Paradoks Global, Pesta dan Derita Warga Warnai Momen Pergantian Tahun
Pesta kembang api mewarnai perayaan pergantian tahun di sejumlah negara. Namun, konflik serta perang di Gaza dan Ukraina memperlihatkan paradoks global di momen pergantian tahun ini.
SYDNEY, SENIN — Dunia menyambut kehadiran tahun 2024 dengan situasi yang campur aduk. Berbagai kota merayakan malam pergantian tahun dengan kemeriahan pesta kembang api. Namun, beberapa wilayah—terutama di Gaza dan Ukraina—melewatkan malam tahun baru dengan gempuran senjata dan mesiu.
Kota-kota di Selandia Baru dan Australia menjadi kota pertama yang merayakan kegembiraan pergantian tahun. Warga Auckland, Selandia Baru, menikmati malam pergantian tahun baru dengan menyaksikan pesta kembang api yang dipusatkan di Sky Tower, bangunan tertinggi di negara tersebut.
Di kota Sydney, gedung ikonik Sydney Opera House, menjadi titik pusat perayaan malam pergantian tahun di Australia. Jutaan warga menyaksikan pesta kembang api dengan latar belakang bangunan ikonik yang dibangun sejak tahun 1959 itu. Selain warga yang menyaksikan dari darat, banyak juga yang menyaksikan pesta kembang api itu dari kapal pesiar (yacht) mereka di perairan di sekitar lokasi.
Baca juga: Mencari Asal Mula Ide Resolusi Tahun Baru
Sejumlah warga yang menikmati malam tahun baru di lokasi tersebut mengaku mengantre cukup lama untuk masuk Macquires Point, salah satu tempat dengan pemandangan terbaik untuk menikmati pesta kembang api. Beberapa mengaku mengantre sejak Minggu (31/12/2023) pagi. Ada pula yang mengaku berkemah selama dua hari untuk mendapatkan posisi terbaik untuk menikmati pesta kembang api tersebut.
Dua orang turis asal Inggris, Ben Upton dan Naeve Oakman, yang dikutip media Australia, ABC, mengaku telah berada di lokasi sejak pukul 07.00 pagi. Mereka mencari titik paling nyaman untuk menikmati pergantian tahun dengan pesta kembang api. ”Biasanya kami menyaksikannya dari rumah. Berada di sini rasanya luar biasa,” kata Oakman.
China juga telah merayakan pergantian tahun. Akan tetapi, perayaan pergantian tahun dengan pesta kembang api secara kolosal atau besar-besaran tidak disarankan karena polusi yang mungkin ditimbulkan.
Xi bertukar ucapan
Dalam pidato menyambut pergantian tahun, Presiden China Xi Jinping mengimbau rakyat China untuk membantu pemerintah mengonsolidasikan dan meningkatkan tren positif pemulihan ekonomi pada tahun 2024. Selain itu, dia juga menyinggung soal reunifikasi China dan Taiwan sebagai sebuah hal yang tak terhindarkan.
Pada momen spesial pergantian tahun tersebut, Xi juga saling bertukar ucapan selamat dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden atas ulang tahun ke-45 hubungan diplomatik antara kedua negara. Tak ketinggalan, Xi bertukar ucapan selamat tahun baru dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Pada momen spesial pergantian tahun, Xi saling bertukar ucapan selamat dengan Presiden AS Joe Biden atas ulang tahun ke-45 hubungan diplomatik antara kedua negara.
Xi dan Kim mengumumkan tahun 2024 sebagai ”tahun persahabatan” bagi kedua negara. Kantor berita China, Xinhua, menyebutkan, serangkaian program sepanjang tahun ini telah disiapkan untuk merayakan ”tahun persahabatan” itu.
Adapun kepada Putin, Xi mengatakan, China dan Rusia harus secara terus-menerus berkonsolidasi dan mengembangkan hubungan persahabatan tetangga yang selalu baik. Tahun ini merupakan ulang tahun ke-75 hubungan diplomastik China-Rusia.
Baca juga: Tahun Baru Tiba, Warga Berpesta Seraya Berharap
Sementara itu, di Moskwa, Rusia, perayaan malam pergantian tahun berlangsung dalam cuaca sangat dingin. Di bawah penjagaan ketat aparat keamanan bersenjata, Lapangan Merah di Moskwa menjadi pusat perayaan pergantian malam tahun baru. Warga bergembira meski mereka harus merayakan malam tahun baru dengan menggunakan jaket yang tebal dan salju yang turun.
Presiden Rusia Vladimir Putin, dalam pidato tahun barunya yang disiarkan sekitar satu jam sebelum pergantian tahun, memuji tentara Rusia yang saat ini masih bertempur di Ukraina sebagai sosok pahlawan. ”Kepada semua orang yang berada di pos tempur, di garis depan perjuangan kebenaran dan keadilan: Anda adalah pahlawan kami, hati kami bersama Anda. Kami bangga pada Anda, kami mengagumi keberanian Anda,” kata Putin.
Di Kyiv, Ukraina, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menegaskan dalam pidato menyambut tahun baru, Ukraina pantang mundur meski hampir dua tahun digempur pasukan Rusia. Ia mengungkapkan, saat ini pilot-pilot Ukraina menguasai jet-jet tempur F-16 yang dipasok negara-negara mitra.
