India-Rusia Selangkah Lebih Maju untuk Produksi Senjata Bersama
Menlu Rusia Sergey Lavrov dan Menlu India Subrahmanyam Jaishankar membahas produksi bersama tipe-tipe senjata modern.
Oleh
IWAN SANTOSA
·5 menit baca
MOSKWA, KAMIS — Rusia dan India membuat kemajuan nyata dalam perundingan soal rencana memproduksi perlengkapan militer bersama. Kedua negara juga menyepakati sejumlah langkah untuk memperluas kerja sama, termasuk kerja sama Koridor Transportasi Utara-Selatan Internasional yang menghubungkan Rusia-India dengan kapal, jaringan rel kereta, dan jalan raya. Selain itu, juga dibahas mengenai rute maritim Chennai-Vladivostok.
Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, Rabu (27/12/2023), dalam konferensi pers seusai menggelar pertemuan dengan Menlu India Subrahmanyam Jaishankar di Moskwa, Rusia. Pertemuan ini merupakan bagian dari rangkaian lawatan Jaishankar ke Rusia, 25-29 Desember. Setelah bertemu dengan Lavrov, Jaishankar juga diterima Presiden Rusia Vladimir Putin.
Lavrov mengatakan, kerja sama dalam produksi bersama perlengkapan militer merupakan kerja sama strategis dan menjadi bagian dari kepentingan kedua negara. Langkah itu akan memastikan keamanan di kawasan Eurasia. Ia menyatakan, Moskwa menghormati keinginan India mendiversifikasi pemasok perangkat keras senjata.
Lavrov menegaskan, Moskwa siap mendukung keinginan New Delhi dalam membangun hal-hal yang dibutuhkan India di negara sendiri. Dalam pertemuan itu, menurut Lavrov, pembahasan mencakup prospek kerja sama teknis-militer, termasuk produksi bersama tipe-tipe senjata modern.
Rusia adalah salah satu pemasok utama persenjataan bagi India, sekaligus mitra perdagangan penting di sektor energi dan keamanan. Jaishankar mengatakan, kerja sama strategis bidang pertahanan, nuklir, dan luar angkasa hanya dilakukan dengan sahabat sejati.
”Persahabatan India-Rusia berlangsung konsisten dalam politik dunia. Persahabatan India-Rusia sudah teruji oleh waktu,” ujar Jaishankar.
Jaishankar memuji nilai perdagangan di antara kedua negara yang selalu tinggi. Ia mencontohkan nilai perdagangan tahun 2022 yang menembus 50 miliar dollar AS. ”Kami memperkirakan akan bisa melampaui angka itu tahun ini,” kata Jaishankar.
”Selain itu, yang terpenting adalah perdagangan ini lebih berimbang, berkelanjutan, dan memberikan akses pasar yang adil,” lanjutnya.
Pada Januari-September 2023, nilai perdagangan kedua negara mencapai 50 miliar dollar AS. Rusia mengekspor minyak ke India, sementara India menjual berbagai komoditas pertanian dan pupuk ke Rusia.
Bagi Rusia, India juga semakin penting sebagai pasar ekspor minyaknya di tengah isolasi Barat pascainvasi ke Ukraina.
Bagi Rusia, India juga semakin penting sebagai pasar ekspor minyaknya di tengah isolasi Barat pascainvasi ke Ukraina. ”Sangat penting untuk mengupayakan interaksi perdagangan kita lebih berkelanjutan,” kata Jaishankar dalam pertemuan dengan Putin, seperti tercantum dalam transkrip yang dirilis Kremlin.
Menurut Jaishankar, New Delhi bertekad menandatangani kesepakatan investasi bilateral dengan Rusia dan kesepakatan perdagangan bebas dengan Uni Ekonomi Eurasia. Koridor perdagangan Rusia-Iran-India dan Blok Eurasia (Belarus-Armenia-Kirgistan-Kazakhstan) dimotori Rusia. Kawasan itu berdagang dengan India dalam skema perdagangan bebas. Beberapa kerja sama lain mencakup, antara lain, pengembangan kereta api, petrokimia, galangan kapal, dan mesin pertanian.
