Sebelum Ditembak Tentara Israel, Tiga Sandera Itu Lambaikan "Bendera Putih"
Tentara Israel secara keliru membunuh tiga warga Israel meski ketiganya telah melambaikan "bendera putih". PM Israel Benjamin Netanyahu menginstruksikan perundingan dalam upaya membebaskan semua sandera.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·4 menit baca
JERUSALEM, MINGGU - Militer Israel mengaku telah keliru membunuh tiga warganya yang menjadi sandera Hamas di tengah pertempuran antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza. Militer Israel tengah menyelidiki kasus ini. Pemerintah Israel kini tengah mengupayakan kembali negosiasi untuk membebaskan semua sandera.
Militer Israel mengungkapkan hal itu, Sabtu (16/12/2023). Ketiganya adalah Yotam Haim, Alon Lulu Shamriz, dan Samar Talalka. Ketiganya berusia 20 tahun.
Juru Bicara Militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari menjelaskan, pada Jumat (15/12/2023), terjadi pertempuran sengit antara tentara Israel dan Hamas di Distrik Shejaiya, Kota Gaza. Ketiga sandera diketahui muncul dari gedung dekat dengan tentara Israel.
Media Israel, Times of Israel, pada Sabtu kemarin melaporkan, dari penyelidikan awal atas insiden tragis itu didapati bahwa ketiga sandera itu tidak memakai baju dan seorang di antaranya membawa tongkat dengan bendera putih tanda darurat. Ketiganya diperkirakan melarikan diri dari tawanan Hamas sebelum secara keliru ditembak mati oleh pasukan Israel sekitar pukul 10.00 waktu setempat.
Seorang pejabat senior pada Komando Selatan, yang mengutip penyelidikan awal, mengungkapkan bahwa insiden itu terjadi ketika seorang prajurit dari Batalyon 17 Brigade Bislamach yang ditempatkan di sebuah gedung mengidentifikasi tiga sosok mencurigakan keluar dari sebuah gedung. Mereka tanpa baju dan seorang di antaranya membawa tongkat dengan bendera putih.
Tentara Israel yang melihatnya merasa terancam, lalu menembak mereka. ”Dua orang terbunuh seketika, satu terluka dan berlari ke balik gedung,” ujarnya. Bislamach menambahkan, para tentara Israel mendengar orang ketiga itu berteriak minta tolong dalam bahasa Ibrani.
Komandan batalyon menyadari ada yang aneh ketika orang ketiga itu muncul. Namun, saat ia muncul, terdengar tembakan ke arahnya dan ia pun tewas. Dalam penyelidikan awal, diketahui ia warga Israel yang disandera. Ketiganya dibawa ke Israel untuk identifikasi.
Pejabat militer itu mengatakan, peristiwa tersebut sebagai peristiwa tragis. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menggambarkan kematian ketiganya sebagai tragedi yang tak dapat ditahan.
Angkatan Bersenjata Israel (IDF) menegaskan, saat ini pihaknya tengah menginvestigasi peristiwa itu di tingkat tertinggi. Tindakan tentara itu dikatakan bertentangan dengan protokol militer Israel.
Dalam foto yang dirilis militer Israel, warga Israel yang sebelumnya disandera Hamas, Ohad Munder (9, kedua dari kanan), tengah diantar ke rumah sakit di Israel pada 25 November 2023. Munder dibebaskan Hamas pada 24 November 2023 dalam jeda pertempuran.
Menurut IDF, skenario bahwa di sekitar medan perang terdapat sandera yang berkeliaran, sama sekali tidak terpikirkan. Menyusul kejadian itu, IDF menyusun protokol baru bagi para prajurit darat terkait kemungkinan lebih banyak sandera yang melarikan diri dari tawanan Hamas.
”Ada kemungkinan para sandera diabaikan atau melarikan diri. Tentara harus berhati-hati terhadap kemungkinan itu dan menaruh perhatian lebih pada tanda-tanda seperti berbicara bahasa Ibrani, mengangkat tangan, dan pakaian,” demikian protokol baru itu.
Protes di Israel
Pembunuhan yang keliru itu menimbulkan protes di Israel. Keluarga dari para sandera yang masih ditahan Hamas di Gaza mendesak Pemerintah Israel segera membuat kesepakatan untuk menjamin pembebasan semua sandera.
”Yang kami dapatkan lagi dan lagi hanyalah sandera yang mati. Pertimbangkanlah kami dan buatlah rencana (negosiasi) sekarang,” jelas Noam Perry, putri Haim Perry yang disandera, dalam protes yang digelar Forum Keluarga Hilang dan Keluarga Sandera di Tel Aviv.
Dalam serangan Hamas yang mematikan 7 Oktober 2023, sekitar 1.200 orang—sebagian besar warga sipil Israel—tewas. Sekitar 240 warga Israel dan warga asing ditangkap dan menjadi sandera Hamas. Tiga pemuda sandera yang secara keliru ditembak tentara Israel itu merupakan bagian dari warga yang disandera Hamas.
Israel membalas serangan itu pada 8 Oktober 2023. Sejak itu pertempuran di Jalur Gaza berkobar. Sejak meletus hampir 2,5 bulan lalu, perang Hamas-Israel telah menewaskan 18.700 warga Palestina dan melukai 50.000 warga Palestina di Jalur Gaza dan sekitar 85 persen dari 2,3 juta jiwa penduduk Gaza mengungsi.
Pada akhir November 2023, dengan mediasi Qatar, sempat terjadi jeda pertempuran dengan kesepakatan Hamas melepaskan para sandera. Untuk satu sandera yang dilepaskan, Israel melepaskan tiga orang warga Palestina yang ditahan Israel.
Dari jeda pertempuran, lebih dari 100 orang warga Israel dan warga asing yang ditangkap Hamas dan kelompok bersenjata lainnya pada 7 Oktober 2023 dan menjadi sandera, dilepaskan. Israel melepaskan 240 orang warga Palestina yang ditahan.
Direktur Mossad ke Qatar
Dengan kejadian tiga sandera terbunuh secara keliru, Netanyahu menghubungi Qatar untuk membahas jeda pertempuran baru, supaya bisa membebaskan semua sandera. Ia juga menginstruksikan tim perunding, di dalamnya termasuk Direktur Intelijen Israel Mossad, David Barnea, untuk bertolak ke Doha, Qatar.
Menurut sumber Reuters, pada Jumat (15/12/2023) malam, Barnea diketahui bertemu Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani yang berperan pada negosiasi jeda pertempuran lalu di sebuah lokasi yang tidak dijelaskan di Eropa.
Ambulans yang mengangkut seorang sandera yang dibebaskan oleh Hamas tiba di Pusat Medis Wolfson di Tel Aviv setelah mereka dibebaskan oleh kelompok militan Palestina dari Jalur Gaza, Minggu (26/11/2023).
Qatar melalui pernyataan pada Sabtu kemarin menegaskan kembali adanya, ”upaya diplomatik yang sedang berlangsung untuk memperbarui jeda kemanusiaan”.
Hamas melalui media sosial mengatakan, mereka ”menentang segala negosiasi pertukaran tahanan sebelum agresi kepada rakyat kami dihentikan sepenuhnya”. (AP/AFP/REUTERS)