”Pada tahun 2024 kita akan melihat mereka mengangkasa. Jadi, musuh-musuh kita pasti akan melihat kekuatan sejati kita,” kata Zelenskyy.
Hamas-Israel terus berperang
Adapun di Jalur Gaza, seperti perayaan Natal yang hilang di Betlehem, warga Palestina di Jalur Gaza, tidak tidak bisa merayakan pergantian tahun baru seperti warga di negara lain di dunia.
Baca juga: Kegagapan Nasib dan Satire Tahun Baru
Kelompok Hamas melancarkan serangan ke wilayah Israel selatan pada Senin (1/1/2024) dini hari sebagai balasan serangan udara Israel yang dilancarkan pada Minggu (31/12/2023) siang hingga sore. Puluhan warga Palestina tewas akibat serangn itu.
Di Rafah di perbatasan Gaza dengan Mesir, warga Palestina lebih sibuk mencari tempat berlindung, makanan, dan air dibandingkan memikirkan Tahun Baru.
Sayap militer Hamas, Brigade Ezzedine al-Qassam, mengakui atas serangan ke Israel tersebut. Melalui video yang diunggah di media sosial, mereka mengatakan, mereka menggunakan roket M90 sebagai respons terhadap pembantaian warga sipil yang dilakukan Israel.
Di malam pergantian tahun, warga Gaza berharap bantuan yang mengalir lebih baik dibanding sebelumnya. Di Rafah di perbatasan Gaza dengan Mesir, yang telah menjadi area konsentrasi pengungsian warga Palestina, warga pada hari itu lebih sibuk mencari tempat berlindung, makanan, dan air dibandingkan memikirkan Tahun Baru.
”Pada tahun 2024 saya ingin kembali ke reruntuhan rumah saya, mendirikan tenda dan tinggal di sana,” kata Abu Abdullah al-Agha, warga Palestina paruh baya.
Di Vatikan, Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Paus Fransiskus mengulangi seruannya dan harapannya akan dunia yang lebih damai.
”Di akhir tahun ini, adakah keberanian untuk bertanya, berapa banyak nyawa telah tercabik akibat konflik-konflik bersenjata?” kata Paus Fransiskus dalam doa Angelus di Lapangan Santo Petrus, Vatikan City, Minggu (31/12/2023).
”Dan berapa banyak penghancuran, berapa banyak penderitaan, berapa banyak kemiskinan? Bagi mereka yang memiliki perhatian pada konflik-konflik ini, dengarkan suara kesadaran,” ujar Paus.
Paus mendoakan para korban konflik di seluruh dunia. Ia menyebut warga Ukraina, Palestina, dan Israel, rakyat Sudan, serta warga Rohingya yang gugur di Myanmar.
Ratu turun takhta
Di Denmark, perayaan pergantian tahun dikejutkan dengan pengumuman Ratu Margarethe II bahwa dirinya turun dari takhta pada 14 Januari ini. Tongkat estafet kerajaan akan diteruskan oleh putranya, Putra Mahkota Frederik.
Pengumuman itu mengejutkan karena disampaikan pada pidato pergantian tahun yang disiarkan secara langsung oleh televisi Denmark. Usia dan masalah kesehatan menjadi alasan utama dia mundur dari takhta yang telah dipegangnya selama 52 tahun.
”Saya telah menjadi Ratu Denmark selama 52 tahun. Jangka waktu selama itu akan menyita waktu siapa pun. Pada 14 Januari 2024—52 tahun setelah saya menggantikan ayah tercinta—saya akan mengundurkan diri sebagai Ratu Denmark. Saya akan menyerahkan takhta kepada putra saya, Putra Mahkota Frederik,” katanya dalam pidato tersebut.
Baca juga: Ratu Elizabeth II yang Berbeda dari Para Raja dan Ratu Inggris Lainnya...
Margrethe, yang kini berusia 83 tahun, menjadi satu-satunya ratu yang berkuasa di Eropa setelah kematian Ratu Inggris Elizabeth II. Dia dipuji karena secara halus memodernisasi keluarga kerajaan Denmark selama setengah abad ia bertakhta.
Ratu, yang perokok berat ini, berulang kali mengatakan dia tidak akan pernah turun takhta. Akan tetapi, operasi punggung yang dia jalani pada Februari 2023 memberikan alasan untuk memikirkan masa depannya dan kerajaan.
Sang ratu juga dikenal karena bakat seninya. Ia sangat populer di Denmark.
”Dia berhasil menjadi ratu yang mempersatukan bangsa Denmark di masa perubahan besar: globalisasi, munculnya negara multikultural, krisis ekonomi pada tahun 1970-an, 1980-an dan lagi pada tahun 2008 hingga 2015, dan pandemi,” ujar sejarawan Lars Hovebakke Sorensen. Sorensen menilai, yang meningkatkan popularitas sang ratu adalah karena dia tidak berpolitik.
Adapun di Paris, Presiden Perancis Emmanuel Macron menyampaikan tahun 2024 bakal menjadi ”tahun kebanggaan Perancis”. Pada tahun ini Paris akan menjadi tuan rumah Olimpiade 2024. Pada tahun ini pula Perancis akan membuka kembali Katedral Notre-Dame yang ditutup beberapa tahun terakhir akibat rusak terbakar.
(AP/AFP/REUTERS)