Iran dan Israel saling tuduh melakukan kegiatan mata-mata dan melancarkan perang bayangan satu sama lain.
Oleh
IRENE SARWINDANINGRUM
·3 menit baca
TEHERAN, SABTU — Iran mengeksekusi seorang pria atas tuduhan sebagai mata-mata badan intelijen Israel, Mossad. Selama bertahun-tahun, Iran dan Israel saling tuduh melakukan kegiatan mata-mata dan melancarkan perang bayangan satu sama lain.
Badan Peradilan mengeksekusi orang tersebut di sebuah penjara di Zahedan, ibu kota Provinsi Sistan-Baluchistan di bagian tenggara Iran, Sabtu (16/12/2023). Laporan menyebutkan, mata-mata itu dituduh terlibat dalam menyebarkan informasi rahasia ke badan intelijen asing, termasuk Mossad, tetapi tidak mengidentifikasi orang tersebut.
”Orang ini berkomunikasi dengan dinas luar negeri, khususnya Mossad, mengumpulkan informasi rahasia, dan dengan partisipasi rekan-rekannya, memberikan dokumen kepada dinas luar negeri, termasuk Mossad,” kata laporan tersebut.
Laporan itu juga menyebutkan, pria tersebut telah menyerahkan informasi rahasia kepada petugas Mossad dengan tujuan propaganda bagi kelompok dan organisasi yang menentang Republik Islam Iran. Selain tak mengungkap identitas orang itu, laporan tersebut juga tidak menyebutkan lokasi serah terima informasi rahasia.
Eksekusi dilakukan setelah permohonan banding pria tersebut ditolak. Eksekusi tersebut dilakukan sehari setelah militan Baluch menyerang sebuah kantor polisi di kota Rask, Provinsi Sistan-Baluchistan. dilakukan. Serangan itu menewaskan 11 personel keamanan dan melukai beberapa orang lainnya.
Pemakaman kenegaraan diadakan pada Sabtu untuk para korban serangan tersebut. Dua anggota kelompok Jaish al-Adl juga tewas dalam bentrokan berikutnya.
Provinsi Sistan-Baluchistan yang miskin serta berbatasan dengan Afghanistan dan Pakistan telah lama menjadi tempat terjadinya bentrokan antara pasukan keamanan Iran dan kelompok militan. Penduduk provinsi ini mayoritas adalah Muslim Sunni, sementara sebagian besar penduduk Iran penganut Syiah.
Rangkaian eksekusi
Pada April 2022, petugas Intelijen Iran menangkap tiga orang dengan tuduhan sebagai anggota kelompok yang terkait Mossad. Namun, tak jelas apakah orang yang dieksekusi itu merupakan salah satu dari mereka.
Selama ini, Iran terus menuduh Israel melancarkan gelombang serangan sabotase dan pembunuhan terkait program nuklirnya. Sebaliknya, Israel dan Amerika Serikat juga selalu menuduh Iran menyerang AS dan kapal-kapal yang terkait dengan Israel di Teluk.
Israel memandang Iran sebagai ancaman terbesarnya. Israel berulang kali mengancam akan mengambil tindakan militer untuk mencegah Iran memiliki senjata nuklir. Iran membantah sedang membuat senjata nuklir seperti dituduhkan Israel. Iran berjanji akan memberikan tanggapan keras terhadap agresi apa pun.
Berulang kali Teheran mengumumkan penahanan orang yang dituduh sebagai mata-mata negara asing, termasuk AS dan Israel. Pada 2020, Iran mengeksekusi seorang pria dengan tuduhan membocorkan informasi kepada AS dan Israel.
Informasi itu mengenai jenderal terkemuka Garda Revolusi Iran yang terbunuh oleh serangan pesawat nirawak AS di Irak. Sementara pada Desember 2022, Iran mengeksekusi empat orang dengan tuduhan bekerja sama dengan Mossad.
Sejumlah kelompok hak asasi manusia, termasuk Amnesty International, mengkritik banyaknya eksekusi yang dilakukan Iran. Dalam sebuah laporan pada November 2023, kelompok hak asasi manusia Iran yang berbasis di Norwegia menyatakan, Iran telah mengeksekusi lebih dari 600 orang sepanjang 2023. Jumlah ini tertinggi dalam delapan tahun terakhir. (AFP/AP/REUTERS)