ke DK PBB adalah mengecam dan memerintahkan kelompok Houthi segera menghentikan serangan terhadap kapal–kapal niaga di Laut Merah. Draf resolusi tersebut juga mendorong diakuinya hak membela diri bagi kapal–kapal niaga sesuai hukum internasional.
Walau dalam draf tidak disebut secara khusus tentang Iran, disebutkan tentang penyediaan senjata dan material pendukung kepada kelompok Houthi sebagai pelanggaran resolusi PBB. Diusulkan pula agar negara–negara menerapkan embargo senjata terhadap Houthi dan mendesak para pakar di DK PBB untuk memantau penerapan hukuman terhadap Houthi. Draf usulan AS itu menegaskan pentingnya mencegah eskalasi situasi.
Baca juga: Konflik Hamas-Israel Meluas ke Perairan Laut Merah
Hampir seluruh anggota DK PBB yang berjumlah 15 negara sepakat mengecam serangan Houthi dan mendesak mereka membebaskan kapal niaga Galaxy Leader yang berbendera Jepang. Kapal tersebut memiliki hubungan bisnis dengan Israel dan ditahan sejak 19 November 2023 bersama seluruh kru.
Dalam keterangan bersama yang dikeluarkan AS, Australia, Bahrain, Belgia, Kanada, Denmark, Jerman, Italia, Jepang, Belanda, Selandia Baru, dan Inggris, mereka mendesak diakhirinya serangan Houthi. Berlanjutnya serangan akan menimbulkan tindakan kolektif terhadap kelompok tersebut.
”Kelompok Houthi harus bertanggung jawab jika terus menyerang membahayakan nyawa manusia, ekonomi dunia, dan kebebasan pelayaran niaga di jalur laut strategis tersebut,” demikian keterangan bersama 12 negara tersebut.
Pada 1 Desember 2023, DK PBB telah mengeluarkan edaran pers yang isinya mengecam dan menuntut penghentian serangan kelompok Houthi terhadap kapal-kapal niaga di Laut Merah.
Perwakilan Rusia di PBB, Vassily Nebenzia, meminta para pemimpin kelompok Houthi untuk menjalankan permintaan DK PBB dan menghentikan serangan. Namun, Nebenzia mengingatkan, tindakan Houthi adalah reaksi atas serangan Israel di Jalur Gaza yang terus berlangsung selama tiga bulan terakhir. Serangan tersebut juga meluas ke sebagian Tepi Barat dan perbatasan Israel–Lebanon.
Rusia melihat ada dua skenario dalam situasi Laut Merah saat ini, yakni DK PBB menambah upaya untuk mengakhiri perang saudara di Yaman dan serbuan Israel di Gaza. Adapun skenario lain adalah penggunaan kekuatan militer di Laut Merah oleh AS dan sekutunya yang dikhawatirkan membuat perdamaian makin sulit terwujud di Yaman dan memicu konflik regional di Semenanjung Arab. (AP)