Rusia juga akan membantu modernisasi pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) India di Kudankulam, Negara Bagian Tamil Nadu, India selatan. PLTN Kudankulam dibangun bersama Rusia dan mulai beroperasi tahun 2016 dengan kapasitas 1.000 megawatt. PLTN tersebut ditargetkan beroperasi dengan kapasitas penuh tahun 2027. Bantuan Rusia itu akan memperpanjang siklus bahan bakar nuklir di Kudankulam dari 18 bulan menjadi dua tahun.
Kerja sama militer
Menlu Lavrov menyebutkan, salah satu yang dibahas dengan Jaishankar adalah langkah-langkah mewujudkan produksi bersama senjata dan perlengkapan militer lainnya di India. Langkah itu sejalan dengan rencana PM India Narendra Modi tentang produksi di India.
Salah satu momen penting hubungan Moskwa-New Delhi adalah bantuan militer Rusia—saat itu Uni Soviet—kepada India dalam Perang Indo-Pakistan tahun 1971. Ketika itu, negara-negara Barat mengisolasi India yang menganut sistem kerakyatan dalam ekonomi dan bertentangan dengan sistem pasar liberal kapitalis Barat.
Sebelum Jaishankar berkunjung ke Moskwa pada akhir November 2023, armada Pasifik Rusia mengadakan kunjungan dan latihan di Teluk Benggala dan Samudra Hindia bersama India, Myanmar, dan Bangladesh. Angkatan Laut Rusia juga menggelar dua kali latihan bersama Angkatan Laut (AL) India di Teluk Benggala, pekan terakhir November 2023.
Michael Kugelman, Direktur Institut Asia Tenggara di Wilson Centre, Washington DC, Amerika Serikat, mengatakan, keberadaan AL Rusia bagi India bukan merupakan ancaman di Teluk Benggala dan Samudra Hindia. ”Ini berbeda dengan kehadiran AL China di kawasan tersebut. AL Rusia dianggap India sebagai kekuatan penyeimbang terhadap AL China,” ucap Kugelman.
India merasa waswas dengan berkembangnya pengaruh China di kawasan Samudra Hindia. ”Keberadaan AL Rusia di Samudra Hindia membuktikan kemampuannya hadir di seluruh mandala utama dunia,” kata Sankalp Gurjar, Asisten Profesor Kajian Geopolitik dan Hubungan Internasional di Sekolah Tinggi Manipal, India.
The Diplomat dalam publikasi pada November 2023 memperkirakan, India akan menjauhi Rusia dan mendekat ke Amerika Serikat (AS) dan Blok Barat. Dalam kunjungan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin ke New Delhi, India, Juni 2023, disepakati sejumlah kerja sama strategis, seperti produksi senjata bersama AS-India, kemudahan akses teknologi udara, dan pertahanan darat-udara dari AS.
Selanjutnya, pada Agustus 2023, dalam kunjungan PM Narendra Modi ke AS, disepakati kontrak kerja sama pertahanan Indus X berupa kerja sama teknologi perusahaan-perusahaan sektor strategis India dan AS, produksi mesin jet tempur dengan BUMN India, Hindustan Aeronotika, pembelian drone antikapal selam, Sea Guardian, dari AS.
India adalah salah satu importir senjata terbesar di dunia dalam kurun 2018-2022. Belanja senjata India berada pada peringkat ketiga setelah Amerika Serikat dan China tahun 2021. Posisi pertama kemudian diduduki Rusia tahun 2022.
India membeli 31 persen dari seluruh ekspor senjatanya dari Rusia. India juga pembeli nomor dua dari seluruh ekspor senjata Korea Selatan, sebesar 13 persen dari ekspor senjata Korea Selatan. (AP/REUTERS)